Meskipun jumlahnya tidak banyak, kanker payudara pria tetap bisa terjadi dan berdampak lebih ganas pada penderitanya. Ini menunjukkan pentingnya menyadari dan memahami gejala awal yang mungkin muncul agar bisa ditangani dengan segera.
Di Indonesia sendiri, sekitar 70% kasus kanker payudara baru disadari saat sudah memasuki stadium lanjut. Karenanya harapan hidup menjadi lebih rendah dan opsi pengobatan yang ditawarkan juga lebih terbatas.
Ini biasanya terjadi pada pria di atas 60 tahun, tetapi kadang-kadang dapat memengaruhi pria yang lebih muda.
Artikel Terkait: Robby Purba Alami Kanker Payudara, Seberapa Besar Risikonya bagi Pria?
Berapa Banyak Kasus Kanker Payudara Pria di Indonesia?
Kanker payudara merupakan jumlah kanker terbanyak yang dialami oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, kondisi ini juga menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker. Lalu, berapa banyak pria yang mengalami kanker payudara?
“Jadi, memang informasi mengenai kanker payudara pria tidak terlalu banyak, karena kasusnya juga tidak banyak,” kata dr. Walta Gautama, SP.B(K)Onk, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi) dalam acara Konferensi Pers Uni-Charm Pink Ribbon Campaign, Kamis 6 Oktober 2022 di Jakarta.
“Kira-kira hanya satu persen angka kanker payudara pada laki-laki,” lanjutnya.
Gejala Kanker Payudara Pria
Gejala kanker payudara pada pria umumnya sama dengan gejala yang dialami oleh perempuan. “Tandanya apa? Munculnya benjolan di bawah puting”, ujar dr. Walta.
Selain munculnya benjolan pada puting, ada beberapa gejala lain yang mungkin muncul dikutip dari NHS, antara lain:
- Puting berputar ke dalam
- Keluar cairan dari puting susu (nipple discharge), yang mungkin berlumuran darah
- Luka atau ruam di sekitar puting yang tidak kunjung hilang
- Puting atau kulit di sekitarnya menjadi keras, merah atau bengkak
- Benjolan kecil di ketiak (kelenjar bengkak)
Seringkali muncul anggapan bahwa pria yang memiliki ukuran payudara besar berpotensi untuk mengalami kanker payudara. Namun, dr. Walta menegaskan bahwa dua hal tersebut tidaklah berkaitan.
“Ada kah hubungannya dengan ukuran payudara besar pada laki-laki? Tidak ada hubungannya. Kalau secara medis namanya ginekomastia. Jadi, kalau orang gemuk atau sumo di Jepang yang memiliki payudara berat tidak ada hubungannya dengan kanker,” ujarnya.
Artikel Terkait: 5 Artis Pria Ini Pernah Kena Kanker Payudara, Ada yang Sembuh dan Meninggal
Perawatan Kanker Payudara Pria
Semakin awal kanker terdeteksi, maka harapan hidup akan semakin besar. Selain itu, pilihan perawatan juga lebih banyak bisa dilakukan. Perawatan untuk kanker payudara pada pria juga tergantung pada seberapa jauh kanker telah menyebar.
Beberapa perawatan yang bisa dilakukan antara lain:
- Operasi untuk mengangkat jaringan payudara dan puting yang terkena (mastektomi) dan beberapa kelenjar di ketiak
- Radioterapi – penggunaan radiasi untuk membunuh sel kanker
- Kemoterapi – penggunaan obat untuk membunuh sel kanker
- Obat lain yang membantu menghentikan pertumbuhan kanker payudara – termasuk tamoxifen dan trastuzumab (Herceptin)
Banyak pria menjalani operasi diikuti oleh 1 atau lebih perawatan lainnya. Ini dapat membantu menghentikan kanker datang kembali di masa depan.
Kapan Harus Menemui Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda merasa tidak nyaman di area payudara atau puting. Jika Anda mengalami beberapa gejala berikut juga segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut:
- Muncul benjolan di payudara
- Timbul tanda-tanda mengkhawatirkan lainnya, seperti keluarnya cairan dari puting
- Memiliki riwayat kanker payudara pada anggota keluarga dan Anda khawatir memiliki peluang untuk turut mengalaminya.
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Meskipun tanda-tanda yang muncul masih sedikit dan belum tentu didiagnosis kanker oleh dokter, konsultasi sedini mungkin jika mengalami gejala-gejala tersebut jauh lebih baik.
Dokter akan memeriksa kondisi payudara Anda dan dapat merujuk Anda untuk tes dan pemindaian kanker payudara jika diperlukan.
Jika Anda tidak memiliki gejala, tetapi memiliki riwayat keluarga yang jelas terkena kanker payudara, dokter mungkin merujuk Anda ke spesialis genetik untuk mendiskusikan risiko Anda terkena kanker payudara.
Ada beberapa gen yang diturunkan yang meningkatkan risiko kanker dan tes darah dapat dilakukan untuk memeriksanya. Baca tentang pengujian untuk gen risiko kanker.
Meskipun kasus kanker payudara pria jauh lebih sedikit dibandingkan wanita, kondisi ini tetap harus diwaspadai. Menjaga pola hidup sehat dan memeriksakan payudara Anda secara rutin dapat mencegah Anda untuk terpapar kanker payudara stadium lanjut.
Semoga artikel ini bermanfaat.
***
Baca Juga:
Jadi Kanker Kedua Terbanyak Dialami Pria, Ini Gejala Kanker Prostat
8 Gejala Kanker Prostat, Ketahui Segera Agar Peluang Sembuh Tinggi
Cegah risiko kanker prostat dan sehatkan sperma, ini khasiat tomat untuk suami!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.