Ibu hamil membutuhkan kalori ekstra untuk mendukung tumbuh kembang bayi di dalam kandungan. Namun, normalkah jika ibu hamil mudah lapar, atau terus-menerus sering merasa lapar saat sedang hamil muda?
Di era modern seperti sekarang, masih banyak mitos yang beredar seputar porsi makan ibu hamil. Salah satu yang paling santer terucap adalah ibu hamil harus makan dengan porsi untuk dua orang.
Mereka percaya bahwa janin yang sedang berkembang dalam kandungan membutuhkan nutrisi sama persis seperti Bundanya. Benarkah anggapan ini?
Normalkah Sering Lapar Saat Hamil Muda?
Bukan tanpa alasan seorang ibu hamil mudah lapar selama masa mengandung.
Perut seseorang akan berbunyi saat dinding usus kecil melakukan gerakan seperti memeras yang tujuannya mendorong gas, cairan, dan makanan melalui sistem pencernaan. Gerakan ini semakin meningkat saat perut kosong selama beberapa jam.
Saat hamil, umumnya nafsu makan akan meningkat. Hal ini disebabkan janin dalam rahim menuntut ibu memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi setiap hari.
Selama kehamilan, tubuh akan meningkatkan volume darah untuk menumbuhkan rahim dari ukuran sebesar buah pir hingga menjadi sebesar bola basket. Belum lagi mendukung tumbuh kembang bayi hingga ia berbobot sekitar 3 kilogram.
Mungkin Bunda tidak menyadarinya, tetapi tubuh sangat sibuk mempersiapkan agar kehamilan berjalan dengan lancar. Semua proses tersebut membutuhkan kalori ekstra, yang secara alami akan membuat ibu hamil mudah lapar.
Perubahan hormon pun menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ibu hamil mudah lapar. Menurut penelitian, fluktuasi estrogen dan progesteron akan mendorong peningkatan nafsu makan.
Oleh karenanya, penting bagi ibu hamil memperhatikan asupan nutrisi dengan baik, utamanya kalori yang berperan vital untuk tubuh. Berikut jumlah kalori yang sebaiknya dikonsumsi selama hamil:
- Trimester 1: 1.800 kalori per hari
- Trimester 2: 2.200 kalori per hari
- Trimester 3: 2.400 kalori per hari
Artikel terkait: Perut sering keroncongan saat hamil, berbahayakah? Ini penjelasannya!
Kapan Rasa Lapar Bertambah di Masa Kehamilan?
Trimester Pertama
Beberapa ibu hamil mungkin merasakan nafsu makan mereka meningkat segera setelah trimester pertama kehamilan. Ini merupakan hal yang normal karena perubahan hormon dapat membuat Bunda merasa lebih sering lapar pada trimester pertama.
Saat sedang hamil, tubuh kita juga menjadi lebih baik dalam menggunakan energi dari makanan yang dimakan. Namun, karena tubuh bekerja lebih keras untuk memaksimalkan asupan kalori, akibatnya rasa lapar akan lebih sering terjadi. Tidak hanya di siang hari, mungkin Bunda juga akan lebih sering bangun di malam hari karena merasa lapar.
Trimester Kedua
Jika Bunda mengalami mual dan muntah (morning sickness) yang cukup parah selama trimester pertama, Bunda mungkin kehilangan nafsu makan dan tidak akan makan terlalu banyak. Ini juga normal.
Bunda tidak perlu terlalu khawatir karena bayi masih kecil pada periode ini dan Bunda tidak membutuhkan terlalu banyak kalori ekstra. Kenaikan sekitar 1 sampai 2 kilogram pada trimester pertama adalah normal dan bahkan tidak apa-apa jika Bunda tidak menambah berat badan sama sekali di trimester pertama.
Pada umumnya, kenaikan nafsu makan memuncak pada trimester kedua.
Setelah minggu ke-14 kehamilan atau awal trimester kedua, biasanya morning sickness sudah mereda dan nafsu makan kembali seperti semula bahkan meningkat.
Pada trimester kedua, bayi akan tumbuh lebih cepat dibandingkan sebelumnya dan ia membutuhkan nutrisi ekstra untuk tumbuhnya tulang, otot, dan jaringan lain. Oleh karena itu, biasanya Bumil akan lebih sering lapar di trimester kedua.
Mulai trimester kedua, Bunda harus terus menambah berat badan untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Untuk mendukung penambahan berat badan Bunda dan pertumbuhan bayi, tubuh membutuhkan sekitar 300 hingga 350 kalori tambahan per harinya pada trimester kedua dan 500 kalori pada trimester ketiga.
Kapan Perasaan Ini Berakhir?
Banyak ibu hamil mengalami penurunan nafsu makan dan berhenti mengidam pada trimester ketiga. Sebagian mungkin masih merasa lapar, tetapi jauh lebih mudah kenyang dibandingkan dua trimester sebelumnya.
Penurunan nafsu makan di trimester ketiga diakibatkan oleh tekanan janin yang sedang tumbuh di rahim. Bayi dan rahim yang tumbuh dan membesar akan ‘memenuhi’ perut sehingga hanya ada sedikit ruangan untuk makanan di dalam perut.
