Hanya selang sehari, tiga orang anak di Purwakarta kehilangan ayah dan ibunya. Dalam hitungan satu malam mereka menjadi yatim piatu setelah orangtuanya meninggal karena Covid-19. Orangtua mereka meninggal setelah terkonfirmasi Covid-19. Kisah kakak beradik yatim piatu ini didengar oleh Bupati Pemerintah Kabupaten Purwakarta, yang selanjutnya berjanji akan membiayai sekolah mereka.
Kisah Kakak Beradik Yatim Piatu dalam Semalam, Ayah-Ibu Meninggal karena Covid-19
Berikut ini kisah lengkap soal kakak beradik yang tinggal di sebuah perumahan di Purwakarta.
Pasutri di Purwakarta Meninggal Selang Sehari
Foto lengkap Priyo, Dewi, Fathan, Risqita, dan Azmil (bawah). (Image: Poskota)
Beberapa waktu lalu pasangan suami istri Priyo Hari Wicahyo (45) dan Dewi Masrurotin (47) terkonformasi Covid-19. Keduanya masih sempat menjalani isolasi mandiri di rumah mereka di Perumahan Panorama, Purwakarta.
Tapi karena kondisi kesehatannya terus menurun, keduanya dilarikan ke rumah sakit Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih, Purwakarta.
Namun sayang, nyawa Priyo tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal pada Sabtu, 10 Juli 2021. Sang istri ternyata juga tak mampu bertahan melawan virus Corona yang bersarang di tubuhnya. Selang sehari dari suami tercinta, Sabtu (11/7/2021) ibu tiga anak itu juga meninggal.
Artikel terkait: Kisah Haru Bocah Jadi Yatim Piatu Usai Kedua Orang Tua Meninggal Akibat COVID-19
Kakak Beradik Yatim Piatu Ikhlas Ditinggal Orangtua
Image: Dok Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika/Kompas.com
Telak, ketiga anak mereka, Risqita Nabilla Wicahyani (19), M. Fathan Nurhafidz (16) dan M. Ikhwanul Azmil Wicahyo (9) menjadi yatim piatu.
Tanpa ayah dan ibu, mereka seperti anak ayam kehilangan induknya. Mereka tak tahu harus bagaimana menjalani hidup selanjutnya. Terlebih Risqita sebagai anak tertua, yang tiba-tiba harus menjadi tulang punggung keluarga dan mengurus kedua adiknya. Ditambah, adik pertamanya, Fathan, merupakan anak berkebutuhan khusus dan masih bersekolah di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Purwakarta.
“Harus ikhlas. Saya juga masih ingin melanjutkan kuliah, juga dengan adik-adik saya. Tapi ini masih akan dibicarakan dengan keluarga besar,” kata Risqita saat ditemui di rumahnya, Kamis, (29/7/2021) mengutip Kompas.com.
Risqita saat ini tercatat sebagai mahasiswi STIEB Perdana Mandiri Purwakarta. Kedua adiknya, Farhan dan Azmil, bersekolah di SMA SLBN Purwakarta kelas 1 dan SDN 20 Mekar Jaya, Depok, kelas 3.
Artikel terkait: Kisah Haru Ibu Positif Corona Jalani Operasi Caesar di ICU COVID
Pemkab Janji Memberi Kakak Beradik Yatim Piatu Beasiswa
Image: Poskota
Berita tentang mereka sampai pada Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, SE. Anne pun segera mendatangi Risqita dan adik-adiknya yang sudah tinggal di rumah pamannya, Kamis (29/7/2021). Bupati Purwakarta itu datang bersama lurah, dinas sosial setempat, dan perwakilan anggota DPRD Purwakarta. Tujuan kedatangan mereka selain memberikan dukungan, juga berjanji akan memenuhi kebutuhan Risqita dan adik-adiknya, mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga pendidikan.
“Kami akan support dengan beasiswa pendidikan, termasuk untuk (anak) yang kecil,” ujar Anne. Mengenai hal itu Anne sudah menginstruksikan tim penelusur kontak erat Covid-19 untuk segera mendata kakak beradik yatim piatu itu juga anak-anak lain yang kehilangan orangtua akibat terinfeksi Covid-19. Di mana ini memang masuk dalam bagian Program Perlindungan Anak selama pandemi Covid-19.
Sementara Tinggal di Rumah Paman
Image: Purwakarta News
Saat ini, kakak beradik yatim piatu tinggal bersama paman mereka, Johan Yasin Makali. Johan secara pribadi mengaku sangat senang dengan perhatian yang diberikan Pemkab Purwakarta. Namun ia tetap harus membicarakan tawaran ini ke keluarga besar mereka.
“Kami berterima kasih. Namun kami akan berunding dengan keluarga lebih dulu,” ujar Johan. Ada rencana, keluarga besar almarhum Priyo akan membawa Risqita dan kedua adiknya tinggal dan bersekolah di luar Purwakarta.
“Saya mengucapkan terima kasih atas perhatian Ambu Anne. Tapi saya akan membicarakan terlebih dahulu dengan keluarga, bagaimana baiknya,” sambut Risqita.
Artikel terkait: Kisahku Menjadi Relawan COVID-19, Tiap Malam Selalu Terbayang Senyum Anak di Rumah
Kasus Covid-19 di Purwakarta Tinggi
Image: Unsplash
Tingkat Covid-19 di Kabupaten Purwakarta memang sangat tinggi belakangan ini. Bahkan ada satu kampung yang menjadi klaster Covid, di mana 23 warganya terkonfirmasi Covid. Yaitu di wilayah Pasir Muncang, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Penyebaran dan penularan virus terjadi setelah ada warga menghadiri hajatan di wilayah Kuningan, Jawa Barat.
Oleh Diaudin, Kepala Camat Kiarapedes, mereka semua diminta untuk isolasi mandiri di rumah. Untuk kebutuhan mereka sehari-hari, seperti bahan makanan hingga keperluan bayi, disalurkan langsung oleh Satuan Tugas (Satgas) Kecamatan Kiarapedes.
Mereka beruntung karena semuanya tidak ada yang mengalami gejala berat. Mengingat, membawa mereka ke rumah sakit pun percuma, karena ketersediaan tempat tidur dan alat kesehatan di beberapa rumah sakit terdekat penuh dan habis terpakai.
Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi semua agar lebih bijak dalam menjalani protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini.
Tetap semangat untuk Risqita, Fathan dan Azmil. Semoga kesedihan ini cepat berlalu. Terus semangat belajar dan kejarlah cita-citamu setinggi langit!
Baca juga:
Beda Sakit Tenggorokan Corona dengan Pilek, Influenza, dan Alergi
Jangan Keliru, Kenali 4 Perbedaan Gatal-Gatal Akibat Virus Corona dengan Gatal Biasa
Berjemur untuk Mencegah Corona, Sudah Tepatkah Cara Anda?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.