Sendawa setelah makan mungkin menjadi hal yang lumrah terjadi. Tapi, bagaimana ya kalau sering sendawa padahal perut masih kosong alias belum makan?
Perlu diketahui, sendawa ialah salah satu cara tubuh mengeluarkan gas secara alami. Kondisi ini normal terjadi, bahkan baik untuk tubuh. Pasalnya, jika sendawa tidak dikeluarkan, gas di lambung bisa berisiko membuat perut kembung yang kadang disertai dengan nyeri perut.
Artikel terkait: Stres Mengurus Rumah Tangga? Waspadai Penyakit Asam Lambung atau GERD
Sering sendawa berisiko meningkatkan asam lambung
Dr. Hendra Nurjadin, Sp. PD-KGEH, dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), mengatakan kalau kondisi sering sendawa tapi perut tidak kenyang bisa menandakan gejala asam lambung naik atau Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD).
“Kalau definisi menurut Konsensus Nasional, itu suatu gangguan di mana isi lambung mengalami reflux atau balik berulang ke atas, ke dalam esofagus (kerongkongan), sehingga menyebabkan gejala atau komplikasi berat seperti dysphagia (kesulitan menelan) dan barrett’s esophagus,” kata dr. Hendra saat ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta.
Bila seseorang sudah mengalami gejala GERD, dr. Hendra menambahkan untuk tidak bersendawa atau sengaja disendawakan. Ia mengatakan sampai saat ini masih banyak orang sering melakukannya karena berpikir sendawa bisa meredakan nyeri asam lambung.
“Kalau tahu sudah ada gejala ini, hati-hati. Jangan sembarangan bersendawa. Sendawa itu tidak normal, harusnya itu anginnya ke bawah, bukan ke atas, tidak bisa dibolak-balik,” jelas dr. Hendra.
Sehingga sangat jelas bila sengaja bersendawa saat asam lambung naik justru memperburuk keadaan GERD.
Apa yang terjadi bila sering sendawa yang disengaja?
Meskipun sendawa atau pelepasan gas dari dalam perut keluar lewat kerongkongan normal terjadi ketika kenyang, namun bukan berati sendawa dibisa dilakukan kapanpun atau disengaja.
Seperti yang dipaparkan dr. Hendra, komplikasi atau risiko terburuk jika sering sendawa yang tidak terkontrol, sampai lima tahun ke atas bisa berakhir pada kanker esofagus.
“Sendawa itu normal, tapi kalau perut kosong laper lalu sendawa itu yang tidak boleh. Berarti asam lambung akan naik ke atas. Bahayanya terus setiap hari sendawa asam lambung naik, lima tahun ke atas jadi Barrett’s esophagus,” tegasnya.
Ia melanjutkan, “Asam lambung naik, pH lambung asam 2 sampai 4, bayangkan di esofagus (kerongkongan) pH nya cuma 7.2, setiap hari diiritasi pH 2, apa yang terjadi? esofagus lecet, yang lama kelamaan menebal disebut Barrett’s esofagus. Bila terus menerus lecet, terjadi peradangan yang meluas, melebar dan menebal dan sifat selnya sudah berubah, akhirnya bisa kanker, inilah perjalanan bila orang-orang suka bersendawa yang tidak terkontrol,” papar dr. Hendra.
Dijelaskan oleh dr. Hendra, barrett’s esophagus merupakan suatu kondisi di mana dinding saluran kerongkongan luka akibat teriritasi oleh asam lambung. Bila dibiarkan terus menerus akan berisiko menimbulkan perubahan sifat sel yang berujung dengan terjadinta kanker.
Terakhir, dr. Hendra menambahkan kalau sebaiknya, saat asam lambung naik, usahakan untuk tidak disendawakan. “Jadi jangan sendawa kalau perut sedang kosong.”
Hal yang bisa dilakukan adalah hindari mengonsumsi makanan pedas, terlalu asam, coklat, teh pekat, makanan berminyak atau berlemak yang berlebihan. Biar bagaimanapun, dr. Hendra mengingatkan pentingnya menjalani pola makan yang teratur, dimulai dengan porsi yang sedikit-dikit dan sering. Artinya, jangan membiasakan merasa lapar ataupun kenyang yang berlebihan.
Baca juga:
9 Cara alami atasi maag saat hamil, Bunda wajib tahu!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.