Mengenal Let Down Reflex dan Cara Merangsangnya

Ketahui beberapa tanda hingga cara merangsangnya, Bun!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat bayi pertama kali menyusu, mereka sebenarnya tidak mendapatkan banyak ASI. Sebaliknya, menyusui mereka mengirimkan pesan ke tubuh Bunda untuk melepaskan susu yang tersimpan di payudara yang terkadang disebut dengan refleks let-down. Let down reflex adalah bagian penting dari menyusui yang mulai mengalirkan ASI saat bayi menyusu. 

Setiap ibu menyusui merasakan hal yang berbeda-beda, bahkan beberapa di antaranya tidak merasakannya sama sekali. Refleks ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. 

Lalu apa sebenarnya refleks let down? Inilah beberapa gejala dan cara merangsangnya yang harus Bunda ketahui!

Artikel Terkait: 6 Tips Sukses Menyusui di Masa Nifas, Busui Wajib Simak!

Apa Itu Let Down Reflex?

Refleks pengeluaran susu atau let down reflex (LDR) adalah sebuah refleks yang memastikan bahwa ASI siap mengalir. Pemicunya adalah pelepasan dua hormon, yaitu prolaktin dan oksitosin ke dalam aliran darah.

Prolaktin membantu memproduksi lebih banyak ASI, sedangkan oksitosin justru menyebabkan ASI terdorong keluar dari puting. Ini membuat menyusui lebih mudah bagi Bunda dan bayi.

LDR menyusui ini terjadi saat:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Dalam menanggapi bayi mengisap payudara
  • Mendengar, melihat, atau memikirkan bayi 
  • Menggunakan pompa payudara, mengekspresikan tangan atau menyentuh payudara atau puting 
  • Melihat foto bayi
  • Mendengar bayi (atau bayi lain) menangis.

Refleks ini juga dapat terjadi dengan rangsangan lain pada payudara, seperti oleh pasangan.

Umumnya, refleks let-down terjadi 2 atau 3 kali menyusu. Kebanyakan perempuan hanya merasakan yang pertama. Refleks ini tidak selalu konsisten, terutama saat awal menyusui. Namun, setelah beberapa minggu menyusui atau memerah secara teratur, refleks ini menjadi respons otomatis.

Sebagian besar perempuan melihat perubahan dalam pola mengisap bayi mereka saat ASI mulai mengalir, dari isapan kecil yang dangkal menjadi isapan yang lebih kuat dan lebih lambat. Beberapa perempuan juga memperhatikan, saat menyusui atau memerah dari satu payudara, bahwa ASI menetes dari payudara yang lain.

Refleks let-down perlu dibentuk dan dipertahankan untuk memastikan pasokan ASI yang baik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: 7 Manfaat Menyusui Sampai 2 Tahun, Parents Sudah Tahu?

Tanda dan Gejala Let Down Reflex

Beberapa perempuan merasakan refleks let-down sebagai sensasi kesemutan di payudara atau perasaan penuh, meskipun yang lain tidak merasakan apa pun di payudara. Berikut adalah tanda-tanda let down reflex yang sehat.

1. Kram Rahim

Bunda mungkin merasakan kram rahim pada hari-hari pertama setelah melahirkan. Ini wajar dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Seperti kram menstruasi, untuk beberapa kram ringan dan hampir tidak terlihat, sementara untuk yang lain kontraksi bisa lebih menyakitkan.

2. Perubahan Pola Isapan

Bunda juga mungkin melihat perubahan pola isapan bayi selama sesi menyusui. Bisa jadi, menyusui akan berubah dari pendek dan cepat menjadi panjang dan lambat setelah ASI turun. Jika mereka membutuhkan lebih banyak susu, isapan mereka dapat berubah lagi untuk mendorong lainnya.

3. Perasaan 

Para ibu menyusui sering melaporkan bahwa mereka merasa sangat rileks dan bahkan mengantuk ketika ASI turun. Ini adalah efek samping dari oksitosin yang dilepaskan. Bunda mungkin juga tiba-tiba merasa haus yang merupakan cara tubuh menghidrasi kembali untuk menggantikan ASI yang dikeluarkan selama sesi menyusui.

4. Sensasi Kesemutan

Setiap kali bayi mulai menyusu, saraf di payudara mengirim sinyal yang melepaskan ASI di saluran susu. Refleks let-down ini biasanya terjadi setelah bayi mengisap payudara selama sekitar dua menit.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa perempuan merasakan refleks let-down ini sebagai kesemutan atau kehangatan. Sensasi kesemutan bisa terjadi, baik sebelum atau selama menyusui

5. Payudara Penuh

Jika Bunda merasa payudara penuh secara tiba-tiba, ini bisa jadi tanda let down reflex yang baik. Bunda mungkin memiliki respons fisik dan merasa penuh di sekitar payudara setiap kali ASI siap mengalir. Ini disebabkan oleh hormon prolaktin dan oksitosin.

6. ASI Menetes

Bunda mungkin akan melihat ASI menetes dari payudara yang tidak sedang menyusui atau dipompa. Jangan panik! Ini adalah hal normal bagi ibu menyusui.

