Tuberkulosis atau yang kerap disebut TB merupakan infeksi yang menyerang paru-paru dan sangat menular. Bahkan bisa menyebar ke anggota tubuh lain seperti otak, tulang belakang, ginjal, rahim, tulang bahkan sistem saraf. Sejenis bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis menjadi penyebab utama. Ada beberapa kondisi yang membuat risiko ibu hamil kena TBC dapat meningkat.
Kondisi rentan Tuberkulosis saat hamil
Penyakit ini terkenal menular dan umumnya rentan mengenai ibu hamil dengan kondisi berikut ini:
- Kontak langsung dengan orang yang menderita TB
- Terlalu dekat dengan orang yang mengalami sakit Tuberkulosis aktif
- Memiliki penyakit yang berkaitan dengan sistem imun tubuh
- Perokok aktif saat hamil
- Kekebalan tubuh yang lemah
- Bermukim di tempat dengan standar hidup dan kesehatan rendah
Gejala Tuberkulosis pada ibu hamil
Terdapat beberapa ciri khas yang menandakan tuberkulosis ada di dalam tubuh Anda:
- Batuk yang amat konsisten, biasanya berlangsung lebih dari 3 minggu atau lebih dan mengeluarkan dahak
- Berat badan menurun drastis
- Demam
- Nyeri di area dada
- Kelelahan berlebihan
- Kesulitan bernapas
- Kehilangan nafsu makan
- Berkeringat di malam hari
- Mual
Bahkan, beberapa penderita TB tidak menunjukkan gejala apapun sehingga sulit untuk dokter mendeteksi penyakit ini hingga tiba saatnya melahirkan.
Komplikasi Tuberkulosis saat kehamilan
Mengingat tuberkulosis adalah penyakit yang amat menular, Bunda yang sedang hamil sebaiknya tidak meremehkan penyakit ini. Hal ini karena berisiko menimbulkan komplikasi bagi ibu dan bayi di dalam kandungan.
Efek TB pada ibu
- Ibu hamil yang terdiagnosis TB akan mengalami perubahan imun tubuh yang tidak menentu
- Kenaikan berat badan terhambat yang bisa berpengaruh pada janin
- Penyakit memburuk jika tidak mendapat penanganan tepat
- Meningkatkan risiko untuk aborsi dan keguguran
- Risiko bayi lahir prematur
- Bayi lahir dengan berat tidak normal
- Meningkatkan peluang kematian neonatal
Sementara itu, ini efek TB yang dialami ibu hamil terhadap janin di dalam kandungan:
- Penularan melalui tali pusat atau tuberkulosis bawaan, biasanya gejala bahkan tidak terlihat
- Pembengkakkan di area hati atau limpa
- Menyebabkan masalah pernapasan
- Demam
- Fungsi limpa terhambat
Ibu hamil kena TBC, bagaimana mengobatinya?
Ada beragam komplikasi yang mengintai jika ibu hamil kena TBC dan berkontribusi terhadap tumbuh kembang janin. Biasanya dokter akan memberikan obat untuk mengatasi TB dan Anda akan merasa lebih baik beberapa minggu setelahnya.
Namun, hal ini tidak berarti Bunda sepenuhnya sembuh dari tuberkulosis. Bakteri tetap tinggal dan tak menutup kemungkinan penyakit ini dapat kambuh di masa mendatang.
Berikut langkah yang sebaiknya dilakukan untuk menangani TB kala hamil:
- Konsumsilah asupan makanan yang menyehatkan dan bergizi seimbang
- Banyak menghirup udara segar; berjalan santai ke taman kota bisa menjadi pilihan di akhir pekan
- Jangan abaikan perjanjian yang sudah dibuat dengan dokter
- Hubungi dokter jika sudah mengonsumsi obat dan merasakan efek samping tertentu seperti sakit kepala, perubahan penglihatan, mual dan gejala tidak nyaman lainnya.
Ibu hamil kena TBC merupakan hal yang pastinya dihindari. Waspada jika ada yang mencurigakan pada tubuh Anda!
Baca juga :
4 Bahan Alami Meredakan Asma, Cek!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.