Parents tentu sudah tak asing lagi dengan istilah hormon prolaktin. Hormon ini dikenal luas karena manfaatnya dalam memproduksi Air Susu Ibu atau ASI. Namun tidak hanya itu, hormon ini juga memilih banyak manfaat pada tubuh. Tidak hanya pada tubuh wanita tetapi juga tubuh pria.
Apa itu hormon prolaktin?
Dilansir dari Hormone, hormon prolaktin adalah hormon yang dibuat di bagian depan kelenjar pituitari pada otak, serta di rahim, payudara, prostat, jaringan adiposa, kulit, dan sel-sel kekebalan tubuh.
Hormon ini dikendalikan oleh dua hormon utama yakni dopamin dan estrogen. Hormon-hormon ini mengirimkan pesan ke kelenjar pituitari terutama yang menunjukkan apakah akan memulai atau menghentikan produksi prolaktin. Dopamin menahan produksi prolaktin, sementara estrogen meningkatkannya.
Manfaat hormon prolaktin
Hormon prolaktin dikenal luas karena manfaatnya dalam memproduksi ASI. Tidak hanya itu, hormon ini juga bermanfaat untuk mengatur siklus menstruasi pada wanita.
Dilansir dari Alo Dokter, hormon ini akan mencapai level tertinggi (naik 10-20 kali lipat) pada wanita ketika ia sedang hamil. Tingginya level hormon inilah yang membantu wanita memproduksi ASI untuk calon buah hatinya.
Usai melahirkan, hormon ini akan tetap tinggi bila sang ibu menyusui anaknya. Setelah beberapa bulan menyusui, hormon ini akan kembali normal. Adapun bila sang ibu tidak menyusui anaknya, hormon ini akan segera turun dan kembali normal tidak lama setelah melahirkan.
Perlu diketahui, hormon ini tidak hanya terdapat pada tubuh wanita tetapi juga pria. Pada pria, hormon ini bermanfaat untuk mendorong produksi sperma.
Hormon ini juga bermanfaat untuk mengatur perilaku, sistem kekebalan tubuh, metabolisme, sistem reproduksi, dan banyak cairan tubuh yang berbeda. Oleh karena itu, hormon ini penting untuk kesehatan dan kesejahteraan wanita maupun pria.
Efek kelebihan dan kekurangan hormon prolaktin
Bagi banyak orang, hormon prolaktin dapat melakukan tugasnya tanpa masalah. Namun bagi sebagian orang lainnya, hormon ini memiliki jumlah yang kurang atau bahkan melebihi batas normal sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
a. Akibat kelebihan hormon
Kelebihan hormon ini dapat menyebabkan hiperprolaktinemia. Suatu kondisi yang dapat menyebabkan gangguan menstruasi, kemandulan, disfungsi ereksi, pembesaran payudara pada pria, vagina kering, tulang keropos, dan berkurangnya massa otot serta rambut.
Kadar prolaktin yang tinggi juga dapat menyebabkan laktasi yang tidak diinginkan. Ini sering terjadi selama kehamilan atau ketika tiroid tidak berfungsi dengan baik.
Tumor hipofisis yang dikenal sebagai prolaktinoma dan obat-obatan yang mengurangi dopamin juga dapat meningkatkan tingginya kadar prolaktin.
Tingkat prolaktin yang tinggi juga dapat terkait dengan masalah seksual. Beberapa kondisi ini dapat diobati dengan obat-obatan yang memiliki efek seperti dopamin.
b. Akibat kekurangan hormon
Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan suatu kondisi yang dikenal sebagai hipoprolaktinemia. Meskipun ini sangat jarang terjadi tetapi bisa terjadi jika orang memiliki kelenjar hipofisis yang kurang aktif.
Hal ini biasanya diperhatikan pada wanita setelah kehamilan yang tidak mampu menghasilkan ASI yang cukup.
Tidak ada efek kesehatan lain yang terbukti dari kadar prolaktin rendah yang telah dicatat. Penelitian sedang dilakukan untuk menentukan apakah mereka dengan kadar prolaktin rendah menderita dari penurunan respons sistem kekebalan.
Mengingat pentingnya kadar hormon prolaktin dalam tubuh Anda. Segera konsultasi pada dokter bila Anda merasa khawatir tentang tingkat hormon ini dalam tubuh Anda.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga
Hati-hati, kelebihan hormon estrogen bisa menyebabkan penyakit ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.