Ketahui Penyebab Penyakit Jantung Bawaan, Gejala, dan Cara Mengatasi
Cacat lahir bisa saja terjadi di organ jantung bayi. Berikut ini penyebab dan beberapa komplikasi penyakit jantung bawaan yang perlu Anda waspadai.
Cacat lahir pada bayi bisa terjadi pada organ jantungnya. Hal ini disebut penyakit jantung bawaan (PJB), yakni cacat lahir yang memengaruhi cara kerja normal jantung.
Istilah ‘bawaan’ menunjukkan kondisi tersebut memang sudah ada sejak si bayi lahir. Penyakit ini terjadi karena ada masalah perkembangan dalam struktur jantung saat janin berada di rahim.
Mari kita simak penyebab dan beberapa komplikasi penyakit jantung bawaan yang perlu diwaspadai ya, Parents.
Artikel terkait: Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi, Apakah Harus Dioperasi?
Daftar isi
Pengertian Penyakit Jantung Bawaan
Penyakit jantung bawaan (PJB), atau Congenital heart defects (CHDs) adalah jenis cacat lahir yang paling umum.
Seiring dengan kemajuan perawatan dan pengobatan medis, bayi dengan PJB hidup lebih lama dan lebih sehat.
Dilansir dari laman CDC, PJB biasanya baru terlihat saat si Kecil telah lahir dan dapat memengaruhi struktur jantung bayi serta cara kerjanya.
Kelainan ini dapat memengaruhi bagaimana darah mengalir melalui jantung dan mendistribusikan darah ke seluruh tubuh.
PJB dapat bervariasi dari ringan (seperti terdapat lubang kecil pada jantung bayi), hingga parah (misalnya seperti ada bagian jantung yang hilang atau tidak terbentuk dengan baik).
Ada sekitar 1 dari 4 bayi yang lahir dengan kelainan jantung memiliki PJB kritis (juga dikenal sebagai penyakit jantung bawaan kritis).
Bayi dengan PJB kritis memerlukan operasi pembedahan atau prosedur lain pada tahun pertama kehidupannya.
Artikel terkait: 10 Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir yang Perlu Parents Waspadai!
Gejala Penyakit Jantung Bawaan
Tanda dan gejala untuk PJB tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit jantung bawaan tertentu.
Beberapa penyakit mungkin memiliki sedikit atau tanpa tanda atau gejala.
Dilansir dari laman WebMD, pada orang dewasa yang berkemungkinan memiliki penyakit jantung bawaan terkait jantung dan tidak menyadari gejalanya bisa memiliki gejala seperti:
- Mudah sesak napas
- Memiliki masalah ketika sedang olahraga
Dilansir dari laman NHS, pada beberapa bayi dan anak-anak memiliki gejala seperti:
- Kuku atau bibir terlihat berwarna biru, sering disebut sianosis, yaitu suatu kondisi yang disebabkan oleh kekurangan darah beroksigen
- Selera makan buruk
- Pertambahan berat badan yang buruk
- Pernapasan terlihat cepat atau bermasalah
- Mengalami infeksi paru-paru
- Bayi kelelahan saat menyusui
- Mudah mengantuk.
Tanda-tanda ini kadang terlihat segera setelah si Kecil lahir, meskipun penyakit bawaan jantung ringan mungkin tidak menimbulkan masalah sampai di kemudian hari.
Artikel terkait: Apa Perbedaan Batuk Biasa dan Pneumonia pada Bayi? Ini Kata Dokter
Penyebab Penyakit Jantung Bawaan
Masalah perkembangan jantung tadi menyebabkan aliran normal darah melalui jantung terganggu dan kemudian memengaruhi pernapasan.
Meskipun para peneliti juga tak begitu yakin apa yang menyebabkan jantung gagal berkembang, namun ditengarai penyebabnya meliputi:
- Genetika/riwayat keluarga
- Mengonsumsi obat dengan resep tertentu selama kehamilan yang kemudian berisiko terhadap perkembangan jantung janin.
- Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang selama hamil
- Ibu yang mengalami infeksi tertentu, seperti rubella, selama kehamilan.
- Kadar gula darah meningkat.
- Sindrom Down – kelainan genetik yang memengaruhi perkembangan fisik normal bayi dan menyebabkan kesulitan belajar
- Ibu minum obat tertentu selama kehamilan, termasuk statin dan beberapa obat jerawat
- Ibu yang memiliki diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol dengan baik
- Cacat kromosom lainnya, di mana gen dapat diubah dari normal dan dapat diwariskan atau diturunkan dalam keluarga.
