Meski kasus penularan virus corona sempat menurun selama beberapa bulan terakhir, namun kehadiran virus omicron menjadi ancaman di akhir tahun 2021. Virus omicron adalah varian baru virus corona yang diklaim 500 persen lebih menular dibanding virus corona asli SARS-CoV-2. Varian baru ini diprediksi dapat memicu gelombang ketiga pandemi di Indonesia. Berikut informasi selengkapnya.
500% Lebih Menular, Virus Omicron Diprediksi Picu Gelombang Ketiga
Sumber: Getty Image
Dunia kembali dikejutkan dengan mutasi virus corona SARS-CoV-2. Setelah sempat memicu gelombang besar di berbagai negara dengan adanya varian delta, kini virus tersebut telah bermutasi menjadi virus omicron. Varian baru ini dikabarkan 500 persen lebih menular dibanding virus aslinya dan telah tersebar di 3 negara, yaitu Afrika Selatan, Inggris, dan Skotlandia.
Peneliti dari Griffith University di Australia, Dicky Budiman mengatakan, virus ini jauh lebih menular dibanding varian delta. Padahal, varian delta sempat menyebabkan gelombang kedua penularan COVID-19 di Indonesia pada Juli 2021 lalu.
“Kalau diibaratkan varian delta yang 100 persen lebih cepat menular daripada virus liar di Wuhan, ini kemungkinannya omicron bisa sampai 500 persen atau 5 kalinya kecepatan penularannya,” ungkap Dicky, Sabtu (27/11/2021) seperti dikutip dari Kompas.com.
Fakta bahwa varian baru ini lebih menular dibandingkan varian-varian sebelumnya diprediksi akan memicu gelombang ketiga pada akhir tahun 2021. Pasalnya, munculnya varian yang berasal dari Afrika Selatan ini bertepatan dengan momen libur natal dan tahun baru.
Baca juga: Lebih Cepat Menular, Seberapa Ampuh Vaksin Lawan Virus Corona Delta?
WHO Sebut Virus Omicron Sangat Rawan Sebabkan Lonjakan Kasus
Menyikapi kecepatan penularannya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkategorikan varian omicron sebagai Variant of Concern (VoC). Sebagai informasi, VoC adalah varian virus corona yang dapat menyebabkan peningkatan penularan dan kematian akibat Covid-19.
Padahal, kemunculan varian baru perlu melewati serangkaian tahap sebelum sampai di level VoC. Ini menunjukkan bahwa omicron adalah mutasi virus corona yang sangat mengkhawatirkan karena bisa menyebabkan lonjakan kasus di berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia.
“Varian omicron langsung menjadi Variant of Concern ini adalah satu pertanda yang sangat serius, karena umumnya yang baru-baru itu jadi Variant of Interest dulu atau Variant under Investigation, tapi ini langsung lompat, artinya ini tanda amat sangat serius,” ungkap Dicky.
Baca juga: Kabar Baik! Dosis Ketiga Vaksin Sinovac Bisa Perkuat Antibodi Lawan Varian Delta
Dampak Varian Omicron Cukup Parah pada Orang yang Belum Divaksin
Sampai saat ini, dampak klinis dari varian B.1.1.529 masih terus dikaji oleh para ahli. Kendati demikian, Dicky mengatakan bahwa dampak yang cukup parah dialami oleh mereka yang belum melakukan vaksinasi bahkan sekalipun berusia muda.
“Vaksinasi ini yang penting sekali, karena dari kasus, omicron ini kita tahu kasusnya banyak terjadi didominasi pada orang yang belum divaksinasi tapi usia muda, nah itu yang bahayanya,” kata Dicky.
Sementara itu, di Afrika Selatan, negara dimana varian baru ini dikabarkan pertama kali merebak, kasus Covid-19 telah melonjak hingga mencapai lebih dari 200 persen. Lonjakan tersebut bahkan terjadi hanya dalam kurun waktu satu minggu.
“Adanya lonjakan kasus yang sangat ekstrem di Afrika Selatan dengan penambahan kasus lebih dari 200 persen dalam seminggu, di negara yang baru saja memasuki awal musim panas dan di tengah varian delta yang bersirkulasi. Ini artinya sangat besar kemungkinan varian baru yang ada sangat menular,” tambahnya.
Untuk menghindari masuknya varian tersebut ke Indonesia, pemerintah sudah diimbau untuk menutup akses keluar masuk dari negara tersebut. Selain itu, Dicky menambahkan agar masyarakat tetap disiplin melaksanakan 5M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, menghindari kerumunan, menjaga jarak aman, dan membatasi mobilitas di luar rumah.
Baca juga:
10 Tanda Corona Varian Delta, Pahami agar Bisa Mengenali Gejalanya
Waspadai Varian Baru COVID-19 Delta Plus, Ini Penjelasannya
Penelitian: Dua Dosis Vaksin Pfizer & AstraZeneca Terbukti Efektif Lawan Varian Delta
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.