Sudah menjadi rahasia umum jika rokok dapat menimbulkan bahaya yang luar biasa untuk tubuh. Salah satu kandungan rokok yang berbahaya dan dapat memicu penyakit adalah tar.
Tar merupakan kandungan rokok berupa senyawa karsinogenik yang lebih berbahaya daripada nikotin. Jika seorang perokok menimbun banyak tar, maka ia berisiko tinggi alami penyakit paru-paru.
Tak hanya perokok aktif, dampak tar juga dapat dirasakan oleh pihak lain. Ada 3 tingkatan perokok yang akan merugi akibat tar, yaitu first hand smoker, second hand smoker, dan third hand smoker.
“First hand smoker adalah perokok aktif, second hand smoker adalah perokok pasif. Lalu, third hand smoker adalah segala makhluk hidup yang ada di lingkungan, meskipun perokok aktif tidak merokok di sekitar mereka,” ujar dr. Mariatul Fadilah, MARS.
Terkait dengan hal ini, yang berada dalam third hand smoker salah satunya mengarah pada bayi. Pasalnya, bayi bisa terpengaruh tar dari rokok ketika ia melakukan kontak fisik dengan perokok aktif.
“Ketika perokok aktif merokok, tar bisa meresap pada baju si perokok itu. Saat perokok itu, misalnya dia adalah orangtua dari seorang bayi, berdekatan dengan bayinya, maka tar yang ada di baju bisa diisap oleh bayi,” kata Mariatul dalam acara konferensi pers Peluncuran Gerakan Bebas TAR dan Asap Rokok (GEBRAK!).
Kandungan rokok tar berisiko sebabkan bayi meninggal mendadak
Patut Parents ketahui, tar pada rokok ternyata menjadi salah satu faktor risiko meninggal mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS) pada bayi. Maka dari itu, diperingatkan kepada orangtua yang merokok, harus berhati-hati jika ingin melakukan kontak fisik dengan anak.
“Tar tidak serta merta hilang, tar akan menempel pada baju atau benda lain di sekitar perokok, jadi kalau bersentuhan itu dapat berbahaya. Meninggal mendadak pada bayi salah satu faktor risikonya bisa jadi karena tar,” jelas Mariatul pada Selasa, 9 April 2019.
Walau demikian, memang bukan hanya rokok yang membuat SIDS, karena pada dasarnya ada banyak faktor risiko penyebab SIDS. Namun, paling tidak, beberapa penelitian banyak menyebutkan banyak bayi SIDS akibat dari orangtua yang merokok.
“Memang belum pasti dari rokok itu saja, tapi banyak SIDS pada bayi itu sangat berkaitan dengan orangtuanya, kemungkinan kalau ibunya merokok atau lingkungan merokok, bayi bisa terkena dampaknya. Hanya, dari beberapa kasus, paling banyak itu karena lingkungan dan ibunya yang perokok aktif,” ucap Mariatul saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
“Selain itu, dampak tar lainnya yaitu bisa menyerang susunan saraf pusat, dan itu sangat berbahaya. Kalau sudah menyerang saraf, maka masa depan anak yang terancam, karena saraf yang sudah rusak baru kembali baik dalam kurun waktu 20 hingga 25 tahun,” tambahnya.
Dengan demikian, untuk mengantisipasi efek samping dari kandungan rokok berupa tar, ada baiknya jika Parents mulai berhenti merokok saat ini. Terutama jika Parents telah memiliki buah hati.
Baca juga :
Peringatan Dokter: Sekalipun Merokok di Luar Rumah, Orangtua Perokok tetap Bahayakan Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.