Memenuhi kebutuhan kalsium anak sehari-hari penting dilakukan untuk tumbuh kembangnya, terutama membentuk dan menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Bila sampai kekurangan, pertumbuhan tulang dan gigi si Kecil tidak akan maksimal. Berbagai risiko pun bisa mengancam misalnya anak bisa mengalami rakitis dan osteoporosis.
Tak hanya itu Parents, kalsium juga berfungsi untuk merawat jantung, saraf, dan otot supaya tetap berfungsi dengan baik.
Bersama dengan asupan vitamin D yang cukup, asupan kalsium bisa melindungi anak dari risiko berbagai Penyakit Tidak Menular atau PTM. Misalnya saja risiko kanker, diabetes, hingga hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Oleh karena itu, penting bagi setiap orangtua untuk memastikan kebutuhan harian anak tercukupi.
Parents juga sebaiknya peka terhadap berbagai gejala kekurangan kalsium supaya si Kecil bisa mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.
Nah, sebetulnya berapa ya, kebutuhan asupan kalsium harian dan apa saja tanda kekurangannya?
Artikel terkait: 10 Rekomendasi Susu Tinggi Kalsium untuk Anak yang Bantu Perkembangan Tulang Kuat
Berapa Minimal Kalsium untuk Anak per Hari?
Beda usia tentunya beda pula kebutuhan kalsium untuk si Kecil ya, Parents.
Pada bayi, khususnya bayi 0-6 bulan hanya bisa mendapatkan kalsium dari ASI maupun susu formula saja.
Parents tidak diperbolehkan memberikan susu jenis lain seperti susu sapi, susu kambing, maupun susu formula buatan sendiri pada bayi di bawah usia 1 tahun.
- Bayi usia 0-6 bulan membutuhkan 200 mg kalsium per hari.
- Bayi usia 6-11 bulan membutuhkan 260 mg kalsium per hari.
Di sisi lain, anak-anak dan remaja memerlukan asupan kalsium yang lebih banyak, seiring dengan kebutuhan dan aktivitasnya.
- Anak usia 1-3 tahun membutuhkan 700 mg kalsium per hari.
- Anak usia 4-8 tahun membutuhkan 1.000 mg kalsium per hari.
- Anak dan remaja usia 9-18 tahun membutuhkan 1.300 mg kalsium per hari.
Artikel terkait: Selain Susu, Ini 9 Makanan Kaya Kalsium untuk Memenuhi Kebutuhan Harian Anak
Tanda Anak Kekurangan Kalsium
Seseorang yang mengalami kekurangan kalsium disebut juga dengan kondisi hipokalsemia.
Melansir Mayo Clinic, kekurangan kalsium ini seringkali tidak bergejala yang jelas. Namun, ada beberapa tanda yang sebaiknya Parents waspadai, di antaranya:
- Memiliki postur tubuh yang lebih pendek dari standar
- Mengalami kram otot
- Sering kesemutan di jari tangan dan kaki
- Memiliki kuku yang rapuh
- Kulit dan rambutnya kering
- Lapisan gigi yang mudah keropos
- Memiliki mata katarak
- Kejang.
Artikel terkait: 6 Kelainan pada Pertumbuhan Tulang Anak, serta Pemakaian Gendongan yang Tepat
Bagaimana Jika Si Kecil Tidak Mendapatkan Cukup Kalsium?
Bila kondisi kekurangan kalsium pada anak dibiarkan, tulang si Kecil akan menjadi lemah dan mudah keropos.
Hal ini karena bagian tubuh lain biasanya akan mengambil kalsium dari tulang saat diperlukan.
Parents pernah mendengar istilah ‘menabung kalsium saat muda’?
Ya, istilah tersebut mengacu pada kondisi tubuh saat muda yang masih bisa menyimpan kalsium. Sebab pada saat tua, tubuh seseorang akan kehilangan kemampuan menyimpan kalsium.
Bila anak tidak memiliki tabungan kalsium yang cukup, ia akan berisiko mengalami osteoporosis saat tua nanti.
Apakah Anak Memerlukan Asupan Kalsium Tambahan?
Jawabannya tergantung kondisi kekurangan setiap anak, Parents.
Berkonsultasi dengan dokter sebaiknya dilakukan sebelum memberikan suplemen tertentu pada anak.
Hal ini dilakukan agar anak tidak mengalami kelebihan asupan kalsium atau hiperkalsemia.
Kondisi ini bisa menyebabkan batu ginjal hingga gangguan pada organ vital lain seperti otak dan jantung.
Artikel terkait: 10 Rekomendasi Suplemen Vitamin D Anak, Bantu Penuhi Kebutuhan Kalsium dan Mineral!
Tips Memenuhi Asupan Kalsium Anak
Ada baiknya kebutuhan kalsium harian si Kecil diperoleh dari asupan alami. Beberapa hal yang bisa Parents lakukan yaitu:
1. Berikan Asupan dan Olahan Susu
Susu maupun olahan susu menjadi sumber kalsium yang baik untuk si Kecil.
Khususnya bila anak sudah berusia di atas 1 tahun, Parents bisa memberikan susu dan berbagai olahan susu lain seperti yoghurt dan keju.
2. Berikan Jenis Makanan Lain
Selain susu, ada beragam jenis makanan dengan kandungan kalsium lainnya.
Terlebih jika si Kecil mengalami intoleransi laktosa, berikan berbagai jenis makanan kaya kalsium lain seperti sayuran hijau, tahu, almond, jeruk, dan berbagai jenis ikan seperti sarden.
3. Penuhi Kebutuhan Vitamin D
Asupan vitamin D penting untuk membantu penyerapan kalsium dalam tubuh sehingga kebutuhannya pun harus diperhatikan.
Si Kecil bisa mendapatkan asupan vitamin D alami dengan rutin berjemur setiap pagi, Parents. Pastikan untuk berjemur antara pukul 8-9 pagi hari, ya.
***
Itulah informasi mengenai jumlah hingga tips memenuhi kebutuhan kalsium anak. Semoga bermanfaat, Parents.
Calcium and calcium supplements: Achieving the right balance
https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/calcium-supplements/art-20047097
Calcium (for Parents)
https://kidshealth.org/en/parents/calcium.html
Calcium: The Bone Builder Kids & Teens Need
https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/calcium-the-bone-builder-kids-and-teens-need.aspxB
Baca Juga:
10 Susu Peninggi Badan Anak dan Remaja di 2024, Optimalkan Pertumbuhannya
10 Merk Susu Anak yang Mengandung Kalsium Tinggi, Bagus untuk Kesehatan Tulang!
6 Merk Vitamin untuk Tulang Pilihan di 2024, Bantu Cegah Osteoporosis