X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • TAP Awards
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Fakta Unik, Sejarah dan Makna Pakaian Koteka dari Papua

Bacaan 6 menit

Papua memiliki pakaian adat yang sangat khas, sehingga membuatnya tak hanya terkenal di Indonesia, tetapi juga di mancanegara. Salah satu pakaian adat Papua adalah koteka.

Pakaian adat Papua ini masih sangat tradisional dan melekat erat dalam kehidupan masyarakatnya tanpa adanya kontaminasi meski perkembangan teknologi sudah semakin maju.

Bahkan, keunikan baju adat satu ini memberikan daya tarik tersendiri, sehingga kerap digunakan oleh banyak suku di Papua dalam upacara-upacara adat di Timur Indonesia tersebut.

Dengan segala keunikannya itu, beragam fakta unik, sejarah dan makna pakaian koteka tentu saja perlu Parents ketahui. Mari simak seperti dilansir dari berbagai sumber!

Fakta Unik, Sejarah dan Makna Koteka

Yuk simak serba-serbi Koteka berikut ini.

Fakta Unik Koteka 

Koteka

Koteka atau Holim dan Rok Rumbai merupakan dua pakaian adat dari Provinsi Papua. Pakaian satu ini menjadi pakaian khusus yang dipakai untuk menutupi tubuh bagian bawah laki-laki di beberapa suku di Papua.

Koteka merupakan pakaian tradisional untuk laki-laki yang cukup nyentrik karena memiliki fungsi untuk menutupi bagian kemaluan pria. Namun, saat menggunakan pakaian satu ini, bagian tubuh lainnya dibiarkan terlihat seakan nyaris telanjang.

Koteka menjadi penutup alat kelamin pria yang terbuat dari kulit labu air yang dibuang bagian biji dan daging buahnya.

Labu air yang dipilih juga biasanya sudah tua sehingga teksturnya lebih keras dan awet usai dikeringkan.

Setelah kering, koteka yang berbentuk seperti selongsong ini bisa dikaitkan ke pinggang mengarah ke atas.

Uniknya, penggunaan pakaian adat Papua satu ini ternyata juga memiliki makna khusus.

Semakin tinggi kedudukan pria secara adat, maka ukuran pakaian adat Papua yang dikenakan juga akan semakin besar.

Artikel terkait: Ragam Baju Adat Papua yang Unik dan Masih Tetap Lestari

Sejarah Koteka 

Pakaian adat Papua

Sejarah pakaian adat Papua (Foto: Tokopedia)

Kata koteka berasal dari salah satu suku di Paniai yang artinya pakaian. Kalau Koteka yang dipakai kaum laki-laki, rok rumbai yang dibuat dari daun sagu kering lah yang dipakai kaum perempuan.

Dikutip dari buku Etnografi Pembangunan Papua (2019) karya Mulyadi, Suku Dani adalah suku utama yang mendiami Lembah Baliem wilayah Pegunungan Tengah di Kabupaten Jayawiyaja dan Puncak Jaya.

Di sana pakaian tradisional berupa Koteka untuk laki-laki yang terbuat dari buah labu yang dikeringkan. Untuk perempuan, wah (rok) rumbai yang terbuat dari serat kayu atau rumput di daerah terpencil yang digunakan.

Bentuk pakaian adat Papua memiliki bentuk pakaian yang hampir sama baik laki-laki dan perempuan. Model penutup badan bagian bawah dan bajunya sama.

Sementara itu, Koteka seperti dikutip dari buku Perhiasan Tradisional Indonesia (2000) karya Muhammad Husni dan Tiarma Rita Siregar adalah pakaian tradisional untuk laki-laki yang terbuat dari labu cina (kalabasah) dengan bentuk runcing.

Di bagian ujungnya diberi hiasan bulu burung atau bulu ayam hutan yang berfungsi untuk menutup alat kelamin. Untuk teknik penggunaannya agar tidak jatuh, diikat di seputar pinggang dengan tali halus berwarna hitam.

