TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

380 Santri dan Pengajar di Tasikmalaya Positif COVID-19, Klaster Pesantren Kembali Merebak

Bacaan 4 menit
380 Santri dan Pengajar di Tasikmalaya Positif COVID-19, Klaster Pesantren Kembali Merebak

Ratusan santri di Tasikmalaya positif COVID-19, termasuk puluhan tenaga pengajar ikut tertular. 

Penyebaran COVID-19 masih terus terjadi. Terbaru, datang dari salah satu pondok pesantren di Jawa Barat. Ratusan santri di Tasikmalaya positif COVID-19, termasuk tenaga pengajar ikut tertular. 

Dalam sebuah potongan video yang beredar luas di sosial media, terlihat iring-iringan ambulans menuju lokasi pesantren tersebut. Rombongan satgas datang mengevakuasi para santri untuk mencegah penularan lebih lanjut.

santri di Tasikmalaya positif Covid-19

Bagaimana kasus penularan COVID-19 di pondok pesantren tersebut mulanya bisa terdeteksi? Bagaimana pula langkah pencegahan yang harus diterapkan agar lembaga pendidikan seperti pesantren tidak menjadi klaster penyebaran COVID-19? Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Artikel terkait: Klaster Covid-19 Pondok Pesantren Kian Menyebar, Anak-anak Jadi Korban

Ratusan Santri di Tasikmalaya Positif COVID-19

Melansir Detik.com, sebanyak 380 santri dan pengajar di salah satu pondok pesantren di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, terpapar COVID-19. Mereka rata-rata mengalami gejala ringan, hilang penciuman, demam, dan batuk.

santri di Tasikmalaya positif Covid-19

“Total sampai siang ini ada 375 santri yang terpapar COVID-19. Awalnya hanya satu santri yang hilang penciuman, setelah ditelusuri merambat ke tenaga pengajar sampai santri lain,” ucap Kadinkes Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, pada Senin (15/2/2021).

Dia menyebut ada sebanyak 832 santri dan pengajar menjalani tes swab. Dari jumlah tersebut, 380 orang dinyatakan positif COVID-19.

“Jumlah sampel yang diterima 832. Jumlah kasus terkonfirmasi 375 orang terdiri dari pengajar 48 orang, santri perempuan 173 orang, dan santri laki-laki 154 orang,” ucap Uus.

Sementara itu, dr. Asep Hendra Hendriyana selaku KABID Pengendalian Penyakit Dinkes Tasikmalaya mengatakan jika saat ini totalnya bertambah menjadi 380.

“Kalau jumlah positif keseluruhan dari awal itu 380, ya. Karena, kan, yang baru ini 374, sebelumnya sudah ada 5, dan ada tes mandiri 1. Jadi total semua ada 380,” jelas dr. Asep Hendra Hendriyana, mengutip dari tayangan iNews pada Selasa (16/2/2021).

santri di Tasikmalaya positif Covid-19

Untuk sementara, para santri tersebut tidak diizinkan pulang ke rumah. Mereka dievakuasi ke tiga tempat berbeda. Ada yang dievakuasi ke hotel untuk yang mengalami gejala ringan, ke RSUD dr Sukarjo, dan isolasi di lingkungan pesantren.

“Sekarang kita upayakan untuk tidak dipulangkan. Tetapi akan dilakukan pemisahan antara santri yang terkonfirmasi dan yang tidak terpapar. Santri perempuan ditempatkan di hotel untuk isolasi mandiri dan laki-laki akan di tempatkan di RS Dewisartika. Sementara yang bergejala akan di RSUD dr Soekardjo,” ucap Uus.

“Pondok pesantren ini sepertinya masih melaksanakan pembelajaran di lingkungan pesantren. Namun, untungnya segera diketahui oleh kita dan akan kita antisipasi,” ujarnya.

Artikel terkait: Cara Mempersiapkan Anak Masuk Pesantren, Orangtua dan Anak Harus Sama-sama Kuat Mental

Tips Cegah Penularan COVID-19 di Lingkungan Pesantren

380 Santri dan Pengajar di Tasikmalaya Positif COVID-19, Klaster Pesantren Kembali Merebak

Dengan jumlah warganya yang bisa mencapai ribuan, pondok pesantren memang berpotensi menjadi klaster penyebaran COVID-19. Namun di sisi lain, lembaga ini juga bisa menjadi institusi pelopor pembangunan kualitas kesehatan. 

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr. Masdalina Pane, M.Si (Han), dalam talkshow bertajuk “Santri Sehat Indonesia Kuat” di Media Center Satgas Penanganan COVID-19, Graha BNPB Jakarta, pada 22 Oktober 2020 lalu.

