Masalah pada mata terkadang terjadi bukan hanya karena adanya penyakit pada mata, tetapi juga adanya kelainan kelopak mata. Kelopak mata merupakan bagian penting dari mata yang memiliki fungsi penting.
Kelopak mata memiliki fungsi menjaga kebersihan dan kelembapan mata. Lalu, menjaga bola mata, khususnya kornea, dari paparan debu, asap kotoran, benda asing yang mengakibatkan infeksi atau luka. Selain itu, kelopak mata berfungsi juga untuk memproduksi air mata.
Fungsi utama kelopak mata memang untuk melindungi mata. Namun, ada kalanya kelopak mata juga bisa mengalami kelainan. Dr. Dyah Tjintya Sarika, SpM, yang merupakan dokter subspesialis bedah plastik dan rekonstruksi mata JEC Eye Hospitals & Clinics mengemukakan beberapa kelainan kelopak mata yang paling sering dijumpai.
Di antaranya ada entropion, epiblepharon, ektropion trikiasis, ptosis, dan blefarospasme. Berikut penjelasan selengkapnya!
Artikel Terkait: Tak Hanya karena Penyakit Kuning, Ini 5 Penyebab Mata Kuning dan Cara Mengobatinya
6 Kelainan Kelopak Mata yang Sering Dijumpai
1. Entropion
Sumber: healthjade.com
Entropion merupakan kondisi kelopak mata yang berputar ke arah dalam sehingga menyebabkan bulu mata menusuk ke dalam bagian mata dan bergesekan dengan lapisan mata yang terluar (konjungtiva dan kornea). Kelainan tersebut dapat terjadi pada kelopak mata bagian atas maupun bagian bawah.
Beberapa hal yang menyebabkan entropion antara lain: Kongenital (kelainan bawaan sejak dalam kandungan), faktor usia, infeksi, trauma kimia, luka bakar, dan riwayat operasi.
2. Ektropion
Ektropion merupakan keadaan kelopak mata yang berputar ke arah luar menjauhi bola mata sehingga bola mata tidak terlindungi dengan baik. Penyebabnya juga hampir sama dengan entropion antara lain kongenital, faktor usia, tumor, trauma hingga kelumpuhan saraf ke-7.
3. Epiblefaron
Epiblefaron membuat adanya kelebihan kulit dan otot kelopak mata sehingga mendorong bulu mata masuk ke dalam dan bergesekan dengan lapisan bola mata yang (kornea). Bila seseorang mengalami kondisi bulu mata yang sering masuk ke mata karena kelebihan kulit, bisa jadi itu termasuk epiblefaron.
Ada beberapa faktor risiko dan penyebab yang menyebabkan kelainan mata ini.
Penyebabnya:
- Struktur kelopak mata yang berbeda dari rata-rata kelopak mata normal.
- Kulit dan otot kelopak mata tidak menempel sempurna dengan tulang kelopak akibatnya terjadi kelebihan kulit dan otot sehingga mendorong bulu mata masuk kedalam mata dan bergesekan dengan lapisan terluarnya.
Sementara faktor risiko epiblefaron antara lain:
- Ras Asia Timur, Cina, Taiwan, Jepang, Singapura, dan Korea.
- Riwayat keluarga, anak yang orang tuanya memiliki riwayat epiblepharon memiliki risiko lebih tinggi untuk juga mengalaminya.
- Obesitas, seseorang yang memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi juga berisiko untuk mengalami epiblepharon dibandingkan dengan orang yang memiliki indeks massa tubuh lebih rendah.
4. Kelaianan Kelopak Mata Trikiasis
Sumber: aao.org
Trikiasis merupakan kondisi bulu mata yang tumbuh dengan arah yang salah yaitu masuk ke dalam mata sehingga bergesekan dengan lapisan mata terluar (kornea). Beberapa yang menyebabkan trikiasis antara lain idiopatik (penyakit yang tidak diketahui penyebabnya), peradangan lama, bekas jaringan parut akibat operasi maupun trauma.
5. Kelainan Kelopak Mata Ptosis
Ptosis merupakan kelainan mata yang menyebabkan turunnya kelopak mata atas di bawah kedudukan normal. Kelainan tersebut dapat terjadi pada salah satu maupun kedua mata.
Pada ptosis, kelainan dapat menutupi jalur penglihatan. Penyebab kelainan ini juga mirip dengan jenis kelainan yang lain antara lain, faktor usia (otot kelopak mata yang lemah), trauma (riwayat kecelakaan/operasi) , kongenital atau kelainan sejak lahir, kelumpuhan saraf ke-3, maupun adanya masalah pada otot kelopak.
Beberapa tanda dan gejala ptosis:
- Penglihatan buram
- Kelopak mata tidak simetris
- Tidak ada lipatan
- Kelopak kelopak mata dapat menutup sebagian atau seluruh anak mata (pupil).
Kelainan ptosis dapat diatasi dengan operasi atau tindakan bedah. Selain itu, juga bisa dilakukan observasi pada ada kondisi ringan.
6. Blefarospasme
Blefarospasme merupakan kelainan pada kontraksi otot kelopak mata sehingga mata terus-menerus berkedip tidak dapat terkontrol. Penyebab penyakit ini belum bisa diketahui dengan pasti. Beberapa cara untuk mengatasinya adalah dengan injeksi botox atau tindakan operasi.
Artikel Terkait: Balita Ini Alami Penyakit Misterius, Mata dan Telinganya Mengeluarkan Darah
Tanda dan Gejala Umum Kelainan Kelopak Mata
Sumber: unsplash
Seseorang yang mengalami kelainan kelopak mata biasanya mengalami beberapa gejala dan tanda yang membuat mata terasa tidak nyaman. Berikut tanda dan gejala entropion, ektropion, epiblefaron, dan trikiasis.
- Mata perih
- Mata merah
- Rasa tidak nyaman dan mengganjal
- Mata berair
- Iritasi
- Nyeri pada kelopak mata
- Belekan
- Bila gejala tersebut terjadi dalam waktu lama dapat mengganggu penglihatan
Artikel Terkait: Sindrom Sjogren, Salah Satu Penyakit Autoimun yang Sulit Terdiagnosis
Pengobatan Kelainan Kelopak Mata
Sumber: freepik
Pengobatan dapat dilakukan dengan sementara maupun permanen.
Pengobatan Sementara
- Obat tetes pelembap
- Obat tetes antibiotik bila sudah terjadi infeksi
- Mencabut bulu mata dengan pinset khusus untuk trikiasis
Pengobatan Permanen
- Operasi atau tindakan bedah
- Khusus untuk trikiasis dapat dilakukan dengan elektrokauterisasi, yakni tindakan medis yang dilakukan untuk menghilangkan jaringan abnormal di kulit.
Kelainan kelopak mata memiliki banyak faktor penyebab maupun risiko. Namun intinya untuk mencegah kelainan pada kelompok mata tetap harus menjaga kesehatannya dan segera memeriksakan ke dokter apabila terdapat masalah.
Baca Juga:
Mata sering belekan, berbahayakah? Ini penjelasannya!
Ukuran mata besar adalah satu gejala kelainan Sindrom Axenfeld Rieger, apa bahayanya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.