Seorang ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 menjalani operasi caesar di ICU Covid. Melahirkan dengan metode Sectio Caesaria atau operasi caesar dilakukan bukan hanya karena ibu hamil menderita COVID-19, melainkan juga untuk mencegah transmisi virus kepada bayi.
Hal ini yang dilakukan seorang ibu di Bontang, Kalimantan Timur, yang terinfeksi COVID-19 saat usia kandungan 7 bulan . Dia harus melahirkan anaknya secara caesar di ruang Intensive Care Unit (ICU) COVID-19 pada Rabu, 14 Juli 2021.
Seorang dokter bernama Nurul Fathoni di Facebook-nya menceritakan kisah seorang ibu muda positif Corona yang harus menjalani operasi caesar COVID-19. Dengan segala pertimbangan, hal tersebut dilakukan agar lebih aman.
Seperti apa kisahnya? Mari kita simak dalam pemaparan berikut.
Operasi Caesar di ICU COVID Demi Selamatkan Dua Nyawa
Deretan dokter yang melakukan operasi caesar.(Facebook/Nurul Fathoni)
Sebelum menjalani prosedur, Nurul Fathoni menceritakan berdiskusi terlebih dahulu dengan para nakes yang terdiri dari dr. Putu Satriya Sp. OG, dr. Fauzan, Sp. An dan dr. Mukhayar, Sp. An, dan dr Harma.
Selain itu, ibu hamil dan sang suami juga sudah setuju. Sebab, risiko kehamilannya dapat memperberat acute respiratory distress syndrome (ARDS) yang dialaminya.
“Suatu pagi dikontak direktur rumah sakit kami, dr. Dina Lailani, yang energik. Tidak salah lagi pastinya tentang percovitan di rumah sakit kami, yang masih enggak pernah habis ceritanya. Kali ini tentang menyelamatkan dua nyawa manusia,” cerita Nurul Fathoni di Facebook-nya.
“Dua nyawa sedang terancam secara bersamaan karena satu risiko mayor yang sama: sergapan covid di penghujung fase kehamilannya. Dalam sekali sikat covid jahat itu bisa saja merubah kebahagiaan keluarga menjadi musibah. Naudzubillahimin dzalik. Aaaaah… tidaaaak. Jangan sampai musibah itu terjadi,” sambung dia.
Artikel terkait: 10 Anggota Keluarga Positif COVID-19, Ayah Meninggal karena Terpapar Virus Varian Delta
Demi menyelamatkan dua nyawa sekaligus, Nurul Fathoni bersama rekan-rekannya memutuskan untuk segera melakukan tindakan kepada ibu yang tengah hamil 7 bulan tersebut.
Sayang, ketersediaan Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit yang sangat terbatas karena kondisi darurat COVID membuat pasien masih harus menunggu di IGD. Padahal, harus segera diatasi ke ruangan ICU.
“Tapi ini pasien masih di IGD covid, sudah semalaman menunggu tempat. Ruang KIA Covid untuk transit juga penuh, kondisi ibu dalam inflamasi yang mengancam, segera harus ada tempat di ICU covid, perlu support oksigen yang banyak, banyaaak sekali, bahkan harus standby alat ventilator: jaga jaga saja, kalau kalau diperlukan untuk ibu muda dan bayi pertama yang sedang dikandungnya,” ungkapnya.
Beruntung, 1 bed di ruang ICU telah kosong karena pasien sebelumnya menghembuskan napas terakhir. Lalu, si ibu muda dan jabang bayinya langsung dibawa masuk ke ICU COVID.
ICU COVID
Dalam kondisi pandemi COVID-19, kriteria untuk masuk ICU pun tidak lagi sama dengan kondisi biasa. Para nakes terpaksa harus memilih pasien COVID-19 mana yang lebih dulu masuk ICU.
Pasien COVID-19 yang dirawat di ICU tak hanya dari golongan usia lansia serta orang yang memiliki komorbid alias penyakit penyerta, melainkan juga usia muda yang mengalami perburukan gejala.
