Amankah Menggabungkan Vaksin pada Bayi dan Anak? Ini Penjelasan tentang Imunisasi Ganda

undefined

Apakah Imunisasi ganda membahayakan bayi dan anak? Simak penjelasannya di sini, Parents.

Apakah Parents sudah tahu soal imunisasi ganda pada anak dan bayi? Imunisasi ganda adalah pemberian lebih dari satu jenis imunisasi dalam satu kali kunjungan.

Jika biasanya tiap kali kunjungan anak hanya diberikan satu jenis suntikan, kali ini ada dua.

Lantas, amankah memberikan suntikan imunisasi lebih dari satu jenis pada anak dan bayi?

Vaksin apa saja yang bisa digabung pemberiannya dalam imunisasi ganda?

Yuk, langsung simak informasinya, Parents!

Artikel terkait: Jadwal Imunisasi Bayi Usia 0-24 Bulan Sesuai Arahan IDAI

Pengertian Imunisasi Ganda pada Bayi dan Anak

Imunisasi ganda

Imunisasi diberikan pada anak sejak ia masih bayi baru lahir. Imunisasi membantu melindungi anak dari penyakit karena kekebalan tubuhnya belum terbentuk di awal kehidupan.

Tujuan pemberian imunisasi adalah meningkatkan kekebalan tubuh anak secara aktif terhadap suatu penyakit, serta menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, terutama bayi, akibat penyakit berbahaya.

Imunisasi diberikan secara berkala pada anak, mulai dari usianya 0 sampai 24 bulan. Imunisasi yang diberikan pada anak sejak ia lahir sampai umur 2 tahun dikenal sebagai imunisasi dasar. 

Nah, imunisasi dasar ini harus lengkap dan tepat waktu pemberiannya demi membentuk antibodi di dalam tubuh si Kecil.

Pada tahun 2023, pemerintah memulai program vaksinasi kejar dengan pemberian suntikan ganda. Ini berarti dalam satu kali kunjungan jadwal imunisasi, si Kecil mendapatkan dua jenis vaksin.

Akan tetapi melansir laman Sehat Negeri Kementerian Kesehatan, Provinsi Yogyakarta telah menerapkan imunisasi lebih dari satu jenis sejak tahun 2007.

Negara lain yang juga menerapkan imunisasi ganda yakni Amerika Serikat, Jepang, Kanada, dan Inggris.

Artikel terkait: 5 Imunisasi Dasar Lengkap yang Perlu Bunda Ketahui

Amankah Imunisasi Lebih dari Satu Jenis?

Amankah Menggabungkan Vaksin pada Bayi dan Anak? Ini Penjelasan tentang Imunisasi Ganda

Pemberian imunisasi lebih dari satu jenis secara bersamaan terbukti aman, tidak menimbulkan efek samping atau infeksi berat, dan reaksi alergi pada anak. Imunisasi dengan lebih dari satu jenis antigen vaksin ini juga tidak menyebabkan kematian langsung pada anak.

Justru, imunisasi ganda punya manfaat sebagai berikut, seperti melansir dari Ayo Sehat Kementerian Kesehatan:

  1. Memberikan perlindungan secepat mungkin jika diberikan tepat waktu untuk melindungi anak pada usia rentan.
  2. Efisien karena dapat mengurangi jumlah kunjungan sehingga Parents dan si Kecil tak perlu bolak-balik ke fasilitas kesehatan.
  3. Mengurangi trauma pada anak karena imunisasi diberikan secara bersamaan.

Artikel terkait: Anak Demam Setelah Imunisasi? Ini 8 Tips Mengatasinya

Jarak Penyuntikan Imunisasi Ganda

imunisasi ganda

Penyuntikan dengan juga jenis vaksin sekaligus dalam sekali waktu memang bisa diberikan, namun Parents bisa konsultasi dengan dokter untuk waktu pemberiannya.

Biasanya, dokter yang akan memutuskan apakah si Kecil harus imunisasi ganda atau tidak, serta kapan harus diberikan.

Akan tetapi, berikut jadwal pemberian imunisasi dasar si Kecil mulai dari usia 0 sampai 24 bulan:

Usia 0-6 Bulan

  • Vaksin hepatitis B sebanyak 4 kali yakni 24 jam setelah bayi lahir, usia 2, 3, dan 4 bulan
  • Vaksin DPT di usia 2, 3, dan 4 bulan
  • Vaksin BCG sekali di usia 0-1 bulan
  • HiB di usia 2, 3, dan 4 bulan
  • Vaksin polio sebanyak 2 kali sebelum anak berusia 1 tahun
  • Vaksin PCV di usia 2, 4, dan 6 bulan
  • Vaksin rotavirus di usia 6 pekan dan 4 pekan setelahnya, atau maksimal 24 pekan

Usia 6-12 Bulan

  • Vaksin influenza saat usia 6 bulan, kemudian satu tahun sekali ketika anak berumur 18 bulan hingga 18 tahun
  • Japanese Encephalitis (JE) saat anak umur 10 bulan, dilanjutkan dengan booster saat usia 2-3 tahun
  • MMR saat usia 9 bulan

Usia 12-24 Bulan

  • Vaksin hepatitis A sebanyak 2 kali pada usia 12 bulan dan dilanjutkan 6-12 bulan kemudian
  • Vaksin varisela sebanyak 2 kali saat usia 12-18 bulan dengan interval 6 pekan sampai 3 bulan

Jadwal imunisasi dasar ini harus diberikan tepat waktu sesuai dengan usia anak. Jangan sampai ada vaksin yang tertinggal atau terlewat karena imunisasi penting untuk melindung si Kecil dari penyakit.

Artikel terkait: Vaksin HPV untuk Anak Bisa Cegah Kanker Serviks, Kapan Bisa Diberikan? Ini Kata Dokter

Contoh Pemberian Imunisasi Ganda

Amankah Menggabungkan Vaksin pada Bayi dan Anak? Ini Penjelasan tentang Imunisasi Ganda

Salah satu contoh imunisasi ganda pada anak adalah pemberian vaksin DPT dan PCV secara bersamaan.

Melansir laman Puskesmas Sleman, vaksin DPT dan PCV bisa diberikan bersamaan, seperti yang dilakukan di Provinsi Yogyakarta.

Imunisasi PCV dosis 1 dan 2 diberikan bersamaan dengan imunisasi DPT-HB-HiB dan IPV. Sasaran imunisasi PCV ini adalah bayi usia 2 bulan.

Tujuan pemberian vaksinasi ini adalah mencegah penyakit pneumonia dan meningitis.

Meski vaksinasi DPT dan PCV boleh diberikan dalam bentuk imunisasi ganda, namun Parents wajib konsultasi dulu dengan dokter maupun penyedia layanan kesehatan, ya.

Dokter akan menentukan apakah si Kecil bisa diberikan imunisasi lebih dari satu jenis dalam satu waktu atau tidak, tergantung pada kondisinya.

***

Pemberian imunisasi ganda atau imunisasi lebih dari satu jenis sekaligus dalam satu waktu pada anak memang bisa dilakukan.

Imunisasi ganda aman dan tidak membahayakan anak.

Namun, Parents tetap perlu konsultasi dengan dokter untuk mengetahui vaksinasi apa yang bisa diberikan bersamaan.

Semoga informasi ini bermanfaat, Parents.

 

 

Baca Juga:

Jenis Vaksin Anak, Ini Daftar Nama dan Harga Terbarunya

Bolehkah Bayi Diberi Imunisasi Lebih Cepat dari Jadwal? Ini Penjelasan Dokter

Bolehkah anak divaksin saat demam? Begini penjelasannya!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.