Kasus covid-19 di Indonesia hingga kini terus bertambah. Tercatat, hingga Selasa (8/9/2020), total penderita covid-19 di Indonesia berjumlah 200.035 orang terhitung sejak Maret 2020. Perkembangan kasus juga semakin mengkhawatirkan karena klaster keluarga covid bertambah.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, hingga saat ini jumlah penderita covid-19 di Kota Bekasi yang masih berusia anak-anak bahkan telah mencapai 211 orang. Angka ini masih terus meningkat karena adanya klaster keluarga yang menjadi sumber penularan.
Seperti apa klaster keluarga covid-19? Bagaimana cara mencegahnya? Simak laporan lengkapnya berikut ini.
Klaster Keluarga Covid Bertambah, Angka Penularan di Bekasi Tinggi
Sumber: Shutterstock
Rahmat Effendi mengatakan, hingga saat ini jumlah kasus covid-19 di Kota Bekasi telah mencapai 2.072 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.746 orang telah dinyatakan sembuh, sementara 254 kasus masih aktif dan 72 orang yang terkonfirmasi positif dilaporkan meninggal dunia.
“Nah, dari total bulan Maret sampai September pasien konfirmasi [covid-19] itu ada 2.072 [orang],” kata Rahmat, Selasa (8/9/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
Pria yang akrab disapa Pepen itu juga mengatakan, kasus covid-19 yang terus bertambah di Kota Bekasi disebabkan karena adanya klaster keluarga. Ia merinci, sejak Maret hingga 6 September 2020, terdapat 196 keluarga di Bekasi dengan total 519 orang yang terpapar covid-19.
Angka ini cukup mengkhawatirkan karena menunjukkan bagaimana klaster keluarga bisa menjadi sarang penularan virus corona.
“Kasus aktif saat ini masih ada 25 keluarga yang masih dipantau dan dievaluasi perkembangannya,” tukasnya.
Klaster Keluarga Covid Bertambah, Tersebar di Sejumlah Kecamatan di Bekasi
Sumber: Shutterstock
Pepen juga merinci bahwa klaster keluarga kini telah tersebar di sejumlah kecamatan di Bekasi.
Total ada 8 kecamatan yang menjadi wilayah ditemukannya klaster keluarga, yaitu Kecamatan Pondok Melati 6 kasus, Kecamatan Jatisampurna 10 kasus, Kecamatan Pondok Gede 15 kasus, Kecamatan Medan Satria 15 kasus, Kecamatan Bekasi Timur 18 kasus, Kecamatan Bekasi Barat 22 kasus, dan Kecamatan Bekasi Utara 28 kasus.
“Jadi yang paling tinggi ada di Kecamatan Bekasi Utara ya, dalam kasus keluarga,” ujar Pepen.
Meski demikian, terdapat satu kecamatan di Kota Bekasi yang hingga kini tak ditemukan kasus covid-19, yaitu Kecamatan Bantargebang.
Klaster Keluarga Covid Bertambah, 211 Anak di Bekasi Terpapar Virus Corona
Sumber: Shutterstock
Dari segi usia, anak-anak termasuk dalam golongan yang rentan terpapar covid-19. Terbukti, sejak Maret hingga Agustus 2020 sebanyak 211 anak di Kota Bekasi terjangkit virus corona tipe 2 atau SARS-CoV-2 yang mengakibatkan covid-19.
“Untuk kasus anak di Kota Bekasi dari usia 0-19 tahun dari Maret sampai Agustus itu ada 211 kasus covid-19,” kata Rahmat.
Dezi, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi mengatakan, anak-anak yang terpapar covid-19 tertular dari klaster keluarga dan teman bermain.
“Itu kan [kasusnya] bercampur. Ada yang memang mereka sendiri, artinya mungkin ada yang tidak tahu kegiatannya mereka seperti apa [sehingga mengakibatkan tertular covid-19] dan kemudian ada juga yang memang dari klaster keluarga,” ujar Dezi.
Ia pun berharap agar setiap anggota keluarga tetap menjalankan protokol pencegahan covid-19 meski berada di rumah atau ketika anak-anak sedang bermain.
“Tetap saja interaksi harus diperhatikan. Jadi kalau memang mereka bermain, ya tetap [menerapkan] protokol kesehatan seperti orang dewasa. Artinya, kalau bisa dihindari untuk meminimalisir kontak ya,” jawabnya.
Cara Mencegah Penularan Covid-19 dari Klaster Keluarga
Sumber: Shutterstock
Dikutip dari media sosial @pandemictalks, ada tiga cara yang disebut “VDJ” untuk mencegah penularan covid-19 dalam klaster keluarga. Bagaimana caranya?
1. Ventilasi
V dalam “VDJ” berarti ventilasi. Untuk mencegah penularan covid-19, diharapkan agar masyarakat selalu membuka jendela dan pintu agar sirkulasi udara berjalan dengan baik. Pastikan ventilasi di rumah dalam keadaan prima sehingga virus corona tidak terperangkap dalam rumah.
2. Durasi
Masyarakat diminta untuk mengurangi interaksi antar anggota keluarga, khususnya mereka yang sering keluar rumah dan bertemu banyak orang dengan anggota keluarga yang rentan. Durasi mengobrol dan beraktivitas dalam waktu dan tempat yang bersamaan sebisa mungkin perlu dikurangi.
3. Jaga Jarak
Masyarakat juga diminta untuk menjaga jarak antar anggota keluarga, terutama bagi mereka yang sering keluar rumah dan anggota keluarga yang rentan, seperti lansia dan anak-anak.
Dilihat dari lonjakan kasus setiap harinya, pandemi di Indonesia belum akan usai dalam waktu dekat. Justru saat ini klaster keluarga semakin mengkhawatirkan. Oleh sebab itu, Parents perlu bersikap lebih waspada. Tetap patuhi protokol pencegahan covid-19 namun tak perlu khawatir berlebihan.
Baca juga:
Jangan Lengah! Transmisi COVID-19 Mulai Ancam Klaster Keluarga
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.