Setelah melahirkan, para ibu akan mengalami masa nifas. Ini merupakan darah yang keluar dari rahim sesudah proses melahirkan. Biasanya darah nifas ini keluar selama 40 hari hingga dua bulan. Selama masa nifas, ada sejumlah hal yang tidak boleh atau dilarang dilakukan, apa saja? Berikut ini sejumlah larangan saat nifas menurut Islam dan medis.
Baca Juga: Inilah Ciri Darah Nifas Normal dan Tidak Normal, Catat Bund!
Larangan Saat Nifas Berdasarkan Islam
Sumber: Shutterstock
1. Puasa
Perempuan yang sedang nifas dilarang untuk berpuasa. Entah itu puasa Ramadhan atau puasa sunnah. Sebab, jika tetap berpuasa maka puasanya tidak sah dan tidak diterima oleh Allah SWT.
Dalam sebuah hadis, dijelaskan bahwa Mu’adzah kepada Aisyah RA,”Kenapa gerangan perempuan yang haid mengqada puasa dan tidak mengqada shalat?”
Aisyah menjawab, “Apakah kamu dari golongan Haruriyah? Aku [Mu’adzah] menjawab, “Aku bukan Haruriyah, namun aku hanya bertanya. Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqada puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqada shalat,” (H.R. Muslim).
Berdasarkan hadis tersebut, dapat disimpulkan bahwa ketika perempuan nifas maka wajib untuk mengqada puasa di luar bulan Ramadhan, sedangkan shalat tidak diwajibkan mengqada.
2. Shalat termasuk larangan saat nifas
Selama darah nifas masih keluar, diharamkan bagi wanita nifas untuk melaksanakan shalat. Selain dilarang berpuasa, perempuan yang sedang nifas juga tidak dibolehkan untuk melakukan shalat.
Sebab, syarat sah shalat ialah suci dari hadas. Sementara itu, perempuan yang nifas tidak sedang dalam kondisi suci hingga darahnya berhenti dan melaksanakan mandi janabah.
Ada seorang wanita bertanya kepada Aisyah, “Apakah kami perlu mengqada shalat kami ketika suci?” Aisyah menjawab “Apakah engkau seorang Haruriah?” Dahulu kami mengalami haid di masa Nabi masih hidup, namun beliau tidak memerintahkan kami untuk mengqadanya. Atau Aisyah berkata, “Kami pun tidak mengqadanya,” (H.R. Bukhari).
Dari hadis tersebut diketahui bahwa perempuan yang sedang nifas tidak diperkenankan mendirikan shalat, atau mengqada shalat.
3. Larangan saat Nifas, Tawaf
Tawaf atau mengelilingi kabah juga termasuk salah satu kegiatan yang dilarang bagi wanita yang masih dalam masa nifas.
Baca Juga: 9 Pembalut Bersalin Rekomendasi di 2022, Masa Nifas jadi Nyaman
4. Membaca atau Memegang Al Quran
Untuk hal ini hampir keempat mazhab menyetujui bahwa wanita hamil dilarang memegang Al Quran saat masa nifas. Kendatipun demikian masih boleh membaca Al Quran asal tidak dengan suara dikeraskan, dan tanpa menyentuh atau memegang mushaf Al Quran itu sendiri.
Alquran merupakan kitab umat muslim yang suci. Oleh sebab itu, disunnahkan untuk berwudhu sebelum memegang dan membaca alquran. Bagi perempuan yang sedang nifas dilarang untuk melakukan hal ini.
Setidaknya ada empat mazhab dalam Islam terkait larangan tersebut yakni Syafi’i, Hambali, Hanafi, dan Maliki. Sementara itu, dalil atau sabda Nabi Muhammad SAW mengatakan,”Tidak boleh menyentuh Al Qur’an kecuali engkau dalam keadaan suci.” (HR. Al Hakim).
5. Larangan saat Nifas, Berhubungan Intim
Masa nifas berlangsung antara empat sampai enam minggu. Pada masa itu dilarang bagi wanita untuk berhubungan intim walaupun dengan suaminya sendiri. Berhubungan intim suami dan istri termasuk dalam dosa besar apabila sang istri sedang dalam masa nifas.
“Barangsiapa yang menyetubuhi wanita haid atau menyetubuhi wanita di duburnya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad saw.,” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Meski demikian, istri tetap diperbolehkan melakukan aktivitas seksual namun dilarang melakukan penetrasi dengan cara memasukkan penis ke dalam vagina saat nifas.
