Selama hamil, Bunda tentu saja akan mengalami banyak perubahan tubuh. Berbagai perubahan tersebut tak jarang memicu komentar yang diucapkan dari orang-orang sekitar. Sayanngya, ada beberapa komentar atau kalimat justru bisa membuat ibu hamil tidak nyaman, sehingga menjadi terlarang untuk diucapkan.
Apa sajakah kalimat-kalimat itu?
Kalimat Terlarang untuk Diucapkan kepada Ibu Hamil
Kadang komentar yang dilontarkan untuk bumil ditujukan untuk basa-basi atau sekadar bercanda. Namun, bagi bumil beberapa kalimat malah dapat membuatnya kesal atau malah merasa sedih. Perubahan hormon di tubuh bumil sering kali membuatnya menjadi lebih sensitif.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari menggunakan kalimat berikut ini kepada bumil.
1. “Kamu Besar Sekali, Hamil Anak Kembar, ya?”
Perempuan yang sedang tidak hamil saja bisa kesal bila dikomentari berat badan, apalagi bumil yang sedang sensitif. Wajar bagi ibu hamil untuk mengalami kenaikan berat badan. Janin yang berkembang, ditambah peningkatan ukuran payudara dan volume darah di tubuh akan membuat bumil tampak ‘besar’.
Ukuran perut ibu hamil juga dapat berbeda-beda. Menebak bumil memiliki bayi kembar secara tidak langsung mengomentari bahwa perutnya sangat besar. Bumil bisa sangat sensitif dengan pertambahan berat badan, terutama bagi bumil yang merasa tidak dalam kondisi menarik.
2. “Kurus Sekali, Kasihan Janinmu Kurang Gizi”
Beberapa perempuan juga masih tampak langsing meskipun sedang hamil. Namun bukannya memberikan pujian, ada saja yang berkomentar kalau bumil tampak kurus.
Meskipun terlihat kurus, bisa saja sebenarnya bumil dalam kondisi yang sangat sehat. Hanya dokter dan bidan yang mengetahui apakah berat badan bumil dalam kondisi sehat atau tidak.
Pada beberapa kasus, bisa saja bumil sedang mengalami mual parah atau masalah kesehatan lain yang membuat peningkatan berat badannya seret. Mengomentari tubuhnya yang terlihat kurus malah akan membuatnya semakin sedih dan stres.
3. “Kebobolan, ya?”
Setiap orangtua memiliki pandangan masing-masing tentang jarak usia antar anaknya. Meskipun kehamilan terjadi di luar rencananya, tidak sopan untuk mengomentari kehamilan bumil sebagai ‘kebobolan’.
Komentar seperti ini bisa saja diucapkan jika bumil adalah sahabat dekat yang diyakini tidak akan tersinggung. Namun sedekat apapun hubungan pertemanan dengan bumil, usahakan untuk tidak memulai kalimat ini lebih dahulu.
Bisa saja sebenarnya bumil juga sedang pusing karena jarak kehamilan dengan anak sebelumnya begitu dekat. Komentar seperti ini tidak memberinya semangat malah memperburuk suasana hatinya.
Artikel terkait: Kehamilan trimester dua, seperti apa perkembangan janin 5 bulan?
4. “Kamu Kelihatan Sakit”
Perubahan hormon dan kurang tidur sering kali membuat bumil tampak pucat dan kelelahan. Tidak perlu memperjelas kondisinya dengan menyatakan bahwa bumil terlihat sakit, pucat, atau kelelahan. Mengomentari tampilan Bumil malah akan membuatnya merasa semakin buruk.
Sebagai gantinya berikan pujian yang dapat membuatnya bersemangat. Seperti memuji bajunya yang tampak indah atau membelikannya camilan sehat agar Bumil lebih ceria.
5. “Bentuk Perutnya Begitu, Pasti Anakmu (Laki-laki/Perempuan)”
Banyak mitos seputar kehamilan yang dipercaya oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya mengaitkan bentuk perut ibu hamil dengan jenis kelamin janin yang dikandungnya.
Nyatanya mitos-mitos tersebut tidaklah benar. Tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa bentuk perut tertentu pada bumil menandakan janin yang dikandungnya laki-laki atau perempuan.
Menebak-nebak jenis kelamin bayi memang kelihatannya seru. Namun bagi bumil hal ini bisa dinilai tidak sopan, karena dianggap menghina bentuk perutnya.
Terlebih untuk bumil yang memang sedang mengidamkan untuk memiliki bayi dengan jenis kelamin tertentu. Bila tebakan yang dilontarkan berlainan dengan harapannya, bumil malah bisa merasa sedih.
Artikel terkait: Hasil Penelitian: Minum Secangkir Kopi Sehari Dapat Tingkatkan Risiko Stillbirth
6. “Melahirkan Menyakitkan Sekali, Dulu Aku Mengalami”
Nah, kalimat satu ini benar-benar harus dihindari untuk dikatakan kepada bumil yang sebentar lagi menghadapi persalinan. Bukannya menjadi tenang, bumil akan berpikir macam-macam dan khawatir berlebihan terhadap persalinannya.
Setiap perempuan akan mengalami proses persalinannya masing-masing. Pernah mengalami kisah buruk ketika persalinan tidak berarti semua perempuan juga akan mengalami hal serupa. Membuat bumil stres malah dapat memengaruhi kesehatannya dan janin.
Berikan kata-kata positif. Semangati bumil dan yakinkan ia dapat melalui proses persalinan dengan lancar.
Artikel terkait: Global Warming Dapat Meningkatkan Risiko Stillbirth pada Ibu Hamil, Benarkah?
7. “Puas-puaskan Sekarang Sebelum Melahirkan”
Bagi perempuan yang baru pertama kali hamil mungkin belum mengetahui bagaimana mengurus bayi baru lahir atau waktu yang akan dihabiskan untuk beradaptasi dengan bayi. Namun, melontarkan kalimat seperti itu seolah memberikan makna kepada bumil bahwa memiliki bayi akan melelahkan dan tidak menyenangkan.
Bumil pasti sudah siap dengan segala konsekuensi yang harus dihadapinya ketika memutuskan untuk hamil dan memiliki bayi. Meskipun seolah memberikan saran, kalimat ini akan membuat bumil merasa menyedihkan.
Demikianlah 7 kalimat terlarang yang sebaiknya tidak diucapkan untuk ibu hamil. Semoga bermanfaat.