Ada juga kondisi tertentu yang dimiliki seorang ibu, seperti diabetes atau obesitas yang sedang dialami sebelumnya juga bisa dikaitkan dengan cacat jantung pada bayinya, dilansir dari laman CDC.
Oleh karena itu, penyakit jantung bawaan ini tidak boleh disepelekan karena bisa mengancam jiwa bayi Anda.
National Health Service Inggris menulis, penyakit jantung bawaan pada anak-anak dan orang dewasa cenderung berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan masalah kesehatan yang lebih lanjut.
Artikel terkait: Usia Ibu Hamil dan Sindrom Down, Bagaimana Hubungannya?
Jenis Penyakit Jantung Bawaan
Dilansir dari laman situs NHS, Ada banyak jenis penyakit jantung bawaan dan kadang-kadang terjadi dalam kombinasi.
Beberapa cacat yang lebih umum termasuk:
- Septal defects (cacat septum): Penyakit jantung bawaan di mana ada lubang di antara 2 bilik jantung (biasanya disebut sebagai “lubang di jantung”)
- Coarctation of the aorta (koarktasio aorta): Penyakit jantung bawaan di mana arteri besar utama tubuh, yang disebut aorta, lebih sempit dari biasanya
- Pulmonary valve stenosis (stenosis katup pulmonal): Penyakit jantung bawaan di mana katup pulmonal, yang mengontrol aliran darah keluar dari bilik kanan bawah jantung ke paru-paru, lebih sempit dari biasanya
- Transposition of the great arteries (transposisi arteri besar): Penyakit jantung bawaan di mana katup pulmonal dan aorta serta arteri yang terhubung telah bertukar posisi
- Underdeveloped heart (jantung yang kurang berkembang): Penyakit jantung bawaan di mana bagian jantung tidak berkembang dengan baik sehingga sulit untuk memompa cukup darah ke seluruh tubuh atau paru-paru.
Dilansir dari laman laman CDC, di bawah ini adalah contoh dari berbagai jenis PJB. Jenis yang ditandai dengan bintang (*) dianggap sebagai PJB kritis.
- Atrial Septal Defect
- Atrioventricular Septal Defect
- Coarctation of the Aorta*
- Double-outlet Right Ventricle*
- d-Transposition of the Great Arteries*
- Ebstein Anomaly*
- Hypoplastic Left Heart Syndrome*
- Interrupted Aortic Arch*
- Pulmonary Atresia*
- Single Ventricle*
- Tetralogy of Fallot*
- Total Anomalous Pulmonary Venous Return*
- Tricuspid Atresia*
- Truncus Arteriosus*
- Ventricular Septal Defect
Artikel terkait: Bayi Sesak Napas Saat Menyusu? Waspada, Karena Bisa Jadi Tanda Gangguan Jantung
Diagnosis Penyakit Jantung Bawaan
Pemeriksaan bayi akan ditangani oleh dokter. Beberapa PJB dapat didiagnosis selama kehamilan menggunakan jenis alat yang menggunakan ultrasound khusus yang disebut echocardiogram janin.
Echocardiogram atau echokcardiografi atau sonografi jantung adalah metode pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menangkap gambaran struktur organ jantung.
Echocardiografi biasanya dibantu dengan teknologi Doppler yang dapat mengukur kecepatan dan arah aliran darah.
Namun, beberapa PJB tidak terdeteksi sampai janin lahir dan baru tampak di kemudian hari, saat si Kecil menginjak masa kanak-kanak atau saat telah dewasa.
Jika penyedia layanan kesehatan mencurigai adanya PJB, si Kecil dapat menjalani beberapa tes, seperti menggunakan echocardiografi untuk memastikan diagnosis tersebut.
Artikel terkait: Penyakit Bayi Kuning, Kapan Normal dan yang Berbahaya? Ini Penjelasannya, Parents
Cara Mengatasi Penyakit Jantung Bawaan
Perawatan untuk PJB tergantung pada jenis dan tingkat keparahan cacat yang ada. Beberapa bayi dan anak-anak yang terkena mungkin memerlukan satu atau lebih operasi untuk memperbaiki jantung atau pembuluh darah.
Beberapa dapat diobati tanpa operasi menggunakan prosedur yang disebut kateterisasi jantung.
Kateterisasi jantung merupakan tindakan minimal invasive menggunakan sinar X-ray dengan memasukkan kateter melalui pembuluh darah jantung dan pembuluh darah koroner untuk mendeteksi adanya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah jantung (arteri koroner).
