Perjalanan Indonesia mengatasi laju penularan COVID-19 nampaknya masih panjang. Mobilitas masyarakat yang tergolong tinggi dan hobi berinteraksi membuat jumlah kasus terus meningkat. Seperti belum lama ini seorang ibu hamil 9 bulan meninggal setelah dinyatakan positif COVID-19.
Kasus Ibu Hamil 9 Bulan Meninggal
Ilustrasi.
Kecenderungan masyarakat Indonesia untuk berkumpul tampaknya menjadi suatu hal yang sulit dibenahi. Terbukti penambahan kasus COVID-19 di Indonesia kerap muncul setelah aktivitas tertentu yang memicu kerumunan. Sebut saja klaster mudik, klaster takziah, klaster tahlilan, juga klaster senam.
Ya, kendati menyehatkan, kegiatan senam juga bisa menimbulkan petaka. Sebanyak 3 orang ibu hamil di Desa Tanjungpura, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat terkonfirmasi positif COVID-19. Bahkan, salah satu di antaranya yang usia kandungannya 9 bulan meninggal dunia.
Di samping itu, 62 warga lainnya dinyatakan positif. Guna mencegah penularan yang lebih masif lagi, para warga pun menjalani isolasi mandiri di rumah dan ruangan isolasi desa setempat. Adapun proses pemakaman ibu hamil tersebut dilakukan oleh petugas gabungan dari puskesmas, Polsek Rajapolah, TNI, dan Satgas COVID-19 Desa Tanjungpura.
Sumber: SINDOnews Daerah
Usut punya usut, ibu hamil tersebut terpapar COVID-19 setelah mengikuti senam ibu hamil yang digelar warga pada 10 Juni 2021 lalu. Sementara dua ibu hamil lain yang juga positif tengah mengisolasi dirinya di rumah masing-masing.
“Warga yang positif sudah melakukan isolasi mandiri,” ujar Kasi Kesejahteraan Desa Tanjungpura, Andi Rizki, mengutip laman Okezone. Pasca kasus ini, suasana di desa tersebut sepi. Sebagian besar warga tengah menjalani isolasi mandiri. Lebih lanjut, desa tersebut kini masuk dalam status zona merah penyebaran COVID-19.
Kasus COVID-19 di Indonesia memang meningkat tajam beberapa hari terakhir. Merujuk data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 hingga Senin (21/6) pukul 12.00 WIB menunjukkan, terdapat penambahan 14.536 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Dengan kata lain, ini menjadi rekor tertinggi selama pandemi. Penambahan tersebut membuat total kasus di Indonesia kini menginjak 2.004.445 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Menjaga Kehamilan Selama COVID-19
Berkaca dari kisah di atas, ibu hamil memang digolongkan rentan terinfeksi COVID-19. Merujuk CNN Indonesia, dokter spesialis kebidanan dan kandungan Merwin Tjahjadi memaparkan sejumlah kiat yang sebaiknya dilakukan Bumil selama pandemi antara lain:
- Protokol kesehatan ekstra: 3M, 3T, VDJ. 3M adalah dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. 3T adalah tracing, testing, dan treatment. Sementara VDJ adalah memerhatikan ventilasi, durasi, dan jarak saat berinteraksi dengan orang lain.
- Disiplin. Pastikan ibu hamil berdisiplin menjaga kesehatannya. Tahan diri untuk bertemu orang di tempat ramai dan hindari kerumunan
- Pemeriksaan rutin. Kendati pandemi, pastikan Anda memeriksakan kehamilan secara rutin. Konsultasikan dengan dokter kondisi kehamilan dan keluhan yang mungkin dialami. Atur jadwal jauh-jauh hari agar dapat mempersiapkan diri dengan baik. Disarankan untuk melakukan pemeriksaan tatap muka satu kali pada trimester pertama, dua kali pada trimester kedua, dan tiga kali pada trimester ketiga.
- Terapkan pola hidup bersih. Yaitu dengan mencuci tangan sebelum beraktivitas dan gaya hidup sehat lainnya. Hal ini agar terlindungi dari penyakit berbahaya.
- Olahraga teratur. Olahraga juga harus agar ibu hamil dapat menjaga daya tahan tubuh. Berhubung sedang pandemi, cukup berolahraga di rumah saja. Anda bisa mengikuti kelas senam hamil secara virtual agar tidak memicu kerumunan
- Minum vitamin. Asupan vitamin sangat dibutuhkan oleh Bumil dan janin. Konsumsilah vitamin yang diperlukan dan ada baiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mengetahui nutrisi juga dosis vitamin yang dianjurkan
- Tidak cemas. Tak hanya kesehatan fisik, kesehatan mental penting untuk dijaga. Sebisa mungkin jaga suasana hati agar selalu enjoy dan tidak cemas berlebihan. Lakukan hobi favorit yang membuat Anda bergembira
- Carilah rumah sakit yang tepat. Mulailah mencari rumah sakit yang tepat untuk melakukan persalinan. Selain tenaga kesehatan berkualitas, pastikan rumah sakit pilihan Anda menerapkan protokol kesehatan ketat demi keselamatan dan kenyamanan ibu juga bayi.
Parents, semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda dan kesehatan kita selalu terjaga.
Baca juga:
Klaster Keluarga Covid Bertambah, 211 Anak di Bekasi Terjangkit Corona
20 Anak Terinfeksi Corona di Salatiga, Menambah Kasus Klaster Keluarga Covid-19
380 Santri dan Pengajar di Tasikmalaya Positif COVID-19, Klaster Pesantren Kembali Merebak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.