Bagi beberapa orang, makan tanpa sambal serasa seperti ada yang kurang. Terlebih orang Indonesia, yang dalam setiap hidangannya, selalu saja tak lupa mencantumkan sambal di dalamnya. Namun, jangan Anda ngaku-ngaku suka sambal kalau belum tahu apa saja jenis-jenis cabai. Berikut ini jenis cabai yang terdapat banyak di Indonesia dan beberapa negara lainnya. Yuk, disimak!
15 Jenis Cabai Asli Nusantara dan Terpedas di Dunia
1. Cabai Rawit
Ini adalah jenis cabai yang paling mudah ditemukan di Indonesia. Bahkan beberapa orang menanamnya di halaman rumah mereka. Bentuk cabainya tidak besar, dan saat belum dipetik, buahnya menjulang ke atas. Cabai ini dikenal dalam dua jenis: cabai rawit hijau dan cabai rawit merah.
Perbedaan di keduanya ada di rasa pedasnya. Umumnya cabai rawit merah punya rasa pedas yang jauh lebih tajam dibandingkan cabe rawit hijau. Ada yang mengatakan, cabai rawit hijau adalah cabai rawit yang merah yang belum matang.
Itu tidak benar ya, Bunda, karena ini dua jenis cabai yang berbeda. Kalau cabai rawit hijau yang matang ditandai dengan warna hijau yang lebih tua.
Artikel terkait: Harga Cabai Terus Naik, Yuk Tanam Sendiri di Rumah dengan 7 Langkah Mudah Ini!
2. Jenis Cabai Merah Besar
Cabai merah besar juga sering dipakai dalam berbagai masakan Nusantara. Sama seperti cabai rawit, jenis cabai ini juga terbagi menjadi dua, yaitu cabai besar merah dan cabai besar hijau.
Cabai besar memiliki warna yang sangat menyala (glossy), bentuknya juga jauh lebih panjang dan gemuk dengan ujung lancip. Rasa cabai ini tidak terlalu pedas, sehingga pas sekali jika digunakan untuk hidangan tumisan. Nah, kalau cabai hijau besar ini memang fase muda dari cabai merahnya nih, Bunda.
3. Cabe Keriting
Foto: Unsplash
Dari namanya sudah jelas, ya, Bunda, seperti apa bentuk dari cabai ini. Bentuknya panjang seperti cabai merah, hanya saja badannya kurus dan bergelombang alias tidak lurus –orang menyebutnya ‘keriting’. Cabai ini juga ada versi hijaunya, Bunda.
4. Cabe Gendot
Foto: Detik Food
Cabai gendot atau dikenal juga sebagai habanero merupakan jenis cabai yang superpedas. Saking pedasnya, tingkat kepedasannya mencapai 100.000-350.000 skala Scoville –ukuran kepedasan cabai.
Buah dari cabai yang berasal dari Semenanjung Yucatan ini kecil hanya saja badannya gendut atau menggelembung atau bengkak, makanya disebut cabai gendot.
5. Jenis Cabai Katokkan
Cabai katokkon sangat terkenal di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Rasanya lebih pedas dari cabai rawit dan bentuknya bulat lonjong seperti terung kecil berdiameter 2 – 3cm. Orang Toraja lebih senang menggunakan cabai ini untuk menambah citarasa pada masakannya.
6. Cabe Jalapeno
Foto: Unsplash
Cabai yang bentuknya seperti peluru ini berasal dari Meksiko. Warnanya mulai dari hijau sampai merah. Rasanya sangat sangat pedas dan menggigit. Ini memang salah satu jenis cabai terpedas di dunia. Tingkat kepedasannya adalah 2.500-8.000 Skala Scoville.
7. Cabai Setan
Foto: FaunaDanFlora.com
Sesuai dengan namanya, cabai ini rasanya ‘setan’ banget. Maksudnya, saat Anda menyantapnya, wajah Anda akan terlihat seperti habis melihat setan. Inilah yang membuat cabai ini mendapat julukan sebagai cabai terpedas di dunia.
Cabai setan berasal dari timur laut India (Assam, Nagaland, dan Manipur) dan Bangladesh. Penasaran dengan tingkat kepedasannya? Yaitu mencapai 1.001.304 Skala Scoville.
Artikel terkait: 5 Fakta Carolina Reaper Cabai Terpedas di Dunia, Berani Coba?
8. Jenis Cabai Pelangi
Foto: Bunga Nusantara
Apakah warnanya seperti pelangi? Ya, kurang lebih bisa dibilang begitu karena cabai yang dikembangkan di New Mexico State University ini memang memiliki warna yang tak ada di cabai pada umumnya.
Warna cabai pelangi atau numex twilight ini awalnya berwarna ungu, setelah itu berubah menjadi kuning dan oranye. Lalu ketika masuk ke fase masak, buahnya akan berubah menjadi merah. Oleh karena keunikannya, banyak orang di Indonesia yang menjadikan cabai ini sebagai tanaman hias.
