Memotong kuku anak yang masih bayi sering membuat Bunda enggan karena takut akan melukai anak. Atau, mengenai kulit di jari bayi yang masih sangat sensitif. Namun, jika dibiarkan, kuku bayi akan semakin panjang, justru bayi bisa mencakar dirinya sendiri.
Dilema bukan? Di satu sisi Bunda ingin memastikan si kecil aman dari luka cakarannya sendiri, tetapi di sisi lain Bunda juga takut si kecil terluka saat potong kuku.
Untuk itulah, kami berikan tips cara memotong kuku anak bayi tanpa membuatnya terluka. Kuku si kecil rapi, dan Bunda juga tidak perlu takut melukai si buah hati.
Bagaimana Caranya Memotong Kuku Anak Bayi?
Bagi orang tua baru, urusan memotong kuku bayi sering kali terdengar cukup mengkhawatirkan. Alih-alih merasa panik, justru Bunda harus merasa percaya diri saat akan melakukannya. Yakinlah Bunda bisa menyelesaikan tugas sederhana tersebut dengan mengikuti beberapa tips berikut ini.
1. Gunakan Gunting Kuku Khusus Bayi
Hindari menggunakan gunting kuku untuk orang dewasa yang cenderung besar dan lebih tajam. Sebaiknya, gunakan gunting kecil khusus bayi atau pemotong kuku yang dibuat khusus untuk jari kecil.
Tekan ujung jari bayi untuk memberi jarak dengan kuku, lalu mulailah memotong kuku anak bayi dengan hati-hati. Pastikan Anda memegang tangannya dengan erat sehingga tidak ada gerakan yang bisa mengganggu.
2. Potong Kuku Bayi Saat Ia Tidur
Waktu terbaik memotong kuku anak bayi adalah saat dia tidur. Dengan begitu, si kecil tidak akan menggeliat dan meronta saat potong kuku yang bisa membuatnya terluka.
Meski demikian, pastikan terdapat cukup cahaya terang saat melakukan pemotongan kuku agar terhindar dari risiko melukai jari si kecil.
3. Lakukan Setelah Bayi Mandi
Setelah bayi dimandikan, kukunya masih sangat lembut. Itu artinya, setelah mandi juga merupakan waktu terbaik potong kuku bayi, karena kukunya lebih lunak dari biasanya.
4. Alihkan Perhatian dan Bersantai
Jika Bunda memilih untuk memotong kuku bayi saat dia bangun, cobalah untuk mengalihkan perhatiannya. Saat bayi baru lahir bersikap waspada, mereka cenderung mengepalkan tangan, mengencangkan celah antara ujung jari dan kuku, yang membuat prosesnya lebih sulit.
Pastikan juga Bunda dan bayi sesantai mungkin. Jika si kecil tampak tegang, istirahatlah dan beri dia kesempatan untuk tenang. Menyanyikan lagu favorit dapat membantu.
5. Jangan Potong Kuku Bayi Terlalu Dalam
Hindari memotong kuku bayi terlalu dalam karena bisa melukai jarinya. Sebaliknya, potong bagian atas kuku tipis saja.
Untuk mencegah jari bayi terluka karena terkena gunting kuku, lakukan dengan cara yang benar. Tipsnya, tekan bagian ujung jari si kecil ke arah bawah.
Artikel terkait: Jamur kuku pada anak, bagaimana mengatasinya?
6. Kikir Kuku Bayi
Potonglah kukunya secara melingkar sesuai bentuk jari bayi, lalu kikir atau haluskan bekas potongan kukunya agar tidak terlalu tajam.
Bagi bayi yang baru berusia beberapa minggu, sebaiknya hanya digesek saja dengan permukaan kasar pada pemotong kuku. Pasalnya kuku si kecil masih sangat halus.
7. Minta Bantuan
Jika Bunda ingin memotong kuku bayi saat dia bangun atau terjaga, mintalah bantuan pasangan atau orang lain untuk memegangnya. Cara ini bisa dilakukan supaya gerakan si kecil tidak terlalu banyak.
Beberapa orang tua mungkin berinisiatif menggigit kuku bayi untuk merapikannya. Namun, ini sama sekali bukan cara yang aman. Jadi sebaiknya tidak dilakukan.
Apa yang Harus Dilakukan jika Pemotong Kuku Mengenai Kulit Bayi?
Hal terpenting yang harus dilakukan adalah jangan panik. Tekan dengan lembut menggunakan kain bersih hingga darahnya berhenti keluar.
Anda juga bisa membasuh jarinya yang terkena pemotong kuku dengan air dingin, lalu balut dengan tisu dan pegang dengan sedikit tekanan. Darahnya akan berhenti keluar setelah beberapa menit.
Jangan pernah menggunakan plester atau perban di jari bayi, karena bisa terlepas saat dia memasukkan tangan ke mulut, juga berisiko membuat bayi tersedak. Bila darahnya tak kunjung berhenti keluar, segeralah bawa si kecil ke dokter.
Artikel terkait: Waspada Jamur Kuku Pada Anak, Ini Cara Mengatasinya!