7. Peningkatan Berat Badan Bayi

Jika bayi mengalami kenaikan berat badan atau menghabiskan popok basah sekitar 6-8 kali dalam sehari, artinya refleks let-down bekerja pada tubuh Bunda. Bayi juga mungkin akan terlihat puas setelah menyusu.

Cara Merangsang Let Down Reflex

Refleks let-down dapat dipengaruhi oleh stres, rasa sakit, dan kelelahan. Ada banyak hal yang harus dicoba untuk merangsangnya, seperti:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Santai

Bunda bisa lakukan latihan relaksasi seperti pernapasan dalam. Pilih tempat yang tenang dan dengarkan musik yang menenangkan Bunda.

2. Pijat 

Bunda dapat dengan lembut membelai payudara sendiri untuk membantu merangsang produksi ASI. Bisa juga meminta bantuan suami untuk memijat bagian leher dan bahu. Pijatan ini dapat merangsang hormon oksitosin sehingga membantu ASI keluar dengan baik.

Artikel Terkait: Seperti Ini Cara Praktek Pijat Oksitosin, Disebut Sebagai Salah Satu ASI Booster

3. Terapi Panas

Letakkan waslap hangat dan lembap di payudara, atau mandi air hangat sebelum menyusui atau memompa dapat merangsang keluarnya ASI.

4. Dekap Bayi

Memeluk bayi dapat merangsang refleks let-down. Namun, jika Bunda memompa ASI, sementara bayi tertidur atau Bunda memang sedang tidak bersamanya, cobalah lihat foto si kecil, mendengarkan rekaman suaranya, atau mengambil salah satu selimutnya untuk menghirup baunya. Ini akan merangsang indra yang pada gilirannya dapat mendorong keluarnya ASI.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Atur Jadwal Rutin

Jika memungkinkan, cobalah untuk melakukan rutinitas yang sama sebelum Bunda menyusui atau memompa. Sebab, pengeluaran susu adalah refleks, tubuh akan mengasosiasikan semua aktivitas ini dengan menyusui, dan meresponsnya dengan tepat.

6. Perhatikan Pelekatan

Pastikan bayi menempel dengan benar ke payudara. Bayi yang melekat dengan baik akan lebih mudah menyusu.

7. Konsumsi Makanan Sehat dan Bergizi

ASI yang berkualitas adalah ASI dari ibu yang mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Pasalnya, semua akan diberikan untuk sang buah hati tercinta. Jadi pastikan untuk mengatur diet seimbang.

Mengonsumsi ayam, telur, tahu, dan makanan laut telah dikaitkan dengan peningkatan volume susu. Selain itu, memperbanyak konsumsi sayur dan buah juga, ya!

Jangan lupa, selalu sediakan segelas air di dekat Bunda. Ibu menyusui membutuhkan sekitar 16 gelas air per hari. Ini dibutuhkan untuk mengimbangi kelebihan air yang digunakan untuk memproduksi ASI. Salah satu cara untuk membantu Bunda mendapatkan cairan yang dibutuhkan adalah minum segelas besar air setiap kali Bunda menyusui bayi.

Pengeluaran ASI bisa sangat kuat, terutama di awal menyusui. Aliran susu yang cepat ini dapat mengganggu bayi, tetapi itu mungkin tidak berarti Bunda memiliki kelebihan pasokan atau hiperlaktasi.

Kondisi ini dapat Bunda kelola, misalnya dengan sedikit berbaring dan menyendawakan bayi setelah beberapa menit pertama. Jika Bunda terus mengalami masalah, mintalah saran dari dokter atau konselor laktasi.

Pertanyaan Populer Seputar Let Down Reflex

Bagaimana Rasanya Let Down Reflex?

Ketika Bunda mengalami ini, Bunda biasanya akan merasakan sensasi seperti kesemutan di area payudara. Tidak hanya itu, Bunda juga mungkin akan merasakan gatal atau nyeri pada payudara.

Mengapa Ada yang Tidak Merasakan Let Down Reflex? 

Setiap kondisi ibu menyusui berbeda-beda. Kemungkinan seorang ibu yang tidak mengalami LDR menyusui ini dipicu oleh stres dan kelelahan. 

Berapa Lama Terjadi Let Down Reflex? 

Kondisi LDR dalam menyusui ini biasanya terjadi 2 atau 3 kali sehari. Namun, hal ini tidak selalu sama atau konsisten, Bun, beberapa minggu setelah menyusui, hal ini akan menjadi respon otomatis pada Bunda. 

Apa Itu Prolaktin dan Fungsinya? 

Prolaktin adalah hormon yang berfungsi untuk merangsang produksi ASI, biasanya dimulai saat masa kehamilan hingga menyusui. Hormon prolaktin diproduksi bersamaan dengan lepasnya hormon estrogen dan progesteron untuk merangsang jaringan payudara. 

***

Let down reflex adalah proses alamiah yang normal dialami ibu menyusui. Selalu berpikir positif dan bersantai agar pengeluaran ASI terasa nyaman dan menyenangkan. Semoga informasi ini bermanfaat, Bun!

***

Baca Juga:

10 Tips Menyusui Bayi bagi Bunda yang Mengalami Puting Datar

10 Tips Nyaman Melakukan Tandem Nursing, Menyusui Adik dan Kakak Bersamaan

7 Keluhan yang Kerap Dialami Ibu Menyusui Beserta Tips Mengatasinya