9. Cabai Rocoto
Foto: BrilicioisBrilio.net
Anda akan sangat mudah menemubukan jenis cabai ini di Peru, Bolivia, Chile, Argentina Utara dan Ekuador. Daging cabai ini lumayan tebal layaknya paprika, dan bentuknya juga hampir bulat.
Pada umumnya rocoto berwarna merah, tapi di Karibia dan Meksiko ada tumbuh cabai rocoto berwarna kuning dan oranye. Kepedasan cabai ini juga bisa dirasakan melalui bijinya yang berwarna hitam.
10. Paprika
Foto: Unsplash
Paprika pada dasarnya memiliki 4 varietas yang dibedakan dari warnanya. Yakni paprika merah, paprika kuning, paprika hijau, dan paprika oranye.
Menurut orang-orang yang sering mengonsumsi paprika, rasa paprika hijau lebih pahit dibandingkan varietas merah yang rasanya lebih pedas.
11. Cabai Ceri
Pimento atau cabai ceri memiliki bentuk yang besar dengan panjang sekitar 7-10 cm dan lebar 5-7 cm, berwarna merah, dan berbentuk hati.
Berbeda dengan rasa cabai yang umumnya pedas, daging cabai ceri manis, berair, dan lebih beraroma. Namun beberapa varietas pimento lainnya punya rasa yang cukup pedas.
12. Jenis Cabai Cayenne
Foto: Okezone
Cabai Cayenne memiliki banyak sebutan. Di antaranya adalah cabai Guinea, cabai tanduk sapi, cabai pedas merah, cabai burung, atau juga aleva.
Cabai ini disebut sebagai cabai Cayenne karena memang berasal dari Guiana, Prancis. Umumnya cabai cayenne tidak disantap dalam bentuk cabai utuh atau potong, melainkan disajikan dalam bentuk bubuk, yakni dikeringkan atau dipanggang dan dihaluskan sebelum dikemas dalam bentuk bubuk.
13. Cabai Serrano
Jenis cabai serrano berasal dari pegunungan Meksiko di mana bentuknya seperti cabai rawit. Jika dibandingkan dengan cabai Jalapeno, katanya rasa cabai ini lebih pedas. Wow! Tingkat kepedasan dari cabai ini adalah 10.000- 23.000 Scoville. Wow!
14. Jenis Cabai Rawit Domba
Datil Pepper atau cabai rawit domba juga termasuk jenis cabai terpedas di dunia. Cabai yang berasal dari kawasan St. Agustine di Florida ini memiliki tingkat kepedasan mulai dari 100.000 – 300.000 Skala Scoville. Di mana tingkat kepedasan tertinggi umumnya terdapat pada jenis cabai rawit domba yang berwarna jingga.
Artikel terkait: 8 Manfaat Cabe Keriting, Jaga Imun dan Tambah Nafsu Makan
15. Chilli Tepin
Kalau yang satu ini jenis cabai liar yang banyak tumbuh di Amerika Tengah, Meksiko, dan Amerika Serikat bagian barat daya. Sebagai spesies Capsicum Annuum yang terutua, chilli tepin sering disebut sebagai ‘ibu dari segala jenis cabai’. Sementara ‘Tepin’ berasal dari bahasa Nahuatl –bahasa asli bangsa Aztek- yang berarti ‘kutu’.
Beberapa Olahan Cabai
Foto: Grid
Cabai bisa dinikmati dalam berbagai bentuk olahan melansir Sajian Sedap. Di antaranya:
- Kering: Cabai merah yang dikeringkan yang biasanya banyak digunakan pada beberapa masakan oriental.
- Bubuk: Cabai yang dikeringkan lalu dihaluskan menjadi bubuk. Selain pedas, jenis olahan ini juga memberi warna merah pada masakan.
- Pasta: Cabai yang dihaluskan dan dibuat menyerupai pasta dan biasa digunakan sebagai pengganti cabai giling dalam olahan masakan bersaus cabai.
- Chili flakes: Cabai kering yang digiling kasar di mana bijinya masih terlihat utuh. Biasanya sering digunakan sebagai topping pada masakan pedas.
- Abon: Cabai merah kering yang mendapat tambahan bumbu dan rempah lainnya, kemudian digiling kasar sehingga mendapatkan tekstur abon.
- Cabai giling basah. Biasanya ada di pasar Indonesia, untuk mereka yang ingin memasak menu balado atau masakan berbahan cabai lainnya tapi malas menghaluskan cabai.
Demikianlah 15 jenis cabai yang perlu Anda ketahui, Bunda, di mana beberapa di antaranya banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional dan juga ada di supermarket karena merupakan bahan makanan import. Nah, sekarang, mana dari jenis cabai ini yang menjadi favorit Anda?
Baca juga:
Harga Cabai Terus Naik, Yuk Tanam Sendiri di Rumah dengan 7 Langkah Mudah Ini!
5 Fakta Carolina Reaper Cabai Terpedas di Dunia, Berani Coba?
11 Manfaat Cabai Rawit Hijau, Atasi Flu Hingga Turunkan Berat Badan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.