X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
  • Korea Update
  • Hidrasi Keluarga
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
    • Korea Update
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Aku Hamil
    • Tips Kehamilan
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Jarak Kehamilan Antar Anak yang Pendek Tingkatkan Risiko Autisme

Bacaan 4 menit
Jarak Kehamilan Antar Anak yang Pendek Tingkatkan Risiko AutismeJarak Kehamilan Antar Anak yang Pendek Tingkatkan Risiko Autisme

Penelitian terbaru mengindikasi adanya kaitan antara jarak kehamilan dengan risiko autisme pada anak. Jadi berapa jarak kehamilan yang ideal?

Menurut sebuah penelitian besar terbaru yang dilansir oleh cbsnews, jarak kehamilan yang pendek ataupun terlalu panjang tidak baik untuk anak.

Penelitian yang melibatkan lebih dari 1,1 juta anak tersebut menemukan bahwa jarak kehamilan yang pendek meningkatkan risiko autisme pada anak.

Sedangkan bila jarak kehamilan lebih dari 5 tahun, risiko gangguan perkembangan saraf secara umum meningkat.

"Alasan antara interval kehamilan dengan autisme dan cacat perkembangan saraf lainnya belum diketahui," ungkap Dr Agustin Conde-Agudelo, peneliti di World Health Organization Collaborating Center in Human Reproduction di University of Valle, Colombia.

Ia menjelaskan bahwa para ilmuwan percaya bahwa gizi dan faktor lainnya mungkin memainkan peranan.

Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu dengan jarak antara kehamilan kurang dari 12 bulan, dua kali lebih mungkin untuk melahirkan anak dengan autisme.

Para peneliti menduga bahwa penurunan asam folat pada tubuh ibu berpengaruh dalam peningkatan risiko autisme. Asam folat sangat signifikan untuk perkembangan tulang belakang pada janin.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Asam Folat Sangat Penting Untuk Ibu Hamil

Selain itu, temuan dalam penelitian juga menunjukkan bahwa jarak kehamilan pendek terkait dengan risiko keterlambatan perkembangan dan cerebral palsy, yang dapat mempengaruhi pergerakan tubuh, koordinasi otot, dan keseimbangan.

Lalu berapa jarak kehamilan yang ideal?

Jarak kehamilan panjang yang lebih dari 5 tahun juga berpotensi terkait dengan autism. Conde-Agudelo mengatakan hipotesisnya berhubungan dengan infertilitas, kehamilan yang tidak diinginkan dan tingkat peradangan pada rahim ibu.

"Berdasarkan bukti terbaik yang tersedia, jarak kehamilan yang ideal adalah 2 sampai 5 tahun, agar dapat mengurangi risiko autisme," kata Dr Agustin Conde-Agudelo.

Dr. Paul Wang, wakil presiden senior dan kepala riset medis untuk Autism Speaks, mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana nutrisi mempengaruhi hasil kehamilan, termasuk autism.

"Intinya adalah bahwa kesehatan ibu, pra-kehamilan dan selama kehamilan, benar-benar sangat penting," kata Wang.

Parents, semoga informasi di atas bermanfaat.

Baca juga:

  • Kenali Gejala Autisme pada Anak Sejak Dini
  • Autisme, Benarkah dapat Disembuhkan?
  • Autisme Dan Alergi

 

Mengatur jarak untuk masa kehamilan memang membutuhkan pertimbangan. Menurut sebuah penelitian jarak mengandung yang pendek atau terlalu panjang tidak baik untuk anak. Apalagi jika anak masih kecil dan bunda rencana ingin memiliki anak lagi. Sebenarnya berapa jarak yang ideal untuk bisa mengandung setelah melahirkan ? Mari simak ulasan jarak kehamilan berikut.

Mengetahui Jarak Aman Untuk Mengandung

Penelitian yang melibatkan lebih dari 1,1 juta anak tersebut menemukan bahwa jarak untuk mengandung yang terlalu pendek akan meningkatkan resiko autisme pada anak. Sedangkan apabila kehamilan berjarak lebih dari 5 tahun, resiko gangguan perkembangan saraf secara umum akan meningkat.

tau Berapa Lama Jarak Kehamilan yang Ideal

Dr. Agustin Condo Agudelo seorang peneliti di WHO in Human Reproduction di University of Valle, Colombia menyatakan tidak ada alasan antara interval kehamilan dengan autism dan cacat perkembangan saraf lainnya. Ia menjelaskan bahwa para ilmuwan percaya bahwa gizi dan aktor lainnya mungkin bisa memainkan peranan yang penting.

