Seperti apa tahap perkembangan otak anak? Saat dilahirkan, sejumlah sel pada bayi Anda telah terhubung dengan sel lain dalam tubuh. Keterhubungan ini membantu mengatur detak jantung dan napas si kecil, mengatur kontrol tubuh dan menjaga fungsi tubuh.
Tahap yang sebaiknya diperhatikan pada fase ini adalah kebutuhan si kecil untuk mendapatkan pengalaman pertama ketika ia mengeksplorasi sekitarnya. Sebagaimana pohon menggunakan cabangnya untuk mendapatkan cahaya sebanyak mungkin dalam pembuatan makanan melalui proses fotosintesis.
Selama lima tahun pertama kehidupannya, sebagian besar sel saraf otak yang penting akan saling terhubung terkait dengan proses pembelajaran yang ia dapatkan.

Koneksi dalam otak anak menyerap berbagai jenis pengalaman untuk pertumbuhannya – yang pada akhirnya membentuk cara berpikir, merasa dan bereaksi terhadap masyarakat dan situasi di sekitarnya.
Apa yang terjadi selama lima tahun pertama kehidupan memiliki dampak besar pada tahap perkembangan otak anak, dan ini mempengaruhi seberapa baik anak belajar dan tumbuh sepanjang hidup mereka, demikian dikatakan Christopher P. Lucas, MD, direktur dari Early Childhood Service di NYU Child Study Center dan profesor psikiatri anak dan remaja di NYU School of Medicine.
Bagaimana tahap perkembangan otak anak?
Berikan mainan yang tepat untuk melatih kerja otak anak
Begitu dilahirkan, otak anak siap untuk belajar. Namun mereka bergantung pada orangtua, anggota keluarga, dan pengasuh sebagai guru pertama mereka untuk mengembangkan keterampilan yang tepat untuk menjadi mandiri dan menjalani hidup yang sehat dan sukses. Bagaimana otak tumbuh sangat dipengaruhi oleh pengalaman anak dengan orang lain dan dunia.
Otak anak bekerja cukup keras untuk berkembang pada masa awal kehidupannya. Di usia ini anak meresapi makna semua hal yang terjadi di sekelilingnya. Ia belajar dan mengingat tentang cara kerja semua hal di dunia melalui 5 indra terpercaya, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, menyentuh dan merasakan.
Satu contoh nyata adalah bagaimana bayi Anda belajar mengenal Anda beberapa hari sesudah kelahirannya; ia merasa nyaman dalam gendongan Anda, yang dikenalinya dari cara Anda memeluk dan dari bau kulit Anda yang menenangkan hati. Beberapa hari selanjutnya ia belajar merespon suara ayah dan ibunya, dan tertawa kecil saat Anda menggelitiki telapak kakinya atau mengayunkan mainan berwarna cerah di depan matanya. Namun yang paling penting adalah ia akan belajar cepat bahwa dengan minum susu maka rasa lapar yang dirasakannya akan menghilang.
Semua pengalaman si kecil yang didapatkan melalui 5 indranya akan menjadi pondasi dasar bagi otak. Pengalaman awal bersama dengan jumlah nutrisi serta stimulasi yang tepat akan membantu hubungan yang mendukung perkembangan otak.
Orangtua dan pengasuh dapat mendukung pertumbuhan otak anak dengan cara mengajaknya berkomunikasi, bermain bersama, dan mencintai mereka. Anak-anak belajar paling baik ketika orangtua mengajak berbicara dan bermain, dan mengembangkan keterampilan dan minat anak. Memahami kebutuhan anak dan meresponnya dengan baik, akan membantu melindungi otak anak dari stres.
Paparan terhadap stres dan trauma dapat memiliki konsekuensi negatif jangka panjang pada otak anak. Jadi, pastikan orangtua atau pengasuh memberikan pengasuhan yang baik untuk mendukung pertumbuhan otak anak.
Makanan yang menyehatkan otak
Ikan merupakan makanan terbaik untuk perkembangan otak
Selain berupaya menstimulasi perkembangan otak Anak dengan bermain agar ia mampu mengeksplorasi lingkungan sekitarnya, Anda perlu memastikan bahwa ia juga mengonsumsi makanan yang tepat.
Makanan mengandung antioksidan dan asam lemak omega-3 (DHA) telah dipercaya sebagai makanan yang membantu perkembangan otak anak. Selain itu, DHA yang termasuk jenis lemak sehat ini membantu membangun sel, mengatur sistem saraf, dan memperkuat sistem kardiovaskular. Serta membangun kekebalan tubuh, dan membantu tubuh menyerap nutrisi.
Lalu, dari mana anak bisa mendapatkan sumber DHA? Beberapa jenis makanan yang kaya akan DHA. Di antaranya ikan salmon, kacang kedelai, telur, tahu, minyak kanola, jus jeruk, susu, dan yogurt. Anda juga dapat menemukan zat ini pada beberapa jenis susu formula pengganti ASI.
Selain DHA, pastikan Anda juga memenuhi kebutuhan nutrisi anak dengan berbagai makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta vitamin dan mineral, ya.
Ref : Your child’s brain development: The early years matter!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.