Setelah melahirkan secara caesar, ada baiknya menunda kehamilan minimal 6 bulan hingga 2 tahun. Dokter Nadia Nurotul Fuadah mengatakan bahwa jarak kehamilan yang aman setelah operasi caesar adalah tidak kurang dari 2 tahun dan tidak lebih dari 5 tahun.
“Rahim butuh waktu lebih lama untuk bisa pulih dan kembali siap mengandung janin yang baru,” kata dr. Nadia Nurotul Fuadah seperti dikutip dari laman Alodokter.
Jarak kehamilan yang aman setelah operasi caesar
Sebagai aturan umum, jika Anda baru saja menjalani operasi caesar, Bunda sebaiknya menunda kehamilan berikutnya selama 6 sampai 24 bulan. Hal ini untuk mengurangi risiko komplikasi kehamilan dan masalah kesehatan lainnya.
“Wanita yang habis melahirkan secara caesar, jika kembali hamil dalam jarak yang terlalu dekat, akan jauh lebih berisiko harus melahirkan kembali secara caesar” tutur dr. Nadia Nurotul Fuadah.
Lebih lanjut dokter Nadia juga menjelaskan risiko komplikasi jika jarak kehamilan setelah operasi caesar tidak diperhatikan. Yakni sebagai berikut:
Risiko komplikasi yang mengintai ibu:
- Keguguran
- Kelainan plasenta
- gangguan jantung
- proses persalinan yang lama
- melahirkan caesar lagi
- ketuban pecah dini
- robekan dinding rahim
- anemia
- perdarahan berlebih setelah melahirkan
Risiko yang mengintai janin
- Tumbuh kembang janin terhambat
- Lahir prematur
- Berat badan lahir rendah
- stillbirth atau meninggal dalam kandungan
Artikel terkait: Penelitian ini ungkap jarak aman untuk hamil lagi setelah melahirkan
Bagaimana jika Kebobolan Hamil sebelum jangka waktu 6 bulan setelah Caesar?
Jika Bunda hamil kembali kurang dari 18 bulan setelah operasi caesar, jangan panik berlebihan ya, Bun. Aturan jarak kehamilan setelah caesar selama setidaknya 18 bulan memang pedoman yang dirancang untuk mengurangi risiko komplikasi, tapi banyak juga ibu yang hamil lebih cepat dari kurun waktu tersebut dan baik-baik saja.
Yang penting, jagalah baik-baik kehamilan Bunda dan selalu waspada dengan segala gejala yang terjadi. Bila Bunda ingin melahirkan normal, sebaiknya tunggu 2 tahun.
Jarak waktu ini untuk mengetahui kesiapan kelahiran normal. Ibu yang ingin melahirkan normal setelah caesar juga mungkin harus menjalani semacam skoring test. Tes ini untuk mengetahui dapat tidaknya ibu tersebut melakukan persalinan normal (vaginal birth after caesarean scores).
Jarak kehamilan tidak hanya mempengaruhi jarak usia anak-anak, tapi juga berdampak pada kesehatan ibu dan bayi, terutama jika Bunda menjalani operasi caesar pada kehamilan sebelumnya.
Risiko jarak kehamilan yang dekat setelah operasi caesar
Setelah operasi caesar, Bunda perlu membiarkan tubuh untuk memulihkan diri dan mengisi kembali nutrisi yang hilang.
Misalnya, Bunda mungkin saja mengalami anemia karena zat besi sebagian besar ditransfer ke bayi dan plasenta selama kehamilan, ditambah lagi kehilangan banyak darah saat melahirkan. Ibu yang melahirkan melalui operasi caesar kehilangan darah dua kali lebih banyak dibandingkan yang melahirkan normal.
Penelitian juga menunjukkan bahwa ibu yang hamil kurang dari 6 bulan setelah melahirkan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi kehamilan seperti ruptur uterus, bayi dengan berat lahir rendah, dan kelahiran prematur.
Artikel terkait: Jarak Kehamilan yang Pendek Tingkatkan Risiko Autisme
Jarak kehamilan yang pendek juga meningkatkan risiko Bunda mengalami plasenta previa. Plasenta previa terjadi ketika plasenta bayi menutupi sebagian atau seluruh serviks ibu (leher rahim). Plasenta previa lebih sering terjadi pada perempuan yang:
- Sudah pernah hamil sebelumnya
- Memiliki bekas luka di rahim dari operasi sebelumnya, termasuk kelahiran sesar, pengangkatan fibroid rahim, dan pelebaran dan kuretase
- Pernah mengalami plasenta previa pada kehamilan sebelumnya
- Mengandung janin lebih dari satu (kembar)
- Berusia 35 tahun atau lebih
- Merokok.
Jika tidak ditangani dengan tepat, plasenta previa memiliki 2 risiko, yaitu:
Plasenta previa bisa mengakibatkan terjadinya pendarahan hebat (hemorrhage) selama kehamilan, saat persalinan, atau satu jam setelah persalinan.
Terjadinya pendarahan bisa menjadi penyebab dilakukannya operasi caesar meskipun usia kehamilan masih belum cukup.
Sebahaya itukah?
Risiko di atas mungkin terdengar menakutkan, tapi semua risiko tersebut terbilang rendah. Faktor yang paling penting adalah bahwa Bunda dan suami merasa siap untuk kahadiran satu bayi lagi.
Selain itu Bunda juga memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan baru sebagai orangtua. Dengan memberikan banyak waktu untuk menyembuhkan diri dan menyesuaikan diri menjadi orangtua, Bunda akan memberikan bayi berikutnya awal terbaik dalam hidup mereka.
Sumber: mayoclinic, caesarean.org
Baca juga:
Kurangi Risiko Komplikasi Kehamilan dengan Perencanaan Keluarga yang Baik
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.