Jarak kehamilan tidak hanya mempengaruhi jarak usia anak-anak, tapi juga berdampak pada kesehatan ibu dan bayi, terutama jika Bunda menjalani operasi caesar pada kehamilan sebelumnya.
Risiko jarak kehamilan yang dekat setelah operasi caesar
Penelitian juga menunjukkan bahwa ibu yang hamil kurang dari 6 bulan setelah melahirkan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi kehamilan seperti ruptur uterus, bayi dengan berat lahir rendah, dan kelahiran prematur.
Setelah operasi caesar, Bunda perlu membiarkan tubuh untuk memulihkan diri dan mengisi kembali nutrisi yang hilang.
Misalnya, Bunda mungkin saja mengalami anemia karena zat besi sebagian besar ditransfer ke bayi dan plasenta selama kehamilan, ditambah lagi kehilangan banyak darah saat melahirkan. Ibu yang melahirkan melalui operasi caesar kehilangan darah dua kali lebih banyak dibandingkan yang melahirkan normal.
Penelitian juga menunjukkan bahwa ibu yang hamil kurang dari 6 bulan setelah melahirkan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi kehamilan seperti ruptur uterus, bayi dengan berat lahir rendah, dan kelahiran prematur.
Artikel terkait: Jarak Kehamilan yang Pendek Tingkatkan Risiko Autisme
Jarak kehamilan yang pendek juga meningkatkan risiko Bunda mengalami plasenta previa. Plasenta previa terjadi ketika plasenta bayi menutupi sebagian atau seluruh serviks ibu (leher rahim). Plasenta previa lebih sering terjadi pada perempuan yang:
- Sudah pernah hamil sebelumnya
- Memiliki bekas luka di rahim dari operasi sebelumnya, termasuk kelahiran sesar, pengangkatan fibroid rahim, dan pelebaran dan kuretase
- Pernah mengalami plasenta previa pada kehamilan sebelumnya
- Mengandung janin lebih dari satu (kembar)
- Berusia 35 tahun atau lebih
- Merokok.
Jika tidak ditangani dengan tepat, plasenta previa memiliki 2 risiko, yaitu:
Plasenta previa bisa mengakibatkan terjadinya pendarahan hebat (hemorrhage) selama kehamilan, saat persalinan, atau satu jam setelah persalinan.
Terjadinya pendarahan bisa menjadi penyebab dilakukannya operasi caesar meskipun usia kehamilan masih belum cukup.
Sebahaya itukah?
Dengan memberikan banyak waktu untuk menyembuhkan diri dan menyesuaikan diri menjadi orangtua, Bunda akan memberikan bayi berikutnya awal terbaik dalam hidup mereka.
Risiko di atas mungkin terdengar menakutkan, tapi semua risiko tersebut terbilang rendah. Faktor yang paling penting adalah bahwa Bunda dan suami merasa siap untuk kahadiran satu bayi lagi.
Selain itu Bunda juga memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan baru sebagai orangtua. Dengan memberikan banyak waktu untuk menyembuhkan diri dan menyesuaikan diri menjadi orangtua, Bunda akan memberikan bayi berikutnya awal terbaik dalam hidup mereka.
Jarak kehamilan yang aman setelah operasi caesar

Sebagai aturan umum, Bunda sebaiknya menunda kehamilan berikutnya selama 18 sampai 23 bulan. Hal ini untuk mengurangi risiko komplikasi kehamilan dan masalah kesehatan lainnya yang diuraikan di atas.
Mengatur jarak kehamilan yang terlalu dekat (di bawah tenggat waktu 18 bulan) terlalu berisiko bagi sang Ibu. Karena luka jahitan bekas operasi yang baru sembuh atau bahkan masih dalam masa pemulihan dapat teregang kembali akibat pertumbuhan janin.
Apalagi, dengan teknik cesar yang melakukan pembedahan lapisan bawah rahim, masa penyembuhan dan pemulihannya membutuhkan waktu lebih lama lagi.
Setelah dilakukan operasi, lokasi pembedahan umumnya menjadi lebih tipis sekitar 3 mm. Jika sang Ibu menginginkan untuk hamil kembali dikhawatirkan bekas jahitan tersebut akan meregang dan sobek sehingga sangat membahayakan bagi keselamatan Ibu dan bayi.
Namun, jika Bunda hamil kembali kurang dari 18 bulan setelah operasi caesar, jangan panik berlebihan ya, Bun. Aturan jarak kehamilan setelah caesar selama setidaknya 18 bulan memang pedoman yang dirancang untuk mengurangi risiko komplikasi, tapi banyak juga ibu yang hamil lebih cepat dari kurun waktu tersebut dan baik-baik saja.
Artikel terkait: Penelitian ini ungkap jarak aman untuk hamil lagi setelah melahirkan
Yang penting, jagalah baik-baik kehamilan Bunda dan selalu waspada dengan segala gejala yang terjadi. Bila Bunda ingin melahirkan normal, sebaiknya tunggu 2 tahun.
Jarak waktu ini untuk mengetahui kesiapan kelahiran normal. Ibu yang ingin melahirkan normal setelah caesar juga mungkin harus menjalani semacam skoring test. Tes ini untuk mengetahui dapat tidaknya ibu tersebut melakukan persalinan normal (vaginal birth after caesarean scores).
Bunda, semoga informasi di atas bermanfaat, dan sebarkan untuk Bunda lainnya.
Baca juga:
Kurangi Risiko Komplikasi Kehamilan dengan Perencanaan Keluarga yang Baik
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.