Menolak permintaan anak terkadang memang sulit. Namun untuk beberapa hal ini, Parents sebaiknya berani mengatakan tidak.
1. Membeli segala sesuatu yang anak minta untuk menggantikan mainan yang dirusaknya sendiri
Saat mainan rusak karena kesalahannya sendiri, anak seringkali akan menangis dan merengek minta dibelikan mainan baru.
Para orangtua pun kerap menuruti apa saja permintaan anaknya. Terutama orangtua yang bekerja di luar rumah atau orangtua yang telah bercerai.
Hal ini dilakukan seolah untuk menebus kesalahan atas ‘ketidakhadiran’ mereka dengan hadiah-hadiah yang bisa menyenangkan anak.
Padahal ini akan membuat anak terbiasa untuk mengabaikan mainan mereka, tidak menjaga bahkan sengaja merusaknya. Mereka tahu, ketika mainan rusak, akan selalu ada mainan baru yang menggantikannya.
Walaupun harganya murah, tapi Parents tetap harus menghindari menggantikan barang yang selalu di rusak si kecil. Anak perlu belajar menjaga benda-benda milik mereka dengan baik.
Mereka juga harus belajar untuk lebih berhati-hati dan menghargai pengorbanan yang Anda lakukan untuk dapat membelikannya barang-barang tersebut.
2. Pergi ke kegiatan yang berisiko bahaya
Anak-anak bisa sangat ambisius dalam mengikuti kegiatan-kegiatan outdoor.
Namun jika kegiatan yang ditawarkan berpotensi bahaya atau lokasinya tidak masuk akal untuk melakukan aktivitas yang mana, Parents harus yakin untuk mengatakan tidak.
Katakan tidak pada 3 permintaan berikut di halaman selanjutnya..
3. Nonton film dan game apa saja tanpa sensor
Parents harus selalu memperhatikan peringkat dan ulasan sebuah film atau game sebelum membiarkan anak mengaksesnya.
Pastikan anak menonton film dan bermain game hanya yang sudah melalui proses sensor. Hal ini agar anak terlindungi dari konten-konten kekerasan, seksual, dan yang tak pantas bagi anak lainnya.
4. Memakai pakaian dan aksesoris yang tidak pantas untuk usia mereka
Hal ini lebih sering dialami oleh orangtua yang memiliki anak perempuan. Kadang anak ingin memakai pakaian seksi, sepatu hak tinggi, dan make-up di usia mereka yang masih terbilang kecil.
Sebagai orangtua, kita perlu untuk mempertahankan kepolosan mereka selama yang kita bisa.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memilih sepatu anak, agar pertumbuhan anak tidak terganggu dan tetap aktif.
5. Apapun yang Anda rasa tidak seharusnya anak lakukan
Orangtua, terutama ibu, memiliki intuisi untuk melindungi yang meningkat sejak anak-anak dilahirkan. Biasanya ibu memiliki insting agar hal-hal buruk yang berpotensi melukai anak dapat dihindari.
Jadi, selalu dengarkan intuisi Anda. Bahkan jika anak bersikerar dengan mengamuk, tetap tenang dan tolak permintaannya.
Anak-anak juga butuh batasan. Dan tugas kita lah untuk menetapkan batasan-batasan tersebut.
Jika Parents merasa telah menjadi orangtua yang buruk karena menolak permintaan anak. Ingatlah bahwa ini untuk kepentingan dan keselamatan mereka.
Bagaimana menolak permintaan anak
Beberapa permintaan anak mudah dituruti, misalnya minta bermain iPad, minta pergi bersepeda, atau hal lain. Namun, permintaan lain lebih sulit. Misalnya, jika anak ingin membantu memasak, Parents mungkin berpikir tentang keamanan di dapur atau siapa yang bertanggung jawab untuk membersihkannya setelah itu.
Ketika Parents perlu mengatakan tidak, mungkin awalnya sulit. Namun jika permintaan anak itu membahayakan dirinya atau orang-orang di sekitarnya, atau bisa mempersulit dirinya sendiri, Parents mungkin bisa melakukan cara berikut ini untuk menolak permintaanya, seperti dilansir raisingchildren.net.au.
1. Berikan alasanmu dulu. Jika Parents memutuskan untuk mengatakan tidak, berikan alasan terlebih dahulu. Ini akan membantu anak memahami keputusan Anda. Jika anak-anak merasa kecewa karena Anda mengatakan tidak, mereka mungkin tidak akan mengambil alasan di baliknya.
2. Teguh dengan keputusan Anda. Jika Anda berubah pikiran, anak Anda akan belajar, tidak ada ketegasan dan memunculkan perdebatan. Jika Parents menyerah dan anak mulai bertingkah buruk, dia akan melihat bertingkah buruk adalah cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.
3. Tawarkan sesuatu yang lain, jika Anda bisa. Misalnya, ‘Saya tidak bisa membelikan Anda makanan itu karena terlalu mahal. Ayo pulang dan buat camilan sendiri bersama ’.
4. Berikan umpan balik konstruktif kepada anak. Jika anak Anda menerima jawaban tidak, berikan banyak pujian. Misalnya, “Bunda sangat menyukai cara kamu mengatakan ‘oke’ ketika Bunda mengatakan tidak’. Atau “Sangat menyenangkan bagaimana kita bisa menyelesaikannya hal ini bersama.”
Baca juga:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.