Penyakit kanker rupanya masih menjadi momok bagi masyarakat Indonesia. Salah satu jenisnya yang patut diwaspadai ialah kanker paru-paru. Kanker ini disebabkan adanya pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada jaringan paru-paru. Ada beberapa jenis kanker paru yang berbeda-beda dan patut bunda ketahui.
Masing-masing jenis kanker ini juga punya sifat yang berbeda. Menurut Data Globocan 2018, angka kematian karena kanker paru di Indonesia mencapai 88 persen. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar terdiagnosis pada stadium lanjut, Parents.
Permasalahan ini terjadi akibat keterlambatan perawatan dan penanganan yang kurang optimal. Lalu apa saja yang sebaiknya diwaspadai dari jenis kanker satu ini?
Artikel Terkait : Kanker serviks mengancam kesehatan wanita Indonesia, waspadai 5 faktor risikonya berikut ini!
Jenis kanker paru yang harus diwaspadai
Kanker jenis ini menjadi salah satu jenis kanker yang rentan terjadi pada orang Indonesia.
Untuk menekan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit ini, maka kita perlu lebih memahami pencegahan, serta penanganannya.
“Kanker paru-paru memiliki dua jenis utama, yaitu kanker paru-paru bukan sel kecil (non-small cell lung cancer/ NSCLC) dan kanker paru-paru sel kecil (small cell lung cancer/SCLC),” ujar Brigjen TNI dr Alex Ginting kepada detikHealth (28/11/2018) lalu.
Sekitar 85 persen kasus kanker yang ditemukan merupakan jenis NSCLC, Parents. Jenis tersebut memiliki perkembangan yang lebih lambat dibandingkan jenis SLCL yang merupakan jenis kanker pada paru-paru yang sangat agresif. “Biasanya secara dominan disebabkan oleh kebiasaan merokok,” kata dokter kepresidenan pemerintahan Joko Widodo ini.
Berbagai gejalanya
Ada berbagai gejala kankerpada paru-paru yang sebaiknya diketahui setiap orang, lalu memeriksakan kondisi kesehatannya.
Pada tahap yang lebih awal, kanker paru-paru biasanya tidak memiliki gejala khusus. Namun Parents, bila stadium ya sudah meningkat, biasanya akan muncul beberapa gejala berikut ini.
- Berat badan turun secara drastis
- Nyeri di area tulang
- Sesak napas
- Nyeri di dada
- Batuk yang tak kunjung sembuh
- Sakit kepala
- Batuk berdarah dalam jumlah yang sedikit atau banyak
Artikel Terkait : Jangan abaikan gejala kanker serviks yang tak biasa ini, peringatan dari pasien penyintas kanker
Komplikasi kanker
Kanker yang tidak diobati bisa menyebabkan adanya komplikasi berbahaya pada tubuh, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Bila tak ditangani dengan baik, ada beberapa risiko komplikasi yang bisa dialami pasien. Bila komplikasi tidak juga diobati, bukan tak mungkin kondisi ini bisa menyebabkan kematian.
Beberapa risiko komplikasinya antara lain :
- Sesak napas parah akibat adanya cairan yang menumpuk di sekitar paru-paru yang,e yen akan seseorang menjadi lebih sulit bernapas
- Hemoptosis atau batuk berdarah di saluran pernapasan yang bisa membuat pendarahan menjadi lebih parah
- Efusi Pleura atau adanya cairan di area dada yang bisa menyebabkan cairan menumpuk di ruang yang pleura paru-paru
- Kanker paru-paru bisa menyebar atau bermetastasis ke area tubuh yang lain, seperti tulang dan otak.
Pencegahan yang bisa dilakukan
Yuk lakukan beragam cara untuk mencegah kondisi kanker ini terjadi, yakni dengan menjalani beragam pola hidup sehat.
Alex menganjurkan agar perlu lakukan deteksi dini serta melakukan pengobatan yang sesuai standar jenis kanker ini, yaitu dengan combined modality. Penatalaksanaannya itu dilakukannya pembedahan, radioterapi, kemoterapi, terapi target (biologis), dan immuno-oncology therapy.
“Jadi kanker pada paru-paru itu bukan penyakit karena diguna-guna. Karena kebanyakan terdiagnosisnya pada stadium akhir. Melainkan karena perubahan genetik bisa juga oleh faktor risiko, rokok, polusi, radiasi, termasuk juga makanan,” jelasnya.