Kateter adalah sebuah selang kecil panjang, dokter akan memasukkan melalui pembuluh darah ke jantung, di mana dokter dapat melakukan pengukuran dan merekam gambar, melakukan tes, atau memperbaiki masalah.
Terkadang, cacat jantung tidak dapat diperbaiki sepenuhnya, namun prosedur kateter jantung dapat meningkatkan aliran darah dan mengembalikan fungsi serta cara kerja jantung.
Penting juga untuk diingat bahwa sebenarnya saat si Kecil yang mengalami penyakit jantung bawaan, dan telah dirawat dengan kateter jantung, masih besar kemungkinannya PJB sewaktu-waktu bisa kambuh, dilansir dari laman CDC.
Artikel terkait: 7 Manfaat Mengonsumsi Telur Puyuh, Cegah Penuaan dan Penyakit Jantung!
9 Komplikasi Penyakit Jantung Bawaan dan Penyebabnya
Berikut ini 9 komplikasi yang berisiko terjadi pada pasien penyakit jantung bawaan.
1. Komplikasi Penyakit Jantung Bawaan Bisa Sebabkan Masalah Perkembangan Anak
Banyak anak dengan penyakit jantung bawaan yang sangat serius mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembangnya.
Contohnya, mereka butuh waktu lebih lama untuk berjalan atau bicara. Si anak juga sangat mungkin bermasalah dengan koordinasi fisik seumur hidupnya dan mengalami kesulitan belajar.
Hal ini diprediksi karena suplai oksigen yang buruk di awal kehidupan yang memengaruhi perkembangan otaknya.
Kesulitan belajar yang dialami anak dapat meliputi:
- Gangguan memori atau daya ingat bermasalah.
- Tak mampu mengekspresikan diri menggunakan bahasa.
- Tidak memahami bahasa atau ucapan orang lain.
- Kurang bisa fokus atau konsentrasi, atau rentang perhatiannya sangat rendah.
- Kontrol impuls buruk. Kontrol impuls merupakan sejenis gangguan kesehatan mental di mana anak sulit mengendalikan impuls agresif atau antisosial. Misalnya, antisosial atau anak bertindak gegabah dengan tidak memikirkan konsekuensinya.
Kondisi di atas tentu sangat mengkhawatirkan dan bisa menimbulkan masalah pada interaksi sosial dan perilaku anak di kemudian hari.
2. Infeksi Saluran Pernapasan
Orang dengan penyakit jantung bawaan juga berisiko tinggi terkena gangguan pernapasan atau infeksi saluran bahkan pneumonia.
Gejalanya meliputi:
- Batuk parah, dan kadang berdahak atau berlendir
- Mengi atau ada suara seperti bersiul tinggi saat bernapas
- Napas lebih cepat dari biasanya
- Sesak di dada.
Perawatan untuk infeksi saluran pernapasan tergantung pada penyebabnya.
Namun, karena sebagian besar penyebabnya adalah virus sehingga pengobatannya tidak memerlukan antibiotik.
3. Endokarditis
Endokarditis adalah infeksi pada selaput jantung dan katup, atau bisa juga keduanya.
Jika tidak segera ditangani, endokarditis bisa menyebabkan kerusakan pada jantung dan menyebabkan kematian.
Gejala endokarditis meliputi:
- Demam hingga 38 derajat Celcius atau lebih
- Badan meriang antara panas dan dingin
- Tidak memiliki selera makan
- Sakit kepala
- Otot dan sendi nyeri
- Banyak berkeringat di malam hari
- Napas sesak
- Batuk tiada henti.
Penderita endokarditis harus dirawat di rumah sakit dan menerima suntikan antibiotik.
Kondisi ini bisa berkembang dengan menginfeksi bagian lain tubuh, seperti kulit atau gusi, dan menyebar melalui darah lalu masuk ke jantung.
Karena gusi berpotensi menyebabkan endokarditis, maka sangat penting bagi pasien menjaga kebersihan mulut dan giginya. Hindari juga prosedur kecantikan yang melibatkan tindik atau tato.
Artikel terkait: Cegah Penyakit Jantung, Ini 5 Manfaat Polifenol Bagi Kesehatan
4. Hipertensi Pulmona
Hipertensi pulmonal adalah jenis penyakit jantung bawaan yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi di arteri yang menghubungkan jantung dan paru-paru.
Gejala hipertensi pulmonal meliputi:
- Sesak napas
- Rasa lelah yang ekstrim
- Pusing
- Tubuh sangat lemah
- Nyeri dada
- Jantung berdebar.
Segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda curiga memiliki penyakit ini.