Firman Allah dalam Surah al-Baqarah:222, “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, “Haid itu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita pada waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.”
6. Berdiam Diri di Masjid
Yang dimaksud berdiam diri di masjid ini adalah menyengajakan diri untuk melakukan iktikaf atau sekedar mendengarkan kotbah atau ceramah di masjid. Namun larangan saat nifas ini tidak berlaku dalam kondisi darurat, misalnya saat terjadi bencana dan semua warga harus menyelamatkan diri ke masjid.
Baca Juga: 6 Tips Sukses Menyusui di Masa Nifas, Busui Wajib Simak!
Larangan Saat Nifas Berdasarkan Medis
Sumber: iStock
1. Olahraga atau Aktivitas Berat
Perempuan nifas mengalami banyak perubahan dalam dirinya baik secara fisik maupun mental. Melakukan olah raga atau bekerja keras akan menguras energi dan memperlama proses pemulihan. Selain dari itu berisiko mengalami cedera dan pendarahan.
2. Tidak Hati-Hati Menjaga Daerah Kemaluan
Larangan saat nifas adalah sembrono atau lalai menjaga kesehatan daerah kemaluan. Jika Anda tidak memperhatikan kebersihan dan kesehatan organ intim, maka sangat berpeluang mengalami infeksi.
3. Diet Ketat
Banyak perempuan setelah melahirkan merasa insecure dengan penampilannya. Untuk segera mendapatkan kembali bentuk tubuh yang ideal, mereka melakukan diet ketat tanpa pengawasan dokter. Hal ini selain berakibat buruk bagi kesehatannya, diapun dapat menyeret bayinya menghadapi masalah nutrisi serius.
Baca Juga: Tidak puasa Ramadhan karena nifas, ini aturannya yang perlu Bunda ketahui!
4. Larangan saat Nifas, Merokok dan Konsumsi Alkohol
Hal lain yang menjadi pantangan perempuan nifas adalah merokok dan mengkonsumsi alkohol. Selain berdampak buruk bagi pemulihannya sendiri, rokok dan alkohol dapat menghambat produksi ASI baik secara kualitas maupun kuantitas. Bayi dengan ibu perokok dan pemabok sangat berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang.
5. Makan Makanan Tidak Sehat
Makanan pedas merupakan salah satu makanan yang tidak dianjurkan bagi perempuan nifas. Makanan ini dapat membuat diare dan rentan mengalami infeksi karena bolak-balik ke toilet. Selain itu beberapa pendapat mengatakan pada ibu yang mencret, maka bayi pun cenderung mengalami hal yang sama.
Jenis makanan tidak sehat selanjutnya adalah kopi, gula, makanan berlemak, dan junk food. Tentu saja perempuan dalam masa nifas boleh mencicipi makanan kesukaannya yang mengandung bahan-bahan tersebut, asalkan dalam jumlah sedikit.
6. Memakai Tampon
Perempuan nifas akan mengalami pendarahan layaknya wanita yang tengah menstruasi. Sehingga tetap diperlukan adanya pembalut untuk menahan keluarnya darah dari area kemaluan untuk menjaga kebersihan.
Perlu dipahami bahwa pembalut perempuan nifas khusus sangat direkomendasikan pada masa ini. Jangan pernah menggunakan tampon untuk menahan aliran darah nifas. Hal ini dapat menyebabkan infeksi dan gangguan kesehatan lain.
7. Larangan saat Nifas, Memendam Semua Kesulitan Sendiri
Setelah melahirkan, selain mengalami perubahan secara fisik, perempuan juga mengalami perubahan emosional. Rasa senang dan sedih datang silih berganti secara fluktuatif. Jika menghadapi masalah, segeralah mencari bantuan orang terdekat seperti suami dan orang tua.
Untuk itu diharapkan kehadiran suami atau orang tua sebagai support system untuk mengembalikan kepercayaan diri perempuan nifas. Juga kehadiran orang-orang terdekat ini untuk bisa membantu meringankan pekerjaan yang biasa dilakukan saat sebelum melahirkan.
Beberapa larangan saat nifas diatas perlu dipahami bukan hanya oleh ibu yang baru melahirkan saja, namun pihak keluarga terutama suami harus mengerti posisi dan kewajibannya agar proses pemulihan ibu berjalan dengan baik dan lebih cepat.
Baca Juga:
Berapa Lama Masa Nifas dan Bagaimana Ciri-Ciri Darah Nifas?
11 Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas yang Perlu Bunda Ketahui
Tanda Berakhirnya Masa Nifas pada Persalinan Normal dan Caesar
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.