Merokok memang jadi momok yang mengintai kesehatan anak. Sebagai perokok pasif, ia tetap jadi korban orangtua perokok sekalipun orangtuanya hanya merokok di luar rumah.
Banyak orang mengira bahwa merokok di luar rumah membuat keluarganya aman. Apalagi anak bukanlah seorang perokok pasif langsung.
Namun, anak tetap ‘mendapatkan akses’ pada racun rokok meski ia tidak menghirup asapnya secara langsung. Hal ini disebabkan oleh adanya racun yang menempel di dalam tubuh orangtua perokok.
Racun rokok tersebut masih menempel pada baju, rambut, dan tubuh si perokok. Dan dapat mengontaminasi anak saat ia sedang menggendong atau mencium anaknya.
Ibu menyusui yang juga perokok pasif dan aktif pun dapat membuat anaknya teracuni karena zat berbahaya di dalam rokok terus terbawa di dalam tubuh ibu. Zat racun yang didapat ini langsung tertransfer begitu saja pada anak.
Anak-anak memang lebih rentan menjadi korban dari para perokok pasif karena paru-parunya masih berkembang, sehingga masih lebih rentan daripada orang dewasa. Anak-anak juga cenderung tak dapat memiliki pilihan dalam menikmati udara dan lingkungan bersih sehingga mau tidak mau menghirup udara mana saja yang diberikan oleh orangtuanya.
Dr Jonathan Winickof menjelaskan bahwa kesehatan anak sangat rentan di depan rokok, “udara terpolusi dan segala partikel kecil yang terkena rokok dapat memicu timbulnya kanker pada anak.”
Dokter umum rumah sakit anak Boston ini juga menjelaskan pada The Telegraph, bahkan pengaruh rokok yang ditimbulkan oleh orangtua yang merokok di luar rumah pun dapat mengakibatkan anak memiliki kesulitan dalam membaca.
Selama ini, orang-orang memahami bahwa perokok pasif memiliki risiko kesehatan yang lebih besar daripada perokok aktif. Namun, tak banyak orang menyadari bahwa perokok pasif pun dapat membahayakan anak yang berinteraksi dengannya sekalipun anak tidak melihat maupun tidak tahu orangtuanya merokok di luar rumah.
Selama ini, memang ada orangtua yang merasa bahwa tak masalah dengan gaya hidupnya karena mereka merokok di luar rumah dan tidak dilihat anak. Padahal, hal itu tetap saja membahayakan anak sebagai pihak ketiga penghisap racun rokok.
Jadi Parents, pilihan paling sehat untuk anak adalah berhenti merokok selamanya. Anda tak mau punya anak yang punya kesulitan membaca dan sakit-sakitan hanya karena ia menghirup racun rokok secara tidak langsung, bukan?
Baca juga:
Dampak Asap Rokok Bagi Ibu Hamil
Merokok merupakan hal yang sangat berbahaya, baik bagi perokok aktif maupun perokok pasif. Jika Anda merasa merokok di belakang si kecil tidak berbahaya, ini sungguh anggapan yang keliru. Pasalnya, racun rokok tetap menempel di baju, rambut, dan tubuh si perokok yang berinteraksi dengannya. Sang ibu sebagai perokok pasif pun dapat meracuni si kecil. Anggapan merokok di luar rumah lebih aman? Sebaiknya ubah pola pikir seperti ini dengan simak ulasan berikut.
Merokok di Belakang Si Kecil, Aman?
Hal ini banyak diamini oleh para perokok aktif karena menurutnya si kecil tidak menghirup asap rokok secara langsung. Akan tetapi, banyak orang yang tidak sadar bahwa anggapan ini sungguh keliru. Racun racun rokok menempel pada tubuh perokok tersebut, pada saat menggendong atau berinteraksi dengan si kecil otomatis terjadi proses transfer racun padanya. Inilah yang membahayakan kesehatan buah hati Anda.
Tidak hanya melalui perokok aktif, sang ibu sebagai perokok pasif juga membahayakan kesehatan si kecil. Pasalnya, racun rokok terus ada dalam tubuh ibu dan mengalir melalui air susu yang dikonsumsi oleh anak anaknya. Tanpa disadari, Anda telah mentransfer racun racun dalam tubuh Anda kepada si kecil yang sistem imunnya belum baik. Oleh karena itu, banyak anak kecil yang mengalami kanker ataupun masalah pernapasan.
Efek yang Ditimbulkan pada Si Kecil
Anak anak memang lebih rentan terhadap berbagai penyakit karena sistem imunnya belum sempurna. Begitu pula ketika terkena zat zat berbahaya rokok yang dapat mengganggu sistem pernapasannya. Hal ini dikarenakan paru paru yang dimiliki si kecil masih dalam proses tumbuh dan berkembang. Tidakkah Anda ingin si kecil menikmati udara dan lingkungan yang bersih?
Perlu Anda ketahui bahwa si kecil berpotensi terkena kanker dan terhambatnya proses belajar membaca karena menghirup zat adiktif tersebut. Meskipun Anda merokok di luar rumah, hal itu tidak menjamin zat zat berbahaya tidak berpindah ke seluruh tubuh si kecil. Secara tidak langsung, Anda sebagai pemicu penyakit yang berkembang dalam tubuh buah hati Anda.
Merokok memang suatu kebiasaan yang sulit untuk ditinggalkan karena telah kecanduan dengan kandungan dalam rokok tersebut. Akan tetapi, jika hal tersebut malah membahayakan orang orang yang Anda sayangi, bukankah lebih baik menghindarinya? Anda dapat mulai mengurangi intensitas dalam mengkonsumsi rokok sejak dini, sehingga berangsur angsur dapat mulai berhenti.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.