Meskipun sudah tidak sering merasa lapar, Bunda masih membutuhkan kalori ekstra di trimester ketiga untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Untuk menyiasati hal ini, makanlah makanan dalam porsi yang lebih sedikit tetapi sering. Ini juga bisa membantu meringankan heartburn yang kerap terjadi di trimester terakhir.
Artikel terkait: 10 Cemilan Untuk Melangsingkan Badan Setelah Melahirkan
Cara Mengatasi Rasa Lapar
Pada Siang Hari
Untuk sarapan dan makan siang, pastikan Bunda mendapatkan asupan nutrisi dan kalori yang mencukupi dari makanan yang dikonsumsi.
Daripada roti tawar putih dan nasi putih, lebih baik mengonsumsi roti gandum atau nasi merah dan pasta. Makanan-makanan ini kaya akan serat dan dapat melepaskan energi secara perlahan, sehingga Bunda merasa kenyang lebih lama dan juga membantu mencegah sembelit. Selain itu, makanlah banyak buah dan sayuran.
Ibu hamil sebaiknya menghindari atau mengurangi konsumsi makanan yang manis dan berlemak. Dua jenis makanan ini mungkin memberi Bunda energi dengan lebih cepat, tetapi dapat menimbulkan dampak negatif juga, misalnya Bunda menjadi tidak benar-benar kenyang (mudah lapar kembali) serta memperburuk mual dan muntah yang dirasakan di trimester pertama.
Makanan manis dan berlemak juga tidak akan memberikan nutrisi yang dibutuhkan ibu dan bayinya.
Jika Bunda menderita gangguan pencernaan dari sebelum hamil, hindari mengonsumsi terlalu banyak makanan yang berlemak dan pedas, kafein, jus buah, dan cokelat.
Makanan-makanan ini semua dapat memicu timbulnya heartburn atau maag, yang kemudian dapat mengganggu tidur di malam hari. Sangat penting bagi ibu hamil mendapatkan istirahat dan tidur yang cukup.
Pastikan Bunda minum banyak cairan di siang hari. Terkadang rasa lapar yang berlebih disebabkan oleh rasa haus, sehingga utamakan untuk minum air terlebih dahulu saat merasa lapar.
Usahakan untuk minum sekitar 2 liter atau enam hingga delapan gelas (ukuran sedang) air setiap hari.
Hindari minum terlalu banyak sebelum tidur karena dapat menyebabkan tidur terganggu akibat ingin buang air kecil. Cobalah untuk mendapatkan sebagian besar asupan cairan di siang hari.
Sebelum Tidur
Makan makanan yang tinggi pati dan gula sebelum tidur seperti makanan cepat saji dapat menyebabkan gula darah melonjak dan kemudian turun dengan cepat. Ketika gula darah turun, rasa lapar bisa muncul dan mungkin mengganggu tidur Bunda.
Apabila Bunda mengidam makanan cepat saji, sebaiknya makan hanya di siang hari saja.
Makanlah makanan ringan atau cemilan yang sehat sebelum tidur. Sediakan makanan ringan yang cepat disiapkan dan sehat seperti buah dan sayuran segar, sereal, kacang-kacangan, atau telur rebus.
Beberapa makanan mengandung asam amino peningkat tidur alami yang disebut triptofan, yang dapat membantu Bunda untuk lebih mudah tidur. Contohnya daging kalkun, ayam, dan biji labu.
Penelitian lain menemukan bahwa buah kiwi juga dapat membantu tidur lebih baik dan mudah karena mengandung hormon penenang yang disebut serotonin dengan tingkat tinggi.
Malam Hari
Wajar jika ibu hamil terbangun di tengah malam karena lapar atau mengidam sesuatu. Jika Bunda terbangun di tengah malam dan mengidam camilan, pilihlah sesuatu yang sehat dan dapat memuaskan rasa lapar.
Cobalah minum minuman yang mengandung susu atau sesuatu yang mengandung karbohidrat dan protein. Seperti semangkuk sereal dengan susu, roti panggang dengan selai kacang, atau beberapa biskuit dengan keju.
Artikel terkait: 8 Obat Alami untuk Meredakan Mual Saat Hamil, Catat, Bun!
Mencegah Perut Keroncongan Saat Hamil
Kendati lapar menjadi sahabat setia yang kerap mampir, tetap saja Bunda harus memperhatikan asupan gizi yang baik demi kehamilan dan tumbuh kembang janin optimal. Selain makan berat, Bumil bisa makan kudapan lima kali dalam sehari untuk meringankan rasa lapar. Jangan lupa untuk mengutamakan pilihan camilan sehat, ya, Bun.
Bawalah camilan sehat dan bergizi ke mana pun Anda bepergian. Hal ini akan mencegah Anda membeli makanan sembarangan yang minim gizi. Kentang panggang dengan saus yoghurt segar bisa menjadi pilihan untuk Bunda. Kacang-kacangan seperti almond, mete, kedelai, dan buah kering juga bisa menjadi camilan sehat juga lezat untuk Bumil. Bunda bisa memakan langsung atau panggang sebentar dalam oven selama beberapa menit untuk rasa yang lebih nikmat.
