X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Sedih! Perempuan Ini Meninggal karena Janin Membatu, Begini Kronologinya

Bacaan 3 menit

Fenomena langka dan tragis dialami oleh seorang ibu berusia 50 tahun di New York. Perempuan asal Kongo tersebut dinyatakan meninggal dunia karena mengandung janin membatu hingga menyebabkan komplikasi, Parents.

Bagaimana kronologis kejadiannya? Berikut TheAsianparent rangkum, melansir dari Daily Mail.

Langka, Janin Membatu Sebabkan Seorang Ibu Meninggal Dunia

 Janin Membantu

Seorang perempuan yang sudah berusia setengah abad mendatangi salah seorang dokter di New York dengan keluhan di perutnya. Ia mengaku pada dokter mengalami berbagai gejala, seperti kram di perut, masalah pencernaan, dan suara gemericik setelah makan.

Pemindaian pun dilakukan dengan hasil yang mengejutkan. Pada hasil screening meninjukkan bahwa perempuan tersebut mengandung janin yang membantu atau terkalsifikasi. Janin tersebutlah yang menekan ususnya.

Artikel Terkait: Catat! Ini Pentingnya Menghitung Tendangan Janin dan Cara Melakukannya

Sudah Mengandung Selama 9 Tahun

Perempuan yang tak diketahui namanya tersebut rupanya ‘mengandung’ janin batu itu selama 9 tahun lamanya, Parents. Hal ini menurut dokter juga berkaitan dengan kejadian keguguran 9 tahun lalu yang dialami perempuan tersebut.

Dokter juga mengatakan bahwa janin itu terlihat sudah berkembang bagian tungkai atas, tulang, dan kuku. Artinya, kemungkinan janin terus tumbuh selama berbulan-bulan saat berada di dalam rahim.

Janin Berhenti Bergerak di 28 Minggu

Sedih! Perempuan Ini Meninggal karena Janin Membatu, Begini Kronologinya

Perempuan yang menjadi pengungsi tersebut sempat memeriksakan kondisi kesehatannya dulu. Ia mengaku bahwa janinnya itu sudah berhenti bergerak sejak di usia 28 minggu.

Janin tersebut seharusnya menjadi anak ke 9 perempuan itu, Parents. Sebelumnya saat ia menetap di Tanzania, dirinya memiliki 8 orang anak yang dilahirkan melalui persalinan normal. Namun, tak lama setelah dilahirkan, 3 anaknya meninggal dunia.

Meninggal Dunia karena Malnutrisi

Saat mengunjungi dokter ketika gejala semakin parah, ia dianjurkan untuk dioperasi. Namun, ia menolak dengan alasan takut dan menganggap bahwa hal yang dialaminya merupakan akibat sihir dari orang yang tak menyukainya.

Akhirnya, ia melakukan rawat jalan. Namun, ia meninggal dunia saat menjalaninya.

Menurut dokter, pada kasus ini degradasi jaringan menyebabkan adanya serangan jantung dan aritmia jantung. Infeksi juga menjadi salah satu penyebab lain yang dialami karena sistem imunitas yang lemah.

Janin yang membantu itu terus menekan usus hingga menyebabkan penyumbatan. Tubuhnya tidak lagi bisa menyerap zat gizi penting. Ia pun dinyatakan meninggal dunia karena malnutrisi parah.

Artikel Terkait: 5 Penyebab Janin Tidak Bergerak dalam Kandungan, Kapan Harus Waspada?

Dalam Kondisi Medis Disebut Lithopedion

 Janin Membantu

Kondisi janin membatu ini dalam istilah medis disebut dengan Lithopedion. Istilah Lithopedion berasal dari kata Yunan lithos (batu) dan paedion (anak). Ini digunakan untuk menggambarkan kondisi kehamilan ektopik di perut saat janin mati tapi tidak ada cara untuk meninggalkan tubuh.

Secara alami, tubuh janin terkalsifiasi atau membantu akibat adanya akumulasi garam. Kondisi ini sangat langka dan baru dilaporkan terjadi sekitar 300 kasus sepanjang sejarah.

Biasanya, ibu hamil tidak emmiliki gejala khusus, Parents. Diagnosis umumnya diketahui secara kebetulan pada saat screening melalui pencitraan.

Artikel Terkait: Waspada janin kekurangan oksigen, ini cara Bumil menghindarinya!

Itulah kronologis seorang perempuan meninggal karena janin membatu. Turut berduka cita atas meningganya sang ibu. Semoga kejadian serupa tak terulang di kemudian hari ya, Parents.

****

Baca Juga:

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Kapankah Detak Jantung Janin bisa Terdengar? Ini Penjelasannya!

Gerakan Janin Berkurang Bisa Jadi Tanda Bahaya, Ketahui Penyebabnya!

Janin Merasa Sakit di Dalam Kandungan, Memangnya Bisa?

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Anisyah Kusumawati

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Sedih! Perempuan Ini Meninggal karena Janin Membatu, Begini Kronologinya
Bagikan:
  • Tes Calistung Saat Masuk SD Dihapus, Nadiem:"Belajar Harus Menyenangkan"

    Tes Calistung Saat Masuk SD Dihapus, Nadiem:"Belajar Harus Menyenangkan"

  • Terjadi Lagi! Penembakan di Sekolah Nashville, 3 Siswa Jadi Korban

    Terjadi Lagi! Penembakan di Sekolah Nashville, 3 Siswa Jadi Korban

  • Viral Polisi Membukakan Pintu Sel Penjara untuk Ayah yang Ingin Peluk Anaknya

    Viral Polisi Membukakan Pintu Sel Penjara untuk Ayah yang Ingin Peluk Anaknya

  • Tes Calistung Saat Masuk SD Dihapus, Nadiem:"Belajar Harus Menyenangkan"

    Tes Calistung Saat Masuk SD Dihapus, Nadiem:"Belajar Harus Menyenangkan"

  • Terjadi Lagi! Penembakan di Sekolah Nashville, 3 Siswa Jadi Korban

    Terjadi Lagi! Penembakan di Sekolah Nashville, 3 Siswa Jadi Korban

  • Viral Polisi Membukakan Pintu Sel Penjara untuk Ayah yang Ingin Peluk Anaknya

    Viral Polisi Membukakan Pintu Sel Penjara untuk Ayah yang Ingin Peluk Anaknya

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.