Perkembangan otak yang optimal merupakan fondasi penting untuk mendukung kemampuan belajar si Kecil. Namun, masih banyak Bunda yang tidak menyadari, bahwa perkembangan otak anak tidak berhenti di usia 2 tahun, bahkan 90% perkembangan otak si Kecil tercapai di usia 5 tahun. Maka daripada itu, memasuki usia pra-sekolah (usia 3-5 tahun), penting untuk Bunda terus melanjutkan pemberian nutrisi optimal untuk mendukung perkembangan otak si Kecil yang pesat dan kesiapan belajarnya. Nah, seperti apa tahap perkembangan otak anak?
Apa yang terjadi selama lima tahun pertama kehidupan memiliki dampak besar pada tahap perkembangan otak anak, dan ini mempengaruhi seberapa baik anak belajar dan tumbuh sepanjang hidup mereka.
Bagaimana Tahap Perkembangan Otak Anak?
Berikan mainan yang tepat untuk melatih kerja otak anak
Sejak dini, otak anak siap untuk belajar. Namun, mereka bergantung pada orangtua, anggota keluarga, dan pengasuh sebagai guru pertama mereka untuk mengembangkan keterampilan yang tepat untuk dorong tumbuh kembangnya jadi optimal. Bagaimana otak tumbuh sangat dipengaruhi oleh pengalaman anak dengan orang lain dan dunia.
Otak anak bekerja cukup keras untuk berkembang pada masa awal kehidupannya. Pada 5 tahun pertamanya, anak dapat meresapi makna semua hal yang terjadi di sekelilingnya. Ia belajar dan mengingat tentang cara kerja semua hal di dunia melalui 5 indra terpercaya, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, menyentuh dan merasakan.
Seiring bertambahnya usia, perkembangan si Kecil makin pesat dan kompleks. Selama periode usia 3-5 tahun, anak mengalami perkembangan sensorik yang signifikan. Beberapa contoh nyata adalah anak usia ini mulai mengenali warna, bentuk, dan ukuran dengan lebih baik. Pendengaran si Kecil juga lebih baik dengan membedakan suara-suara, mengidentifikasi sumber suara, dan memahami bahasa. Penciuman anak 3-5 tahun juga mulai lebih peka terhadap bau. Melalui sentuhan, anak-anak bisa membedakan antara hangat dan dingin, atau keras dan lembut. Selain itu, melalui mereka juga mulai suka atau tidak suka terhadap beberapa rasa makanan tertentu.
Semua pengalaman si kecil yang didapatkan melalui 5 indranya akan menjadi pondasi dasar bagi otak. Pengalaman awal bersama dengan jumlah nutrisi serta stimulasi yang tepat akan membantu hubungan yang mendukung perkembangan otak.
Bunda dapat mendukung pertumbuhan otak anak dengan cara mengajaknya berkomunikasi dan bermain bersama. Anak-anak belajar paling baik ketika Bunda mengajak berbicara dan bermain, dan mengembangkan keterampilan dan minat anak.
Komunikasi dan bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan otak anak, di antaranya:
- Memahami dan menggunakan bahasa merangsang perkembangan kognitif anak yang melibatkan pemahanam, analisis, dan pengambilan keputusan.
- Bahasa memberikan sarana bagi anak untuk menyampaikan pemikiran, perasaan, dan ide mereka sebagai ekspresi diri.
- Bahasa juga memungkinkan si Kecil untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Ini membantu anak membangun hubungan sosial yang sehat.
- Bahasa juga memungkinkan anak memahami dunia di sekitarnya. Hal ini pun membantu mereka menggali ilmu pengetahuan, berpikir kritis, dan mengembangkan imajinasi.
- Anak yang memiliki kemampuan bahasa yang baik juga memahami instruksi dengan lebih baik, membaca dengan baik, dan mengekspresikan diri mereka dengan lebih jelas.
- Sementara itu, memperkenalkan bahasa asing pada anak dapat meningkatkan kemampuan berpikir abstrak, kreativitas, dan solusi masalah.
Sumber Makanan yang Bunda Perlu Terus Berikan untuk Perkembangan Otak Optimal
Makanan terbaik untuk mendukung perkembangan otak anak.
Selain menstimulasi perkembangan otak anak dengan bermain agar ia mampu mengeksplorasi lingkungan sekitarnya, Bunda perlu memastikan bahwa ia juga mengonsumsi makanan yang tepat.
Agar dapat mendukung perkembangan otaknya yang optimal, Bunda tentu perlu memperhatikan kelengkapan nutrisi si Kecil terutama nutrisi untuk perkembangan otaknya. Padahal, dukungan nutrisi seperti DHA & EPA sangat dibutuhkan si Kecil di usia prasekolah untuk mendukung perkembangan kognitifnya yang optimal dan bantu ia siap belajar & berprestasi di sekolah.
Dokter Ayuwidia Ekaputri, MSc in Cog. Neuro pun menyarankan Bunda untuk terus melengkapi nutrisi optimal si Kecil, terutama di usia prasekolah dimana perkembangan kognitifnya berkembang pesat, termasuk salah satunya dari sumber makanan yang mengandung Omega 3 (DHA), Omega 6 dan Zat Besi juga yang dibutuhkan untuk proses belajar lebih optimal. Bunda dapat membantu dukung kelengkapan nutrisi si Kecil dengan memberikannya makanan dengan gizi seimbang yang dilengkapi dengan susu yang difortifikasi dengan zat besi & vitamin C, dilengkapi DHA, Minyak Ikan Tuna, serta Omega 3&6.
Jadi, pastikan untuk teruskan nutrisinya, siapkan prestasinya dengan susu yang terfortifikasi ya, Parents!
#TeruskanNutrisinya #SiapkanPrestasinya
Ref : Your child’s brain development: The early years matter!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.