Belakangan ini, kasus omicron pada anak di Amerika jadi perhatian serius. Pasalnya, jumlah pasien anak yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 melonjak secara nasional, terutama karena tertular varian virus corona tersebut.
Lonjakan angka pasien anak yang rawat inap membuat dokter penyakit menular harus bekerja ekstra keras.
“Sepertinya orang-orang telah mencoba untuk meremehkan bahaya penyakit ini pada anak-anak,” kata Dr. Mark Kline, kepala dokter di Rumah Sakit Anak New Orleans, mengutip laman NBC News.
“Kami telah menghabiskan dua tahun membantah mitos yang berkaitan dengan COVID dan anak-anak, bahwa itu ‘tidak berbahaya’ untuk anak-anak. Tidak!” tambahnya.
Kasus Omicron pada Anak di Amerika Meningkat
Menurut Kline, hingga Senin (4/1/2022), ada 14 pasien anak dengan COVID-19 yang dirawat di rumah sakit tempatnya bekerja, dan tiga berada di unit perawatan intensif. Ketiga anak tersebut berusia di bawah 2 tahun, bahkan yang paling kecil baru berusia 8 minggu.
Di Rumah Sakit Anak Texas di Houston, jumlah rawat inap anak bahkan mendekati 70 pasien. Angka tersebut telah melampaui puncak pasien selama lonjakan varian delta di musim panas.
Dr. Jim Versalovic, seorang ahli patologi yang merupakan co-leader dari COVID-19 Command Center, mengatakan bahwa lebih dari 90 persen kasus disebabkan oleh varian omicron.
“Lebih banyak anak yang terinfeksi omicron masih berarti sejumlah besar anak-anak yang mungkin membutuhkan perawatan berbasis rumah sakit,” kata Versalovic.
Pada hari Senin (4/1), American Academy of Pediatrics melaporkan peningkatan tajam dalam kasus COVID-19 pediatrik. Setidaknya 325.340 kasus dilaporkan selama minggu 23 Desember, dibandingkan dengan 198.551 kasus selama minggu 16 Desember.
Lebih jauh, jumlah anak-anak yang hanya menempati tempat tidur rumah sakit setiap hari, bahkan jika mereka akhirnya tidak dirawat di rumah sakit, mencapai rekor rata-rata 3.081 sehari selama periode tujuh hari terakhir.
Artikel terkait: Lebih Menular, Varian Baru COVID-19 Virus Omicron Diprediksi Picu Gelombang Ketiga
Mayoritas Anak yang Terinfeksi Tidak Divaksin
Dokter mengatakan bahwa sebagian besar anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 tidak divaksinasi. Alasannya ada dua, mereka dinyatakan belum cukup umur dan tidak memenuhi syarat untuk menerima vaksin, atau orang tua yang menolak untuk melakukan vaksinasi pada anaknya.
“Kami jarang melihat anak yang divaksinasi di rumah sakit,” kata Kline.
Kline sendiri melakukan penelitian selama puncak penyebaran varian delta musim panas lalu. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa varian omicron dapat menyebabkan penyakit yang lebih ringan secara keseluruhan, Kline mengatakan banyaknya kasus omicron pasti akan menyebabkan meningkatnya jumlah pasien rawat inap.
Dokter penyakit menular pediatrik lainnya juga khawatir dengan kecepatan penyebaran varian omicron.
“Saya belum pernah melihat infeksi menyapu seluruh negara dalam satu atau dua minggu,” kata Dr. David Kimberlin, salah satu direktur divisi penyakit menular pediatrik di University of Alabama di Birmingham.
Artikel terkait: Kasus Kematian Pertama yang Disebabkan Varian Virus Omicron
Kenali Tanda dan Gejala COVID-19 pada Anak
Meskipun banyak kasus COVID-19 pada anak terbilang cukup ringan, dokter mengatakan ada beberapa tanda peringatan bahwa seorang anak tidak membaik dan harus diperiksa oleh dokter.
Edwards, dari UH Rainbow Babies & Children’s Hospital mengatakan ada sejumlah gejala dan tanda bahaya yang harus diperhatikan orang tua, yaitu:
- Anak kesulitan bernapas
- Dehidrasi
- Nyeri atau rasa tertekan terus-menerus di dada
“Begitu Anda kesulitan membuat mereka minum atau popok mereka mengering, atau mereka tidak terlalu sering ke kamar mandi dan mereka terlihat kesulitan bernapas, saat itulah kami ingin mereka dievaluasi,” pesan Edwards.
Parents, itu dia perkembangan kasus Omicron pada anak di Amerika. Agaknya, peningkatan kasus tersebut bisa menjadi pengingat bagi kita semua bahwa pandemi belum berakhir. Maka itu, tetap terapkan prokes secara disiplin demi menjaga kesehatan kita dan keluarga terutama si kecil, ya!
Baca juga:
Masker untuk Mencegah Virus Omicron, Jenis Apa yang Paling Tepat?
Tidak Memiliki Gejala, Pasien Terinfeksi Omicron Ceritakan Pengalamannya hingga Sembuh
Parents, Inilah Gejala Awal dan Tidak Biasa Virus Omicron Menurut Ahli
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.