Artikel terkait: 6 Fakta Unik Ulat Sagu yang Jadi Makanan Favorit di Papua

Cara Memakainya

Cara Memakainya

Cara Memakainya (Foto: iStock)

Setelah mengetahui fakta unik dan sejarah pakaian Papua ini, tentu saja hal lainnya yang perlu diketahui adalah cara menggunakannya.

Ada tiga cara memakai pakaian adat Papua satu ini yang menunjukkan makna masing-masing, di antaranya:

1. Tegak lurus melambangkan pemakainya adalah pria sejati dan masih perjaka (belum pernah melakukan hubungan seks).

2. Miring ke kanan, melambangkan kejantanan laki-laki sejati memiliki status sosial yang tinggi dan bangsawan.

Cerita mitra kami
Wajib tahu! 3 jenis kulit bayi dan cara tepat merawatnya
Wajib tahu! 3 jenis kulit bayi dan cara tepat merawatnya
10 Sabun Bayi Anti Alergi Pilihan di 2023, Aman untuk Kulit Sensitif Si Kecil
10 Sabun Bayi Anti Alergi Pilihan di 2023, Aman untuk Kulit Sensitif Si Kecil
Jaga Anak Tetap Sehat Saat Belajar di Rumah, Pastikan Nutrisi Ini Terpenuhi
Jaga Anak Tetap Sehat Saat Belajar di Rumah, Pastikan Nutrisi Ini Terpenuhi
7 Sabun Cuci Muka untuk Ibu Hamil Terbaik di 2023, Aman dan Membersihkan
7 Sabun Cuci Muka untuk Ibu Hamil Terbaik di 2023, Aman dan Membersihkan

3. Miring ke kiri, melambangkan pria dewasa golongan menengah dan menunjukkan pemakainya keturunan panglima perang (apendugogar).

Artikel terkait: 7 Makanan Khas Papua yang Wajib Dicoba, Paling Unik Sampai Terpopuler

Jenis dan Ukuran Pakaian Adat Papua

Pakaian Adat Papua

Jenis Ukuran Pakaian Adat Papua (Foto: Orami)

Sementara itu, jenis ukuran Koteka tergantung besar kecilnya fisik pria yang memakainya. Besarnya koteka juga sering hanya menjadi aksesori bagi para pemakainya. 

Seperti dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), laki-laki bertubuh kekar yang memakai Koteka menjadi idaman seorang perempuan suku Pegunungan Tengah seperti Suku Dani.

Ada dua ukuran Koteka, yaitu holim kecil (halus) dan holim pendek besar. Jenis koteka kecil terdapat di daerah lembah Baliem, terutama di Kecamatan Wamena Kota, Kecamatan Asologaima dan Kecamatan Kurulu, ukuran bagian bawahnya sedang dan atasnya runcing.

Suku Dani mengenakan yang ukurannya pendek dan besar. Sedangkan Kalabasah yang berdiameter relatif besar dipotong hampir setengahnya sehingga ujungnya bolong (terbuka) yang ketika dipakai biasanya menutup bolong tersebut dengan daun.

Jenis koteka besar ada di lembah Baliem, Ilaga, Tiom, Yalimo, Apalahapsili, Welarak, Kosarek, dan Oholim. Rok Rumbai bentuk rumbai-rumbai digunakan sebagai rok oleh kaum wanita dipesisir pantai dan pedalaman pegunungan tengah.

Kelompok etnis yang menggunakan rumbai-rumbai adalah Sentani, Tobati, Enjros, Nafri, Biak Numfor, atau Yapen. Rok rumbai-rumbai yang terbuat dari rajutan daun sagu sebagai bawahan dan penutup kepala berupa hiasan dari rambut ijuk, bulu Burung Kasuari, dan anyaman daun sagu.

Daun sagu yang dipakai untuk membuat rok rumbai diambil dari hutan. Kemudian dipotong, setelah dipotong daun sagu dijemur di bawah sinar matahari hingga kering atau daun sagu berubah warna menjadi putih yang merupakan pertanda bahwa daun sagu sudah kering.

Daun sagu yang sudah kering inilah yang akan dijadikan bahan utama dalam membuat rok rumbai. Daun sagu kering akan dianyam sedemikian rupa sampai membentuk Rami.