Bunda bisa membawanya dalam wadah kecil untuk senjata ampuh kala lapar. Namun, tak bisa dipungkiri bagi Bunda yang sibuk dan mobilitasnya tinggi pasti mendambakan camilan yang praktis dan bergizi.
PRENAGEN selaku pemimpin pasar susu kehamilan dan menyusui menjawab hal ini dengan melahirkan inovasi baru yang pertama di Indonesia, yakni PRENAGEN UHT Almond Soya. Produk ini merupakan minuman snacking dengan formula UHT yang mengandung Almond Barley Soya pertama di Indonesia yang kaya asam folat, zat besi, Vitamin D3, dan kalsium.
Tak main-main, PRENAGEN menggunakan kandungan asli almond dan soya yang diproses sedemikian rupa sehingga menjadi minuman ringan penuh nutrisi. Bukan tren semata; kegemaran ibu hamil dan menyusui mengonsumsi minuman soya didukung dengan fakta bahwa soya dan almond memiliki keuntungan optimal bagi tubuh. Menjawab hal tersebut, PRENAGEN UHT Almond Soya hadir yang mana Bunda bisa menikmati manfaat almond dan soya cukup dalam satu kemasan.
Selain cita rasa nikmat, tekstur yang ringan membuat minuman soya menjadi alternatif susu kegemaran ibu Indonesia. Inovasi produk terbaru PRENAGEN menjadi solusi praktis bagi Bumil, Busui, dan siapa pun yang menyukai almond dan membutuhkan snack lezat untuk dinikmati kapan saja. Apalagi, almond dan soya memiliki deretan manfaat ajaib yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Pada masa kehamilan, minuman ini dapat menjadi sumber kalsium dan vitamin D esensial utamanya bagi ibu yang memiliki sedikit akses dalam mendapatkan sinar matahari. Rasa soya yang lezat diikuti sederet keuntungan antara lain; membantu tumbuh kembang janin, meningkatkan kecerdasan otak janin, dan memberikan energi selama perjalanan kehamilan yang menantang. Ya, vitamin dan mineral yang terkandung dalam susu kedelai efektif menjaga kondisi ibu hamil agar tetap bugar dan tidak cepat lelah.
Di samping itu, manfaat almond juga tak kalah menguntungkan. Almond kaya antioksidan yang baik untuk menjaga kesehatan kulit ibu dan bayi. Sama seperti soya, almond akan menjaga perkembangan otak janin sehingga mengurangi risiko bayi lahir dengan kelainan perkembangan. Sebagai tambahan, kandungan almond mampu menjaga tingkat kolesterol dalam tubuh tetap stabil.
Sementara pada masa menyusui, produk yang juga rendah lemak ini akan meningkatkan produksi hormon phytoestrogen bagi ibu menyusui. Hormon phytoestrogen adalah hormon estrogen yang diproduksi secara alami oleh tubuh untuk membantu kelenjar susu ibu menyusui memproduksi ASI lebih banyak. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, PRENAGEN UHT Almond Soya berbahan dasar almond yang telah dikenal sebagai perangsang ASI alami.
Selain sumber protein, kacang almond juga merupakan sumber mineral yang dibutuhkan tubuh. Jenis mineral seperti magnesium, tembaga, fosfor, kalsium, besi, dan seng pada kacang almond erat kaitannya dengan sistem imunitas anak. Semakin sering ibu mengonsumsi almond pada fase menyusui, kesehatan tubuh bayi kian meningkat.
Bagi Bunda yang senang menjajal rasa, PRENAGEN juga mengeluarkan produk lain yakni yoghurt rasa Strawberry Blush yang juga sangat cocok untuk ibu hamil. Rasa yoghurt yang menyegarkan bisa menjadi alternatif pilihan makanan ringan bagi ibu hamil kala mual dan muntah menyerang. Selain 2 produk inovasi terbaru tadi, PRENAGEN juga memiliki berbagai produk pendamping nutrisi lainnya, mulai dari masa persiapan kehamilan (PRENAGEN Esensis), awal kehamilan dengan mual dan muntah (PRENAGEN Emesis), selama masa kehamilan (PRENAGEN Mommy), dan fase menyusui (PRENAGEN Lactamom).
Nah, bagi Bunda yang ingin mencoba PRENAGEN UHT Almond Soya jangan ragu untuk membelinya di sini.
Kesimpulannya, normalkah ibu hamil mudah lapar atau sering merasa lapar saat hamil muda? Jawabannya adalah normal. Masing-masing kehamilan memiliki keunikannya tersendiri. Ada yang sering merasa lapar di awal kehamilan maupun di trimester kedua. Oleh karena itu, tidak perlu khawatir, ya, Bun!
Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi
Baca juga:
Tanda Janin Lapar Saat Hamil Muda, Bumil Wajib Tahu!
12 Daftar Makanan Tinggi Kolin untuk Ibu Hamil Beserta Manfaatnya
8 Makanan Mengandung Asam Folat yang Perlu Dikonsumsi Bumil agar Janin Sehat
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.