Pencegahan adalah cara paling murah untuk mengurangi perkembangannya. Menghilangkan kebiasaan merokok adalah salah satu langkah utama, dan berhenti merokok merupakan salah satu pencegahan yang penting dalam proses ini, Parents.
Satuan Pencegahan Amerika Serikat mengeluarkan daftar orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit ini yakni memiliki riwayat merokok 30 tahun, berusia 55 hingga 80 tahun, dan merokok dalam 15 tahun terakhir. Kendati demikian, kanker ini bisa menyerang siapa saja.
Nah, Parents sebaiknya kita mewaspadai berbagai gejala yang mungkin timbul serta melakukan beragam upaya pencegahan sesuai anjuran dokter. Jangan ragu untuk mengonsultasikan keluhan pada dokter. Yuk cegah sebelum terlambat!
Baca juga:
Bahaya minuman bergula untuk anak, Parents perlu waspada
Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang berbahaya, termasuk kanker paru. Dimana kanker tersebut disebabkan karena adanya pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada jaringan paru paru. Di Indonesia sendiri, angka kematian akibat penyakit tersebut mencapai angka 88 persen. Hal itu karena sebagian besar terdiagnosa pada stadium akhir. Mari simak ulasan ini, untuk mengetahui penjelasannya lebih lanjut.
Jenis Kanker Pada Paru Yang Perlu Diwaspadai
Jenis kanker pada paru paru terbagi menjadi kanker sel kecil (small cell lung cancer/ SCLC) dan kanker bukan sel kecil (non small cell lung cancer/NSCLC). Pada jenis SCLC, biasanya menyebar lebih cepat jika dibandingkan dengan NSCLC dan menyebabkan kematian lebih besar. Sedangkan Jenis NSCLC, sel ganas pada penyakit ini penyebarannya lebih lambat bila dibandingkan dengan SCLC.
Kanker Pada Paru Yang Banyak Diidap Orang Indonesia
Menurut seorang dokter kepresidenan Indonesia, sekitar 85 persen kasus yang ditemukan merupakan jenis NSCLC. Dimana jenis tersebut memiliki perkembangan yang lebih lambat bila dibandingkan dengan SCLC yang lebih agresif. Menurut Brigjen TNI dr Alex Ginting, penyakit kanker jenis tersebut biasanya penyebabnya didominasi oleh kebiasaan merokok pada masyarakat.
Dokter Alex juga menambahkan jika kanker tersebut kebanyakan terdiagnosa pada stadium akhir, bukan karena adanya guna guna. Seperti yang diketahui, jika masyarakat Indonesia masih banyak yang percaya penyakit datang karena diguna guna. Kanker tersebut, melainkan bisa muncul karena adanya perubahan genetik atau juga dari faktor luar seperti rokok, polusi, radiasi, hingga faktor makanan.
Pencegahan Terjadinya Kanker Pada Paru
Dokter Alex Ginting, menganjurkan masyarakat Indonesia perlu melakukan deteksi dini dan melakukan pengobatan yang sesuai dengan standar kanker pada paru tersebut. Yakni dengan metode pengobatan combined modality. Dimana prosedur dari pengobatan tersebut meliputi pembedahan, radioterapi, meoterapi, terapi target (biologis), dan immuno oncology theraphy.
Dokter Alex juga menambahkan, bahwa pencegahan adalah cara yang paling murah untuk mengurangi perkembangan sel ganas kanker tersebut. Salah satu langkah yang paling utama yakni mengurangi kebiasaan merokok. Dan menghentikan kebiasaan merokok merupakan salah satu pencegahan yang paling penting untuk mencegah terkena penyakit kanker paru paru.
Salah satu satuan pencegahan milik Amerika Serikat, telah mengeluarkan datar orang orang yang memiliki risiko terkena penyakit kanker pada paru ini. Dimana orang tersebut yang memiliki riwayat merokok mencapai 30 tahun, yang merokok dalam 15 tahun terakhir, dan telah berusia 55 hingga 80 tahun. Akan tetapi, tidak menampik pula jika penyakit kanker pada par tersebut bisa menyerang siapa saja.
Adanya jenis kanker pada paru paru yang berbeda, menyebabkan sifat kedua kanker tersebut juga berbeda. Bahkan untuk penanganannya pun memerlukan metode yang berbeda. Oleh karena itu, ada baiknya untuk tetap waspada agar tidak terjadi keterlambatan perawatan sehingga penanganannya kurang optimal. Semoga saja informasi ini, dapat menambah pengetahuan Anda.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.