“ICU covid adalah medan perang: hidup mati, harapan dan ancaman, peluang dan kegagalan, tak dapat diduga namun dapat dianalisa. Banyak yang survive, namun beberapa juga ada yang gagal. Gugur dalam pertempuran. Untuk semua jenis pasien, komorbid terutamanya,” papar Nurul.
Artikel terkait: Melahirkan saat dinyatakan positif COVID-19, seorang ibu, “Aku merasa kesepian”
Menunda Kelahiran Sama Saja Mendekati Ancaman Maut
Bayi yang lahir lewat operasi caesar di icu covid.(Facebook/Nurul Fathoni)
Lantaran kondisi ibu muda ini harus segera ditangani, para dokter pun langsung melakukan operasi caesar meskipun usia bayi masih prematur, yaitu 7 bulan.
“Sepakat. Pasien harus segera dieksekusi, kehamilan harus segera diterminasi- diakhiri, lebih cepat lebih baik. Mungpung kondisi ibu masih baik, kondisi bayi juga baik, sekalipun belum cukup bulan. Menunggu mature sama halnya dengan mendekati ancaman maut, menunda terminasi sama halnya dengan mendekati kegagalan, bagi keduanya. Ibu dan bayinya. Ancamannya kematian bukan bagi salah satunya, tapi bagi keduanya,” jelasnya.
Dengan menjalani operasi caesar di ruangan ICU COVID yang disulap menjadi ruangan operasi, seluruh nakes langsung menjalani prosedur menyelamatkan dua nyawa.
“Ok. Lapangan operasipun disiapkan, semua peralatan dipastikan, perlengkapan operasipun diinventarisir, di list satu satu, alat bius, obat- obatan, alat bantu nafas, perangkat resusitasi lengkap- buat ibu dan bayinya. Lengkap..kap, jangan ada yang terlewat. Bismillah,” ujar Nurul.
“Ruangan ICU covid pun berubah fungsi, kamar berchamber, beruang cukup, berkaca sekat, berudara dingin, bersirkulasi pas-pasan pun telah sukses disulap menjadi ruang operasi darurat Sectio Caesaria,” lanjut dia.
Artikel terkait: Terpapar Covid-19 setelah Dikunjungi Keluarga, Bayi Beverly Meninggal di Usia 29 Hari
Operasi Caesar di ICU COVID Jadi Pilihan Terbaik
Meski dalam kondisi darurat, para nakes berhasil menjalani operasi caesar untuk menyelamatkan dua nyawa sekaligus. Dan bukan di ruang operasi, melainkan ruang isolasi ICU COVID!
“Sekarang ibu muda sudah melahirkan anak lelaki pertamanya, lewat sectio caesaria. Sehat wal afiat keduanya, sekalipun si ibu masih tetap berjuang menuntaskan melewati fase infeksi covidnya, beberapa hari lagi ke depan. Semoga berhasil,” harap Nurul.
Atas langkah yang mereka lakukan tersebut, Nurul sungguh bangga. Karena, menjadi sebuah tonggak kemenangan peperangan melawan COVID 19.
“Tangisan bayi lelaki yang pecah di ruang chamber ICU covid kami, beberapa waktu yang lalu itu, telah menjadi awal kebahagiaan bagi seluruh team kami, dan tentunya bagi keluarga kecil yang beruntung, atas izin Allah dua nyawa terselamatkan sudah,” tandasnya seraya memastikan mengungkap cerita ini sudah atas izin pasien dan keluarganya.
Selamat untuk ibu yang baru melahirkan seorang bayi mungilnya, semoga sang ibu segera bisa melewati fase infeksi coronanya.
Hormat dan support penuh cinta untuk seluruh nakes!
Baca juga:
Pengalaman COVID-19 Saat Hamil, Ardina Putri "Aku Khawatir Bayiku Kena"
13 Pertanyaan Soal Ibu Hamil yang Terinfeksi COVID-19, Ini Penjelasan Dokter
5 Jenis Vaksin COVID-19 untuk Ibu Hamil, Ini Aturan Pemberiannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.