5. Masalah Irama Jantung
Masalah irama jantung bisa berasal dari bagian atas jantung (aritmia atrium) atau yang lebih mengkhawatirkan dari ruang ventrikel (aritmia ventrikel).
Untuk Anda ketahui, saat seseorang sedang beristirahat, detak jantung normalnya antara 60 hingga 100 denyut per menit.
Pada orang dengan masalah irama jantung, jantung akan berdetak lebih lambat atau lebih cepat dari ukuran di atas.
Jika jantung berdetak terlalu lambat, diperlukan alat pacu jantung untuk mengatasinya, sedangkan pada jantung yang berdetak terlalu cepat bisa diatasi dengan obat-obatan atau defibrilator kardioverter implant – alat untuk mengirim kejutan listrik ke jantung guna menghentikan masalah irama jantung.
Pada anak kondisi ini jarang ditemui. Namun seiring bertambahnya usia, ada dua masalah ritme jantung cepat yang umum terjadi, yaitu fibrilasi atrium dan atrial flutter.
6. Kematian Jantung Mendadak
Kasus ini paling jarang terjadi. Dokter juga kadang sulit mengidentifikasi tanda dan gejalanya.
Namun jika aritmia ventrikel sudah ditemukan, pada jantung si pasien pasti akan ditanam defibrilator kardioverter
7. Gagal Jantung
Ini kondisi di mana jantung sudah tak mampu memompa cukup darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Ini bisa terjadi setelah bayi dengan kelainan jantung bawaan lahir atau sebagai komplikasi lanjutan dari jenis PJB.
Gejala gagal jantung meliputi:
- Dada terasa sesak saat aktivitas tinggi atau bahkan saat sedang beristirahat
- Kelelahan yang ekstrim
- Pembengkakan di perut, tungkai, pergelangan kaki, dan kaki.
Sedangkan perawatan untuk gagal jantung mencakup pengobatan dan penggunaan perangkat implan seperti alat pacu jantung.
Artikel terkait: Cegah penyakit jantung dan kanker anak dengan memberikan asupan makanan ini
8. Gumpalan Darah di Paru dan Otak
Penggumpalan darah di jantung bisa terjadi pada orang dengan riwayat penyakit jantung bawaan juga, dan penggumpalan ini bisa menyebar ke paru-paru atau otak.
Hal ini juga dapat menyebabkan emboli paru, terjadi apabila terdapat bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah arteri pada paru-paru, selain itu dapat mengakibatkan pula stroke yang terjadi apabila pembuluh darah otak tersumbat.
Untuk mencegah, melarutkan atau menghilangkan gumpalan, penderita biasanya diberikan obat pengencer darah.
9. Masalah Saat Hamil
Dalam beberapa kasus, kondisi hamil dapat memberi tekanan ekstra pada jantung yang kemudian menimbulkan masalah.
Jika Anda memiliki penyakit jantung bawaan dan sedang mempertimbangkan memiliki bayi, ada baiknya berkonsultasi dulu dengan dokter spesialis jantung sebelumnya.
Dan kalau Anda memiliki penyakit jantung bawaan dan hamil, dokter spesialis jantung akan melakukan echocardiography atau pemindaian jantung pada bayi setelah persalinan, yakni sekitar usianya 20 minggu atau 5 bulan.
Ini untuk melihat apakah bayi memiliki tanda atau gejala penyakit jantung bawaan atau tidak.
***
Seiring dengan kemajuan perawatan dan pengobatan medis, bayi bisa hidup dengan penyakit jantung bawaan lebih lama dan lebih sehat. Banyak anak dengan PJB sekarang hidup sampai dewasa.
Penting bagi penderita PJB untuk mengunjungi dokter mereka secara teratur dan mendiskusikan kesehatan mereka, termasuk kondisi jantung spesifik mereka, dengan dokter mereka.
Itulah beberapa informasi terkait penyakit jantung bawaan yang bisa Parents ketahui.
Semoga bermanfaat.
***
Congenital heart disease
https://www.nhs.uk/conditions/congenital-heart-disease/#
Congenital Heart Defects (CHDs)
https://www.cdc.gov/ncbddd/heartdefects/index.html#
What are Congenital Heart Defects?
https://www.cdc.gov/ncbddd/heartdefects/facts.html
Congenital Heart Disease Explained
https://www.webmd.com/heart-disease/guide/congenital-heart-disease
Baca juga:
Wajib tahu! Ini bisa Parents lakukan untuk mengurangi risiko penyakit jantung kongenital pada anak
Bayi 7 hari jalani operasi jantung, ibunya: "Menakutkan melihatnya seperti tak bernyawa"