Kala dunia masih berjuang dengan pandemi COVID-19 yang belum kunjung usai, India diuji dengan lonjakan kasus infeksi jamur hitam. Infeksi yang juga dikenal dengan mucormycosis ini bahkan telah merebak ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Kasus Infeksi Jamur Hitam
Mengutip BBC, Kementerian Kesehatan India telah mencatat 45.374 kasus infeksi mucormycosis. Di seluruh negara, Maharashtra dan Gujarat adalah negara bagian terburuk dengan 1.785 orang meninggal karenanya.
“Biasanya, kematian pada mucormycosis terjadi berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah terkena penyakit. Sistem kami saat ini tidak bagus untuk menangkap data itu,” kata Dr Raghuraj Hegde, seorang ahli bedah mata yang berbasis di Bangalore.
Sumber: SINDONews
Umumnya, infeksi yang dialami sudah disertai kondisi pasien kehilangan penglihatan. Dokter pun terpaksa mengangkat bola mata pasien guna mencegah infeksi menjalar ke otak dan berujung kematian.
Mengutip Kompas, jamur hitam atau mukormikosis merupakan infeksi jamur sistemik akibat golongan Mucormycetes seperti Rhizopus spp, Mucor spp, Rhizomucor spp, Cunninghamella bertholletiae, Apophysomyces spp, dan Lichtheimia. Terbilang mematikan, angka kematian penyakit ini mencapai lebih dari 50 persen.
Penyakit jamur hitam muncul melalui kontak dengan spora atau elemen jamur dari lingkungan seperti tanah atau bahan organik yang membusuk seperti daun, tumpukan kompos, dan kotoran hewan.
Ketua Pokja Bidang Mikosis Paru Pusat Mikosis Paru FKUI/RS Persahabatan menyebutkan bahwa jamur hitam sudah masuk Indonesia dan beberapa kasusnya dilaporkan bahkan sebelum COVID-19 itu sendiri.
Artikel terkait: Tak Boleh Sembarangan, Begini Panduan Membuang Sampah Infeksius Pasien COVID-19
Gejala Infeksi Jamur Hitam
Orang yang terkena jamur hitam memiliki gejala berbeda tergantung bagian tubuh yang terinfeksi. Lebih jelasnya, berikut ulasannya:
1. Mucormycosis Rhinocerebral
Sumber: SINDONews
Jamur hitam menginfeksi rongga sinus lalu menyebar hingga ke otak. Biasanya hal itu dialami oleh pasien diabetes yang tak terkontrol atau pasien yang telah menjalani transplantasi ginjal.
- Wajah bengkak pada satu sisi
- Sakit kepala
- Hidung tersumbat
- Demam
- Kelainan berwarna hitam (black eschar) pada hidung atau mulut bagian atas
2. Mucormycosis Hitam Paru
Dialami oleh pasien kanker paru, gejala yang dialami antara lain:
3. Mucormycosis Gastrointestinal
Tak hanya orang dewasa, virus ini nyatanya turut menyerang saluran cerna anak. Gejala yang ditimbulkan antara lain:
- Sakit perut
- Mual
- Muntah
- Pendarahan gastrointestinal
Artikel terkait: Obati Infeksi pada Mata dan Telinga, Ini Manfaat dan Efek Samping Chloramphenicol
4. Mucormycosis Kulit
Merupakan infeksi pada luka kulit misalnya setelah operasi, luka bakar dan lain-lain. Gejala umumnya adalah:
- Adanya lecet atau bisul
- Area yang terinfeksi menghitam
- Nyeri
- Hangat
- Kemerahan berlebihan
- Bengkak di sekitar luka
5. Mucormycosis Diseminata
Mukormikosis diseminata merupakan infeksi yang menyebar melalui aliran darah. Infeksi ini bisa menyebar ke organ vital lain termasuk otak, limpa, jantung, dan lainnya. Infeksi jenis ini biasanya terjadi pada pasien yang menderita penyakit berat sehingga sulit mengetahui gejalanya.
Siapa yang Berisiko Terinfeksi Jamur Hitam?
Mengutip WebMD, seseorang sangat mungkin terinfeksi jamur hitam kala ia memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Kondisi ini bisa disebabkan beberapa kondisi kesehatan berikut:
- Diabetes yang tidak terkontrol
- HIV/AIDS
- Kanker
- Transplantasi organ
- Transplantasi sel induk
- Neutropenia (jumlah sel darah putih rendah)
- Penggunaan steroid jangka panjang
- Kadar zat besi dalam tubuh terlalu tinggi
- Kadar asam dalam tubuh tidak merata
- Kelahiran prematur atau bayi yang lahir dengan berat badan rendah
Infeksi jamur hitam juga lebih mungkin terjadi jika seseorang sedang mengalami cedera kulit seperti luka bakar, luka robek, atau luka terpotong.
Artikel terkait: Berpotensi Sebabkan Kanker Serviks, Berikut Gejala dan Pencegahan Infeksi HPV
Cara Mencegah Infeksi Jamur Hitam
Parahnya gejala dan tingkat kematian tinggi membuat setiap orang sebaiknya mawas diri dalam melakukan pencegahan. Berikut ulasannya.
1. Pasien COVID-19
Bagi seseorang yang terkonfirmasi positif COVID-19, penting bagi tenaga medis yang menangani lebih aware dan teliti sebagai langkah awal mendiagnosis pasien. Hindari mengonsumsi terlalu banyak obat yang bisa menurunkan imunitas seperti kortikosteroid, anti-interleukin (misalnya tocilizumab), dan lain sebagainya.
Saat imunitas tubuh menurun, risiko terkena jamur hitam semakin meningkat. Di samping itu, pasien juga harus bisa mengendalikan kadar gula darah atau status diabetesnya. Rumah sakit juga harus menjaga kebersihan fasilitas mulai dari peralatan medis, sistem air, dan filtrasi. Waspadai pula pertumbuhan jamur pada dinding ruangan yang disebabkan kebocoran.
2. Masyarakat Umum
Selain pasien yang menderita COVID-19, masyarakat umum pun rentan terinfeksi. Oleh karena itu, jagalah lingkungan sekitar selalu bersih.
Hindari area yang mengandung banyak debu seperti lokasi konstruksi bangunan, penggalian dan sejenisnya. Jika memang sulit untuk menghindari lokasi seperti itu, kenakan masker khusus respirator N95.
Seperti telah diinfokan sebelumnya, infeksi ini bisa berasal dari elemen kecil yang kemudian masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan. Elemen kecil jamur juga bisa saja tertelan tanpa kita sadari.
Jika Anda terluka, segera bersihkan untuk mencegah terkena tanah atau debu. Hindari mengonsumsi obat tanpa resep karena ada beberapa obat yang justru bisa menurunkan sistem imun tubuh.
Parents, semoga informasi tentang jamur hitam ini bermanfaat dan kita semua lebih meningkatkan penjagaan diri serta keluarga.
Baca juga:
Lebih Mematikan! Waspadai Infeksi Jamur Hitam 'Mukormikosis' pada Pasien COVID-19
Mungkinkah Manusia Terinfeksi Dua Varian COVID-19 Sekaligus? Ini Risetnya
Bahaya Hand Job, Berisiko Penularan Infeksi Menular Seksual
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.