Parents perlu memberikan perhatian khusus terhadap segala aspek tumbuh kembang bayi, termasuk pertumbuhan kukunya yang sangat cepat. Sebab, jika tidak, mungkin saja si kecil mengalami kuku tumbuh ke dalam yang bisa menyiksanya akibat rasa sakit luar biasa.
Umumnya kuku tumbuh ke dalam terjadi pada jempol kaki, tapi tidak menutup kemungkinan jika ini terjadi juga di bagian jari lain. Ciri jika terdapat pertumbuhan abnormal pada kuku yaitu area jari akan merah, bengkak, dan mengeluarkan cairan berbau tidak sedap.
Selain itu, bayi juga lebih mudah rewel dari biasanya, terlebih saat jari kakinya disentuh dan ditekan. Serta, bayi tiba-tiba tidak suka bila dipakaikan sepatu, menarik-narik jari kakinya, lalu dia akan tertatih-tatih atau menangis saat harus berjalan.
Penyebab bayi mengalami kuku tumbuh ke dalam
Adapun beberapa penyebab yang memengaruhi kondisi ini di antaranya yaitu:
- Kuku yang terlalu panjang
- Pertumbuhan kuku cenderung melengkung ke bawah ujung jari kaki
- Mengenakan kaus kaki atau sepatu bayi yang terlalu ketat
Selain itu, masih ada penyebab lainnya, seperti:
1. Salah memotong kuku
Kuku yang dipangkas terlalu pendek ke dalam kulit, cenderung membuatnya tumbuh ke dalam. Memotong kuku dalam bentuk melengkung dan bukan melintang lurus juga dapat meningkatkan kemungkinan jari kaki tumbuh ke dalam.
2. Cedera
Apabila bayi mengalami patah kuku akibat cedera, maka kuku baru itu dapat tumbuh ke dalam kulit bayi.
3. Trauma pada ujung jari kaki
Tersandung berulang kali pada jari kaki dapat menyebabkan kuku jari kaki akan tumbuh ke dalam kulit.
4. Mengalami infeksi
Infeksi dapat menyebabkan kuku tumbuh ke kulit. Infeksi jamur pada kuku dapat menyebabkan perekmbangan kuku jari kaki yang melebar atau menebal.
Cara mencegah kuku bayi tumbuh ke dalam
Langkah terbaik untuk mencegah pertumbuhan abnormal kuku yaitu merawatnya dengan benar. Gunakan pemangkas kuku bayi yang bersih agar kuku tetap terjaga.
Lalu, kuku kaki harus dipangkas atau potong dengan arah lurus melintang, tidak dibulatkan ke bawah. Tak luput, jangan potong terlalu pendek, sisakan sedikit garis kuku putih di ujungnya.
Pastikan Parents memotong kuku bayi sebelum menjadi sangat panjang, sehingga bisa robek sendiri. Memotong secara bersih dengan arah lurus melintang jauh lebih baik dalam mencegah ujung kuku yang sobek dan compang-camping.
Sering periksa kuku kaki bayi dan pastikan memakai ukuran sepatu dan kaus kaki yang tepat, tidak terlalu kencang. Sepatu dan kaus kaki harus cukup lebar dan tidak menyempitkan jari kaki.
Perawatan yang bisa Parents lakukan
Sementara itu, jika kuku bayi terlanjur memiliki pertumbuhan yang abnormal, inilah cara perawatan yang bisa Parents lakukan untuknya:
- Rendam kuku dengan air hangat.
- Gunakan air sabun saat merendamnya. Air sabun dapat meredakan rasa sakit dan membantu melepaskan kuku jari kaki yang masuk ke dalam.
- Setelah berendam 10 menit, pijat sisi kuku dengan lembut, sehingga kuku menjauh dari kulit.
- Kemudian, setelah 15 hingga 20 menit, tepuk area tersebut hingga kering. Lakukan ini beberapa kali dalam sehari.
- Jika kuku sudah cukup terangkat, letakkan sebagian bola kapas atau sepotong kecil kasa di bawah sudut kuku.
Parents juga harus berdiskusi dengan dokter, apakah perlu menggunakan salep antiobiotik yang sesuai untuk mengobati rasa sakitnya.
Larangan!
American College of Foot and Ankle Surgery memperingatkan orangtua untuk tidak pernah mencoba mencungkil kuku atau memotongnya. Pasalnya, melakukan hal itu sangat meningkatkan risiko infeksi.
Kapan harus menghubungi dokter?
Setelah melakukan perawatan di rumah selama sekitar satu minggu, kemudian tidak terlihat kondisi yang membaik, maka tindakan yang perlu Parents lakukan adalah segera bawa si kecil ke dokter. Serta, apabila jari kaki bayi mulai muncul infeksi.
Infeksi dapat muncul berupa peningkatan dalam pembengkakan atau kemerahan. Lalu, jika ada cairan yang keluar secara signifikan pada ujung jari kaki bayi.
Demikian informasi mengenai kuku tumbuh ke dalam pada bayi. Semoga bermanfaat bagi Parents.
Baca juga :
id.theasianparent.com/tips-memotong-kuku-anak-bayi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.