Cara memakainya dengan melilitkan ke pinggang dan diikat dengan simpul. Sekarang rok rumbai tidak hanya dipakai oleh perempuan saja, laki-laki juga memakainya saat ada acara tertentu.

Makna Koteka

Pakaian adat Papua

Makna pakaian adat Papua (YouTube)

Makna pakaian adat Papua ini pada umumnya mengandung nilai-nilai hidup yang baik dari pemakaiannya. Mulai dari nilai kebersamaan, nilai kepemimpinan, kebanggaan, kebesaran, hingga penutup aurat, dan sebagainya.

Dengan semua makna tersebut, Koteka menjadi salah satu hal yang cukup penting dalam kehidupan keseharian suku-suku bangsa di wilayah ekologis pegunungan tengah Papua.

Untuk pria berwibawa dan terkenal dalam masyarakat, koteka yang digunakan harus berukuran besar dan panjang. Seorang pria berwibawa dan gagah biasanya memakai pakaian adat Papua ini sambil memegang panah dan busur dengan tatapan wajah yang tajam ke alam bebas.

Koteka juga digunakan sebagai penanda aktivitas. Pakaian adat Papua ini jika digunakan untuk pergi cenderung lebih pendek, sedangkan yang digunakan dalam upacara adat bentuknya lebih panjang dengan dan diberi hiasan-hiasan tertentu.

Itulah fakta unik, sejarah dan makna koteka sebagai pakaian adat Papua yang masih sangat tradisional namun memiliki filosofi yang mendalam.

Kini pakaian adat Papua ini menjadi kekayaan budaya yang sangat istimewa karena masih mempertahankan bahan dasar alami.

Meskipun di Papua sendiri sudah tidak ditemukan lagi orang yang memakai koteka di daerah perkotaan, namun beberapa suku pedalaman masih menggunakannya.

Meski saat ini masyarakat perkotaan Papua sudah mulai meninggalkan koteka sebagai pakaian sehari-hari, namun pakaian adat ini masih dilestarikan dengan fungsi berbeda.

Salah satunya sebagai cindera mata yang sering kali tersedia di toko oleh-oleh untuk dijadikan suvenir bagi turis domestik maupun mancanegara. Parents juga bisa membelinya saat berkunjung ke Papua.

Semoga informasi di atas bermanfaat ya bagi Parents!

Baca juga: 

Pakaian Adat Sunda, Dahulu Dibedakan Berdasarkan Status Sosial

Mengenal Pakaian Adat Aceh yang Dipengaruhi Ragam Budaya

Cara Unik Gina Kimbab Family Kenalkan Budaya Indonesia pada Anak-anaknya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Tania Latief

  • Halaman Depan
  • /
  • Warisan Budaya
  • /
  • Fakta Unik, Sejarah dan Makna Pakaian Koteka dari Papua
Bagikan:
  • Sejarah dan Jenis Jamu Gendong, Rahasia Kesaktian Pendekar Kerajaan

    Sejarah dan Jenis Jamu Gendong, Rahasia Kesaktian Pendekar Kerajaan

  • Makna Baju Adat Tanimbar yang Dikenakan Presiden Jokowi di Sidang MPR

    Makna Baju Adat Tanimbar yang Dikenakan Presiden Jokowi di Sidang MPR

  • 14 Cerita Rakyat Pendek dari Berbagai Daerah di Indonesia

    14 Cerita Rakyat Pendek dari Berbagai Daerah di Indonesia

  • Sejarah dan Jenis Jamu Gendong, Rahasia Kesaktian Pendekar Kerajaan

    Sejarah dan Jenis Jamu Gendong, Rahasia Kesaktian Pendekar Kerajaan

  • Makna Baju Adat Tanimbar yang Dikenakan Presiden Jokowi di Sidang MPR

    Makna Baju Adat Tanimbar yang Dikenakan Presiden Jokowi di Sidang MPR

  • 14 Cerita Rakyat Pendek dari Berbagai Daerah di Indonesia

    14 Cerita Rakyat Pendek dari Berbagai Daerah di Indonesia

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti