Bunda mungkin pernah mendapati kondisi di mana bayi sering cegukan tiba-tiba.
Namun Bunda tenang saja, bayi yang sering cegukan sebenarnya adalah hal yang wajar saja dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
“Bagi orang dewasa cegukan memang mengganggu, tetapi tidak begitu bagi bayi,” kata dokter anak Dr Lynnette Mazur, seorang profesor pediatri di Amerika Serikat, kepada Baby Center.
Artikel terkait: Mitos Menaruh Serabut Kain di Dahi saat Bayi Cegukan, Benarkah Efektif?
Mengapa Cegukan Terjadi?
Otot yang memisahkan dada dari perut dan memainkan peranan penting dalam pernapasan.
Mengutip dari Mayo Clinic, cegukan adalah kontraksi diafragma yang tidak disengaja terjadi.
Setiap kontraksi tersebut akan diikuti oleh penutupan tiba-tiba dari pita suara yang menghasilkan suara “hik” yang khas, yaitu disebut dengan cegukan.
Untuk orang dewasa, ada hal-hal tertentu yang bisa memicu cegukan, seperti stres, emosi yang kuat, juga makan dan minum.
Dalam kasus yang jarang terjadi, cegukan yang berlangsung lebih dari 48 jam dapat disebabkan oleh kondisi medis atau obat yang dikonsumsi.
Cegukan pada orang dewasa terkadang disertai dengan sedikit rasa sesak di dada, perut, atau tenggorokan.
Tetapi Parents tak perlu kuatir karena cegukan yang terjadi pada bayi biasanya tidak disertai dengan rasa sakit atau tidak nyaman.
Cegukan juga termasuk salah satu kondisi yang umum pada bayi baru lahir hingga usia satu tahun.
Ini normal dan sama sekali tidak berbahaya.
Banyak bayi yang masih bisa tidur nyenyak meski mengalami cegukan dan hal tersebut tidak mengganggu pernapasannya atau membangunkannya.
Oleh karena itu, tidak perlu terlalu khawatir jika bayi sering cegukan.
Sebuah penelitian pada tahun 2019 menemukan bahwa cegukan juga merupakan salah satu tahap penting untuk perkembangan otak dan pernapasan bayi.
Pernyataan ini juga didukung fakta bahwa cegukan dapat terjadi saat bayi masih berada di dalam kandungan dan belajar untuk bernapas.
Artikel Terkait: Bayi Alami Cegukan, Berbahayakah untuk Tumbuh Kembangnya?
Kenapa Bayi Sering Cegukan? Ini Penyebabnya!
Sumber: Freepik
1. Terlalu Banyak Makan
Sama seperti pada orang dewasa, cegukan pada bayi disebabkan oleh kontraksi yang terjadi pada diafragma bayi.
Hingga kini masih belum diketahui pasti apa fungsi dari cegukan, ada yang berpendapat cegukan terjadi sebagai respons alami tubuh untuk mengeluarkan udara yang berlebih dari perut.
Akan tetapi, kejang diafragma yang terjadi ini bisa dipicu oleh berbagai macam hal.
Christal-Joy Forgenie, MD, seorang dokter anak dari Soha Pediatrics di New York City mengatakan kepada The Bump bahwa cegukan pada bayi baru lahir paling sering disebabkan oleh makan terlalu banyak, makan terlalu cepat atau menelan banyak udara.
Salah satu dari hal-hal ini dapat menyebabkan perut kembung.
Saat perut membuncit, perut akan mendorong diafragma, yang menyebabkannya kejang, dan terjadilah cegukan!
Dokter Forgenie menambahkan bahwa cegukan sangat umum terjadi pada bayi yang baru lahir khususnya setelah atau selama menyusui.
Jika bayi mulai cegukan saat Parents memberinya susu baik dari payudara maupun botol susu, pertimbangkan untuk memberikannya jeda sebentar untuk bernapas.
2. Perubahan Tiba-Tiba pada Suhu Perut
Cegukan bayi juga bisa disebabkan oleh perubahan suhu perut yang tiba-tiba.
Sebagai contohnya misalnya Parents memberi bayi susu dingin dan kemudian beberapa menit kemudian memberi mereka bubur yang hangat.
Perubahan suhu yang tiba-tiba pada pencernaan mereka ini dapat memicu terjadinya cegukan.
3. Refleks
Bayi lahir dengan beberapa refleks normal yang akan hilang saat sistem saraf matang.
Utah Valley Pediatrics menyatakan bahwa hal-hal tertentu yang terjadi pada bayi seperti bersin, batuk, dan cegukan juga merupakan refleks.
Cegukan akan sering terjadi pada bayi yang baru lahir seperti yang terjadi saat bayi masih berada di dalam kandungan.
Namun sedikit berbeda dengan bersin yang membantu membersihkan hidung dari iritasi dan batuk yang membersihkan tenggorokan dari lendir, cegukan terjadi bukan karena ada gangguan tertentu pada kesehatan bayi.
4. Makanan dan Asam Lambung Naik dari Perut
Beberapa ahli percaya cegukan pada bayi bisa disebabkan oleh makanan dan asam lambung yang naik dari perut saat bayi sudah kenyang.
Inilah sebabnya mengapa bayi dengan gastroesophageal reflux atau GERD biasanya mengalami banyak cegukan.
Ketika bayi menderita refluks gastroesofagus, sebagian makanan yang dicerna dan cairan asam dari lambung mengalir kembali ke kerongkongan sehingga menyebabkan rasa terbakar dan tidak nyaman.
Karena kerongkongan melewati diafragma, kerongkongan bisa teriritasi dan menyebabkan bayi cegukan.
Tetapi perlu diperhatikan bahwa jika bayi menderita GERD, cegukan tidak akan menjadi satu-satunya gejala.
Menurut Cleveland Clinic, bayi dengan refluks juga memiliki tanda-tanda lain seperti:
- Batuk
- Sering meludah
- Mudah menangis dan rewel
- Melengkungkan punggung, terutama selama atau setelah menyusui
Jika Parents melihat gejala-gejala ini, bicarakan dengan dokter apakah ada kemungkinan bayi mungkin mengalami refluks dan bagaimana cara mengatasinya.
Artikel terkait: 10 Cara Mengatasi Bayi Cegukan, Kapan Harus Khawatir?
Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Cegukan?
Sumber: Freepik
Tidak ada cara yang terbukti secara ilmiah dapat menghentikan cegukan.
Seperti mengejutkan bayi Anda, menarik lidahnya, atau memberikan obat-obatan tradisional.
Biarkan saja, dan cegukan pada bayi akan hilang dengan sendirinya.
Namun, ada beberapa hal yang bisa Parents lakukan untuk menghentikan cegukan pada bayi.
1. Tunggu Cegukan Berhenti Sendiri
Bayi di bawah 1 tahun biasanya cukup sering cegukan, jadi membiarkannya berhenti sendiri adalah cara yang paling baik.
Pada umumnya, cegukan bayi akan berhenti dengan sendirinya dalam 5 hingga 10 menit.
Cobalah untuk tetap tenang dan tidak khawatir, karena cegukan tidak menyakiti bayi atau membuatnya merasa tidak nyaman.
2. Sendawakan Bayi
Jika bayi cegukan saat menyusu, berhenti memberikan susu dan sendawakan mereka.
Bersendawa akan membantu melepaskan udara berlebih untuk meredakan ketidaknyamanan dan dapat menghentikan cegukan.
3. Gosok atau Tepuk Punggung Bayi dengan Lembut
Membantu bayi mengendurkan diafragmanya dapat menghilangkan cegukan.
Untuk melakukan ini, Anda dapat menggosok atau menepuk punggung dan/atau perut bayi dengan lembut.
4. Berikan Empeng
Cegukan bayi tidak selalu terjadi dari menyusu.
Ketika bayi Anda mulai cegukan meski ia sebelumnya tidak menyusu, cobalah membiarkan berikan empeng.
Mengisap empeng akan membantu mengendurkan diafragma dan dapat membantu menghentikan cegukan.
Artikel terkait: Tak Perlu Minum, 12 Cara Ini Bisa Bantu Hilangkan Cegukan Saat Puasa
Mencegah Bayi Sering Cegukan
Sumber: Freepik
Perhatikan kapan cegukan terjadi pada bayi.
Misalnya, jika cegukan hanya terjadi setelah bayi menyusu atau saat Anda membaringkannya dalam posisi tertentu, berarti posisi atau cara menyusunya bisa memicu cegukan.
Coba sesuaikan bagaimana dan kapan Anda memberi makan bayi Anda atau di posisi apa Anda meletakkannya.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa Parents coba untuk mencegah cegukan pada bayi.
1. Istirahat dan Sendawakan Bayi
Kunci untuk mencegah bayi cegukan adalah dengan menghindari pemberian makan yang berlebihan.
Berikan jeda istirahat saat menyusui bayi dan menyendawakannya agar perut tidak terlalu penuh dan cepat terisi.
Sendawakan bayi saat berpindah menyusu dari satu payudara ke payudara lainnya.
Jika bayi minum dari botol susu, sesekali lepas dot dari mulutnya kemudian sendawakan terlebih dahulu.
Istirahat selama 5 hingga 10 menit, barulah mulai kembali berikan susu kembali.
2. Dudukkan Bayi dalam Posisi Tegak setelah Menyusu
Sudah diungkapkan sebelumnya bahwa cegukan bisa terjadi karena adanya refluks.
Bagaimana Parents memposisikan bayi dapat mempengaruhi refluks.
Oleh karena itu menggendong bayi agar badannya tegak atau mendudukannya selama beberapa menit setelah menyusui dapat membantu mencegah bayi cegukan.
Posisi yang tegak membantu memastikan pencernaan bayi berjalan dengan lancar.
Sebaiknya hindari langsung menidurkan bayi dalam posisi berbaring segera setelah makan.
3. Memperbaiki Pelekatan saat Menyusui
William Sears berkata kepada Parenting, bahwa menelan terlalu banyak udara saat menyusu juga dapat menyebabkan bayi sering cegukan.
Maka dari itu, dr. Sears menyarankan ibu menyusui memperbaiki teknik latch-on atau pelekatan mereka.
“Pastikan bibir bayi Anda terbuka lebar dan menutupi seluruh bagian areola Anda, bukan hanya puting,” katanya. Tanda bahwa bayi Anda mungkin menelan terlalu banyak udara atau makan terlalu cepat adalah jika Anda mendengar suara tegukan yang terlalu cepat.
“Bayi yang minum susu botol bisa menelan terlalu banyak udara juga jika botol mereka tidak diposisikan dengan benar. botol bayi Anda harus miring pada sudut 45 derajat sehingga udara naik ke bagian bawah botol,” kata Dr Sears.
3. Beri Bayi Susu Pelan-Pelan
Perhatikan kondisi bayi setiap selesai menyusui.
Jika Parents melihat bayi selalu cegukan setiap menyusu, ada kemungkinan ia makan terlalu cepat dan terlalu banyak.
Berilah bayi susu pelan-pelan jika menggunakan botol atau perah ASI terlebih dahulu sebelum menyusui untuk mencegah overfeeding.
4. Jangan Menyusui Bayi yang Sedang Rewel
Cobalah untuk memberi bayi susu sebelum mereka terlihat lapar atau mulai menangis.
Jika bayi sedang kesal atau rewel saat menyusu, ada kemungkinan ASI atau susu formula tidak dapat turun dengan lancar sehingga dapat mengiritasi esofagus mereka.
5. Periksa Dot Botol
Pastikan dot di botol susu benar-benar penuh dengan susu saat menyusui bayi.
Kurangi udara di botol susu sebelum Anda memberikannya pada bayi.
Udara ekstra yang ada pada botol bisa membuat cegukan semakin parah.
Anda juga harus memastikan aliran dot susu tidak terlalu cepat atau terlalu lambat untuk bayi.