Masdalina menyarankan lima langkah utama untuk diterapkan di pesantren selama pandemi Corona. Berikut ini kelima langkah tersebut sebagaimana mengutip dari Tirto.id.

380 Santri dan Pengajar di Tasikmalaya Positif COVID-19, Klaster Pesantren Kembali Merebak

  1. Tes COVID-19, Masdalina menyarankan tes untuk memastikan para santri bebas COVID-19 perlu dilakukan sebelum mereka masuk ke wilayah pesantren. Hal ini untuk memastikan lingkungan pesantren bebas dari risiko penularan COVID-19.
  2. Memastikan kebersihan lingkungan pesantren. Termasuk kebersihan kamar tidur para santri, peralatan makan, dan juga tempat beribadah para santri perlu dipastikan higienis.
  3. Penerapan protokol kesehatan di lingkungan pesantren secara disiplin. Protokol kesehatan yang dimaksud adalah memakai masker, menjaga jarak fisik dengan orang lain minimal 2 meter, menghindari kerumunan, dan sering mencuci tangan memakai sabun dengan dibasuh air mengalir.
  4. Penanganan cepat santri pemilik gejala COVID-19. Misalnya, santri yang mengalami gejala ringan yang mengindikasikan COVID-19 perlu segera melapor ke pengelola pesantren untuk mendapat tindakan cepat.
  5. Membatasi jumlah pengunjung dari luar pesantren. Cara ini perlu dilakukan untuk mengurangi intensitas pertemuan antara santri dan orang dari luar pesantren yang berisiko menularkan virus Corona. Jadwal kunjungan dari wali santri pun perlu dibatasi. Sementara ketika wali santri bertemu dengan anaknya, ketentuan menjaga jarak dan larangan bersentuhan fisik perlu diberlakukan.

Artikel terkait: 99 Anak di Probolinggo Positif COVID-19, Orangtua Diimbau Waspada

Dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, berharap semoga tak ada lagi kasus penularan serupa seperti halnya ratusan santri di Tasikmalaya yang dinyatakan positif COVID-19. Kita doakan juga semoga para santri beserta pengajar yang tertular virus Corona segera sehat kembali. 

Baca juga:

6 Artis Ini Sekolahkan Anaknya di Pesantren untuk Bekal Agama

Dikabarkan Telantarkan Anak Angkat di Pesantren, Ini Klarifikasi Ashanty

7 Rekomendasi Pondok Pesantren di Bogor yang Bisa Orangtua Pilih untuk Anak

Cerita mitra kami
Bukan Hanya Gigitan - Biaya Tersembunyi Demam Berdarah untuk Keluarga di Indonesia
Bukan Hanya Gigitan - Biaya Tersembunyi Demam Berdarah untuk Keluarga di Indonesia
Kaum Sweet Tooth, Jangan Sampai Diabetes! Kenali Ciri-Ciri dan Cara Menghindarinya
Kaum Sweet Tooth, Jangan Sampai Diabetes! Kenali Ciri-Ciri dan Cara Menghindarinya
5 Kombinasi Makanan yang Harus Dihindari, Bisa Picu Gangguan Pencernaan
5 Kombinasi Makanan yang Harus Dihindari, Bisa Picu Gangguan Pencernaan
Penyakit Asam Lambung atau GERD, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Penyakit Asam Lambung atau GERD, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Titin Hatma

  • Halaman Depan
  • /
  • Penyakit
  • /
  • 380 Santri dan Pengajar di Tasikmalaya Positif COVID-19, Klaster Pesantren Kembali Merebak
Bagikan:
  • 11 Ciri-ciri Pneumonia pada Bayi, Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan!

    11 Ciri-ciri Pneumonia pada Bayi, Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan!

  • Bisa Berisiko Fatal, Kenali Gejala dan Pengobatan Penyakit Pneumonia Ini!

    Bisa Berisiko Fatal, Kenali Gejala dan Pengobatan Penyakit Pneumonia Ini!

  • 4 Penyebab Bercak Putih pada Kulit Bayi, Tidak Selalu karena Panu!

    4 Penyebab Bercak Putih pada Kulit Bayi, Tidak Selalu karena Panu!

  • 11 Ciri-ciri Pneumonia pada Bayi, Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan!

    11 Ciri-ciri Pneumonia pada Bayi, Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan!

  • Bisa Berisiko Fatal, Kenali Gejala dan Pengobatan Penyakit Pneumonia Ini!

    Bisa Berisiko Fatal, Kenali Gejala dan Pengobatan Penyakit Pneumonia Ini!

  • 4 Penyebab Bercak Putih pada Kulit Bayi, Tidak Selalu karena Panu!

    4 Penyebab Bercak Putih pada Kulit Bayi, Tidak Selalu karena Panu!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti