Sakit perut adalah jenis sakit yang sering daialami semua orang, anak kecil maupun orang dewasa. Biasanya, hal ini disebabkan masalah lambung atau pencernaan. Namun, bagi Carla Bardbury, wanita asal Inggris ini mendapati bahwa sakit perutnya adalah gejala kanker serviks.
Sakit perutnya adalah gejala kanker serviks
Pada tahun 2012 lalu, Carla yang saat itu berusia 41 tahun merasa dirinya baik-baik saja, kecuali rasa tidak nyaman di perut. Dia baru saja minum minuman bersoda di rumah.
Dia menganggap perutnya yang terasa tidak enak akibat minum soda terlalu banyak selama beberapa hari. Carla juga mendapati ada bercak darah di celana dalamnya, namun Carla menganggap itu semua hanya masalah hormon biasa.
Tetapi dalam waktu singkat, sakit di perutnya semakin memburuk. Carla pun memeriksakan diri ke dokter.
Dokter melakukan pemeriksaan pap smear, sayangnya hasil pemeriksaan tersebut membuat Carla harus dirujuk ke spesialis.
Ahli ginekologi menyatakan sakit yang dialami Carla adalah karena penyakit endometriosis. Akan tetapi, hasil pemeriksaan pap smear Carla membuatnya harus menjalani tes kesehatan lain.
Melalui hasil pemeriksaan MRI, diketahui bahwa sakit perut yang dirasakan Carla adalah gejala kanker serviks yang bersarang di tubuhnya.
Sakit perut yang dialami Carla ternyata adalah gejala kanker serviks.
Meski demikian, kanker tersebut ternyata telah berkembang hingga seukuran buah plum. Yang lebih buruk, kankernya telah menyebar ke jaringan lunak yang berada di samping mulut rahim, sehingga operasi bukanlah pilihan.
Kankernya berada pada stadium 3B, namun Carla tidak bisa dioperasi. Dia harus menjalani kemoterapi dan radioterapi.
Dokter memberitahu bahwa peluangnya untuk bertahan hidup adalah 50-50.
Perawatan yang membuahkan hasil
Setelah menjalani berbagai macam perawatan tanpa operasi, Carla akhirnya bisa pulih. Meski demikian, Carla tetap memiliki penyesalan.
Dia mengaku mengabaikan semua peringatan untuk menjalani pemeriksaan pap smear secara rutin.
Jika saja dia rutin melakukannya, tentu gejala kanker serviks yang ia alami akan bisa dideteksi sejak dini. Dan dia tidak perlu mengalami kanker stadium 3 yang sudah dalam tahap berbahaya.
Carla membagikan kisahnya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit mematikan ini.
Saat membicarakan tentang pengobatan kanker yang ia jalani, Carla mengungkapkan:
Itu adalah hal terburuk yang pernah terjadi di dalam hidupku. Aku harus menjalani kemoterapi, radioterapi, mual dan muntah, obat-obatan seperti steroid dan pil. Pada satu waktu aku harus minum 21 tablet per hari dan juga morfin.
Setelah menjalani perawatan, Carla dinyatakan sepenuhnya pulih pada bulan Maret 2013. Hari itu menjadi hari yang tak terlupakan baginya.
Proses pemulihannya berjalan lancar. Kini dia bahkan bisa mendayung perahu kano sejauh 100 mil.
Tahun 2017, Carla mengikuti acara Stand 2 Cancer yang diadakan lembaga riset kanker di Inggris untuk mengingatkan semua orang agar jangan mengabaikan gejala kanker. Sumber: Cancer Research UK.
Apa yang menimpa Carla semestinya menjadi bahan peringatan bagi semua perempuan untuk tidak mengabaikan tanda apapun yang terjadi pada tubuhnya. Berikut tanda-tanda yang mirip dengan gejala kanker serviks:
- Perdarahan vagina di luar siklus menstruasi
- Darah di urin
- Sakit di bagian tulang
- Salah satu kaki membengkak
- Berat badan turun drastis meski tidak sedang diet
- Sembelit
- Tidak mampu menahan keinginan untuk pipis
- Kebiasaan buang air yang berubah
- Sakit yang parah di punggung bagian bawah
- Merasa lelah dan lemas
- Kehilangan nafsu makan
Bagaimana pun menjalani pemeriksaan pap smear adalah jalan terbaik untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini. Selain itu, Bunda juga bisa melakukan vaksin kanker serviks sebagai tindak pencegahan untuk melindungi diri dari penyakit mematikan ini.
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
[Video] Prosedur menjalani pap smear untuk deteksi dini kanker serviks
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.