Cara Merawat Kuku Anak Bayi
Bakteri dapat dengan mudah hidup di bawah kuku yang panjang, jadi sangat penting untuk menjaga kuku si kecil tetap pendek. Mencuci tangan dengan sabun dan air biasanya tidak cukup untuk menjaga kebersihan bagian bawah kuku, jadi pastikan mengikuti beberapa tips di bawah ini agar kebersihan dan kesehatan kuku bayi terjaga.
1. Jangan Menggigit Kuku Bayi
Kuku bayi yang baru lahir cukup lunak sehingga tidak perlu sering dipotong. Namun, ketika bayi sudah cukup besar, kuku bayi akan tumbuh cepat sehingga Bunda perlu memotongnya.
Bunda juga bisa menghaluskan ujung kuku dengan dibentuk membulat agar halus dan tidak tajam. Gunakan alat saat memotong kuku. Jangan sampai Bunda gunakan gigi untuk memotong kuku bayi, karena dapat menyebarkan kuman dari mulut Bunda dan bisa menyebabkan infeksi.
2. Potong Kuku Bayi dengan Cara yang Benar
Cobalah untuk memotong kuku ketika bayi tertidur atau mengantuk. Untuk anak-anak yang lebih besar, Bunda dapat menggunakan kursi tinggi atau kursi mobil tempat Bunda bisa menjaga anak agar tidak terlalu banyak bergerak.
Jika Bunda mengenai kulit jari bayi tanpa sengaja hingga berdarah, tekan dengan kain bersih sampai perdarahan berhenti. Jika perdarahan tidak kunjung berhenti dan Bunda mulai khawatir pada luka itu, bawa bayi ke dokter umum.
3. Rutin Bersihkan Kuku Bayi
Bersihkan tangan, kaki, dan kuku bayi secara teratur, terutama setiap kali mandi. Apalagi di usia tertentu si kecil sangat suka mengemut tangan dan kakinya, pastikan tidak ada kotoran yang terperangkap dalam kuku.
Lantaran kuku bayi tumbuh sangat cepat dan bayi dapat dengan mudah menggaruk dirinya sendiri, Bunda perlu mengikir atau memotong kuku si kecil sekitar dua kali seminggu.
Di sisi lain, kuku kaki bayi tidak tumbuh dengan cepat. Itu artinya, Bunda mungkin hanya perlu memotongnya beberapa kali sebulan. Namun, bersikaplah hati-hati saat memotong bagian ujung kuku kaki si kecil.
Artikel terkait: 5 Masalah Seputar Kuku Bayi dan Cara Merawatnya, Parents perlu tahu!
4. Pakaikan Sarung Tangan Bila Perlu
Pernahkah Bunda bertanya-tanya mengapa bayi begitu sering menggaruk dirinya sendiri? Itu karena mereka tidak dapat benar-benar mengontrol apa yang dilakukan lengan dan kaki mereka sampai mereka berusia sekitar enam minggu.
Bunda bisa menutupi tangan bayi dengan sarung tangan katun lembut agar ia tidak menggaruk dirinya sendiri atau melukai kulitnya. Namun, pastikan agar bayi tak selalu memakai sarung tangan, tetap beri ia kesempatan untuk bergerak dan menggenggam dengan bebas.
5. Mengatasi Masalah Kuku Bayi
Sangat umum bagi bayi mengalami infeksi kecil di sekitar kuku atau di kuku. Infeksi jamur kuku adalah yang paling sering dijumpai.
Infeksi bisa terjadi ketika jamur masuk ke kuku melalui retakan kecil di kuku atau kulit di sekitarnya. Selain karena jamur, terkadang infeksi pada kulit di sekitar kuku disebabkan oleh bakteri.
Infeksi pada kuku disebut paronikia (paronychia). Gejalanya, yaitu rasa nyeri ketika kuku atau kulit di sekitar kuku disentuh, bengkak pada kulit di sekitar kuku yang terinfeksi, kemerahan, dan rasa hangat pada kulit di sekitar kuku.
Paronikia biasanya bisa hilang tanpa perlu perawatan khusus. Namun, Bunda bisa menaruh sedikit krim atau cairan antiseptik pada kuku.
Terkadang infeksi ini dapat menyebar ke kulit jari atau kaki dan menyebabkan area menjadi bengkak dan merah. Jika infeksi tak kunjung sembuh, bayi mungkin memerlukan antibiotik untuk membantu menghilangkan infeksi.
Jika Bunda memakai krim untuk mengobati infeksi, pastikan pakaikan sarung tangan pada bayi agar ia tak memasukkan tangan ke mulut. Tidak kalah penting, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu sebelum memberi si kecil antibiotik atau obat apa pun.
Nah, itulah tips potong kuku anak bayi dan cara mudah merawat kebersihan dan kesehatan kuku si kecil. Semoga ulasan ini bermanfaat, ya!
Artikel diupdate oleh: Titin Hatma
Baca juga:
id.theasianparent.com/kuku-tumbuh-ke-dalam
id.theasianparent.com/ibu-ubah-bentuk-kuku-bayi
id.theasianparent.com/bayi-2-bulan-tumbuh-gigi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.