ini jarak kehamilan setelah berhubungan

Jarak Baik Untuk Hamil Setelah 2 Sampai 5 Tahun

Penelitian ini mengungkapkan bahwa anak anak yang lahir dari ibu dengan jarak antara kelahiran kurang dari 12 bulan, memiliki peluang dua kali lebih mungkin untuk melahirkan anak autisme. Para peneliti menduga bahwa penuruan asam folat pada tubuh ibu ini berpengaruh dalam peningkatan resiko autisme pada anak. Jarak untuk hamil setelah 5 tahun juga berpotensi untuk menyebabkan autisme pada anak.

apa Risikonya Jika Jarak Kehamilan Kedua Terlalu Dekat dengan Periode Sebelumnya

Menurut penelitian ini jarak kehamilan yang aman adalah lebih dari 2 atau 5 tahun agar dapat mengurangi resiko autisme. Dr. Paul Wang wakil presiden senior dan kepala riset medis untuk Autism Speaks, mengatakan penelitian ini harus dilakukan lebih lanjut. Hal ini untuk memhami bagaimana nutrisi mempengaruhi hasil kehamilan termasuk autisme. Intinya adalah kesehatan ibu saat pra kehamilan memang benar benar penting untuk dilakukan.

Itulah ulasan mengenai jarak yang tepat untuk bisa merencanakan kehamilan kembali. Sebaiknya Anda melakukan konsultasi dengan dokter kandungan untuk bisa mengetahui kapan waktu yang tepat untuk hamil kembali. Hal ini untuk mengurangi resiko dari autisme atau kelainan pada anak karena kurangnya hormon pada ibu pasca melahirkan.

Cerita mitra kami
Bunda Jadi Mudah Lapar Saat Hamil Muda? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Bunda Jadi Mudah Lapar Saat Hamil Muda? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Ketahui Makanan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui dan Menu Sehat untuk Tingkatkan Kualitas ASI
Ketahui Makanan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui dan Menu Sehat untuk Tingkatkan Kualitas ASI
Ini Perbedaan Stretch Mark Putih & Merah, Cek di Sini Yuk!
Ini Perbedaan Stretch Mark Putih & Merah, Cek di Sini Yuk!
Breast Pump 101: Cara Memilih Pompa Elektrik Vs Pompa Manual untuk Bunda Menyusui
Breast Pump 101: Cara Memilih Pompa Elektrik Vs Pompa Manual untuk Bunda Menyusui

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

ddc-calendar
Bersiaplah untuk kelahiran bayi dengan menambahkan HPL Anda
ATAU
Hitung tanggal HPL
img
Penulis

Putri Fitria

  • Halaman Depan
  • /
  • Kehamilan
  • /
  • Jarak Kehamilan Antar Anak yang Pendek Tingkatkan Risiko Autisme
Bagikan:
  • Dokter anak ini klaim temukan penyebab autis pada anak!

    Dokter anak ini klaim temukan penyebab autis pada anak!

  • Penelitian: alasan mengapa autisme sering terjadi pada anak laki-laki

    Penelitian: alasan mengapa autisme sering terjadi pada anak laki-laki

  • Masih Muda, Tapi 12 Artis Ini Miliki Banyak Anak, Ada yang Sampai 5 Lho!

    Masih Muda, Tapi 12 Artis Ini Miliki Banyak Anak, Ada yang Sampai 5 Lho!

  • Kepala Bayi Sudah Terlihat, Ibu Ini Melahirkan di Mobil Dibantu Suami

    Kepala Bayi Sudah Terlihat, Ibu Ini Melahirkan di Mobil Dibantu Suami

app info
get app banner
  • Dokter anak ini klaim temukan penyebab autis pada anak!

    Dokter anak ini klaim temukan penyebab autis pada anak!

  • Penelitian: alasan mengapa autisme sering terjadi pada anak laki-laki

    Penelitian: alasan mengapa autisme sering terjadi pada anak laki-laki

  • Masih Muda, Tapi 12 Artis Ini Miliki Banyak Anak, Ada yang Sampai 5 Lho!

    Masih Muda, Tapi 12 Artis Ini Miliki Banyak Anak, Ada yang Sampai 5 Lho!

  • Kepala Bayi Sudah Terlihat, Ibu Ini Melahirkan di Mobil Dibantu Suami

    Kepala Bayi Sudah Terlihat, Ibu Ini Melahirkan di Mobil Dibantu Suami

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar kehamilan.