Oleh karena itu, pilih dot yang sesuai dengan usia bayi. Jangan lupa pula untuk mengganti dot botol setiap beberapa bulan menyesuaikan dengan usia bayi.
Mitos yang Sebaiknya Tidak Dilakukan untuk Menghentikan Cegukan Bayi
Saat ini, ada begitu banyak mitos yang berkembang di masyarakat tentang cara mengatasi cegukan pada bayi.
Beberapa di antaranya adalah:
- Mengagetkan bayi
- Menarik lidah bayi
- Menekan dahinya hingga cegukan berhenti
- Meletakkan kain basah di dahi bayi
- Menahan nafas bayi
Sebaiknya jangan pernah melakukan hal-hal ini.
Selain tidak bermanfaat, mitos-mitos ini juga bisa sangat berbahaya dan menyakiti bayi
Bolehkah Memberikan Obat Herbal pada Bayi yang sedang Cegukan?
Ada beberapa obat herbal yang dipercaya dapat meredakan masalah pencernaan pada bayi termasuk kolik dan cegukan contohnya gripe water.
Gripe water adalah kombinasi herbal dan air. Jenis herbal yang terkandung di dalamnya dapat bervariasi dan mungkin termasuk jahe, adas, chamomile, dan kayu manis.
Beberapa ahli berpendapat bahwa gripe water tidak terlalu efektif atau aman digunakan untuk bayi.
Memberikan gripe water sebelum usia 6 bulan dapat mengurangi jumlah ASI yang akan dikonsumsi bayi. Selain itu, mungkin juga ada risiko efek samping.
Artikel Terkait: Bunda, Simak 6 Cara Mengatasi Bayi Cegukan dan Tips Mencegah Cegukan
Hal yang Harus Diperhatikan saat Bayi Cegukan
Sumber: Freepik
Cegukan adalah fungsi normal tubuh yang bahkan terjadi sebelum bayi lahir.
Refleks cegukan juga sangat kuat pada bayi baru lahir.
Para peneliti memperkirakan bahwa bayi menghabiskan hingga 2,5% dari waktu mereka saat untuk cegukan saat baru lahir.
Tak perlu khawatir karena seiring dengan pertambahan usia bayi, refleks cegukan pun akan cenderung berkurang dengan sendirinya.
Meskipun cegukan merupakan salah satu kondisi yang umum terjadi pada bayi.
Namun tetap ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh setiap orangtua.
Pertama adalah lamanya waktu cegukan bayi.
Umumnya, bayi cegukan hanya sekitar 10 menit.
Namun bila lebih dari itu, bisa jadi bayi mengalami gastroesophageal reflux, di mana terjadi aliran balik asam lambung ke kerongkongan.
Segera temui dokter bila bayi mengalami cegukan yang berlangsung secara terus menerus dan diikuti dengan gejala lainnya seperti:
- Muntah
- Tidak berhenti menangis
- Meludah atau berliur lebih sering dari biasanya
- Melengkungkan tubuhnya secara berlebihan
Jika Anda memperhatikan bahwa bayi Anda tampaknya sering cegukan dan/atau cegukan menyebabkan rasa sakit, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Bayi Anda mungkin mengalami masalah pencernaan atau kesehatan lainnya.
Apabila cegukan bayi tampak mengganggu pernapasannya atau bayi tampak membiru saat cegukan, hubungi unit gawat darurat dan segera dapatkan bantuan medis.
***
Itulah beberapa hal yang perlu Parents ketahui seputar bayi yang sering cegukan.
Tidak perlu khawatir jika bayi sering cegukan.
Tapi tetap perhatikan cara dan posisi pemberian makan bayi dan tanda-tanda lain yang menyertainya.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda!
Artikel telah diupdate oleh: Annisa Pertiwi
Baca juga:
10 Cara Mengatasi Bayi Cegukan, Kapan Harus Khawatir?
Hal-hal yang harus diketahui orangtua ketika bayi sering gumoh dan cegukan
10 Hal Yang Perlu Bunda Ketahui Sebelum Menyusui
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.