Parents, hormon merupakan pembawa pesan kimiawi dalam tubuh yang dapat memengaruhi fungsi tubuh. Jenisnya ada banyak, dan cara kerjanya juga berbeda sesuai dengan fungsi masing-masing jenisnya. Salah satu yang paling familiar pada perempuan adalah hormon progesteron.
Selengkapnya, yuk, langsung simak ulasan terkait manfaat hormon ini bagi para perempuan, khususnya ibu hamil yang telah kami rangkum dari berbagai sumber berikut ini!
Apa Itu Hormon Progesteron?
Dijelaskan pada laman Cleveland Clinic, progesteron adalah hormon yang memainkan peran penting dalam sistem reproduksi perempuan yang bekerja dengan membawa pesan kimiawi tentang bagaimana sistem tubuh bekerja. Beberapa peran penting hormon yang sudah ada di tubuh sejak ia dilahirkan ini adalah mendukung menstruasi serta ‘mengawal’ kehamilan (khususnya di tahap awal trimester) dan persalinan.
Healthline menjelaskan, hormon seks wanita ini diproduksi terutama di ovarium setelah ovulasi setiap bulan dan membantu mengatur siklus Anda. Namun, tugas utamanya adalah mempersiapkan rahim untuk kehamilan, seperti sudah dijelaskan di di atas.
Hormon progesteron sering disebut sebagai hormon seks wanita. Apakah hormon ini tidak ada dalam tubuh pria? Oh, ada, Bunda. Pria juga menghasilkan sejumlah kecil progesteron di tubuhnya untuk membantu perkembangan sperma.
Artikel terkait: 8 Cara Atasi Baby Blues dan Kenali Penyebabnya, Penting!
Perbedaan Fungsi Hormon Estrogen dan Progesteron pada Wanita
Progesteron dan estrogen seperti rekan satu tim hormonal dalam tubuh wanita yang bekerja sama untuk mengatur reproduksi wanita. Keduanya juga mengatur perkembangan dan fungsi rahim, serta mengatur transkripsi gen tertentu di dalam rahim.
Secara spesifik, hormon estrogen mengatur siklus menstruasi, sementara hormon progesteron lebih mendukung proses kehamilan yang sehat. Kemudian selama kehamilan, keduanya bekerja sama dan bertanggung jawab atas setiap perubahan yang terjadi selama kehamilan.
ByJu’s mengklasifikasikan kerja utama kedua hormon ini selama kehamilan sebagai berikut:
- Estrogen: Menginduksi pembesaran payudara dan rahim.
- Progesteron: Membantu mengurangi kontraktilitas rahim dan merangsang pertumbuhan kelenjar susu, serta menginduksi pertumbuhan sel desidua.
Setelah Bunda berovulasi setiap bulannya, Healthline menerangkan, progesteron membantu menebalkan lapisan rahim untuk mempersiapkan sel telur yang telah dibuahi.
Jika tidak ada sel telur yang dibuahi, kadar progesteron turun dan menstruasi dimulai. Jika sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim, progesteron kemudian membantu mempertahankan lapisan rahim selama kehamilan.
Progesteron diperlukan untuk perkembangan payudara dan menyusui, melengkapi beberapa efek kerja hormon estrogen. Hormon progesteron juga bekerja sama dengan testosteron, prekursor hormon adrenal.
Artikel terkait: 8 Cara Atasi Baby Blues dan Kenali Penyebabnya, Penting!
Berbagai Manfaat dan Fungsi Penting Hormon Progesteron untuk Kehamilan
1. Menghasilkan Telur Saat Ovulasi
Progesteron merupakan hormon seks perempuan yang diproduksi oleh ovarium atau indung telur dan kelenjar adrenal.
Dikenal sebagai hormon kehamilan, sebenarnya progesteron sudah ada di dalam tubuh setiap perempuan dari sebelum hamil. Hanya saja, jumlah atau kadarnya memang cenderung mengalami peningkatan setelah kehamilan terjadi.
Umumnya, hormon ini berfungsi mengatur siklus menstruasi. Caranya, yakni dengan mengendalikan pertumbuhan endometrium atau jaringan dinding rahim.
Hormon ini juga membantu menghasilkan sel telur selama masa ovulasi, serta menguatkan jaringan rahim untuk persiapan sel telur yang sudah dibuahi. Sehingga, selain untuk menguatkan kehamilan, hormon ini juga memiliki peranan penting pada kesuburan dan proses kehamilan Bunda.
2. Mencegah Kehamilan Ganda
Selain membantu menghasilkan sel telur selama masa ovulasi, hormon progesteron juga berfungsi dalam mencegah indung telur agar tidak menghasilkan terlalu banyak sel telur selama kehamilan. Hormon ini jugalah yang kemudian dapat membantu Anda mencegah risiko terjadinya kehamilan ganda.
3. Hormon Progesteron Menjaga Kehamilan Tetap Sehat
Saat hamil, meningkatnya jumlah hormon progesteron dalam tubuh memang memunculkan efek samping yang membuat beberapa Bunda tidak nyaman. Misalnya, tumbuh rambut-rambut halus pada bagian payudara, timbulnya rasa mulas, pusing, mual, sembelit, dan kondisi yang membuat Anda tak nyaman lainnya.
Meski begitu, dengan adanya hormon ini dalam jumlah cukup selama hamil, tentunya bisa membantu menjaga kesehatan kehamilan. Progesteron membuat otot rahim tetap rileks selama kehamilan berlangsung, menjaga ketebalan dinding rahim, hingga menjaga kekebalan daya tahan tubuh Anda selama kehamilan.
4. Membantu Perkembangan Janin
Saat Bunda hamil, Anda akan menghasilkan hCG atau hormon human chorionic gonadotropin. Ini merupakan sinyal yang diberikan pada ovarium agar tetap memproduksi progesteron. Hormon ini pun dinilai bermanfaat untuk menjaga otot rahim tetap rileks, sehingga membantu menciptakan lingkungan nyaman bagi ovarium yang menjadi tempat perkembangan janin.
Adapun setelah 8 – 10 minggu kehamilan, hormon progesteron akan diambil alih oleh plasenta dan produksinya akan meningkat sampai bayi lahir.
5. Mempersiapkan Kelahiran
Selain itu, jenis hormon ini juga memiliki manfaat penting untuk membantu menguatkan otot panggul agar persalinan Anda kelak lancar. Tak hanya itu, hormon ini juga dapat membantu Anda dalam meningkatkan produksi ASI untuk si kecil setelah ia lahir nanti.
Artikel terkait: Jalani Promil, Apa Saja Nutrisi yang Dibutuhkan Sebelum Hamil?
Bagaimana Jika Kadar Hormon Progesteron Saat Hamil Rendah?
Hormon progesteron sangat penting selama masa subur. Jika tubuh tidak memiliki cukup progesteron, ada kemungkinan Anda akan mengalami kesulitan hamil.
Umumnyas, setelah salah satu indung telur melepaskan sel telur, kadar progesteron akan meningkat. Progesteron membantu rahim menebal untuk mengantisipasi penerimaan sel telur yang telah dibuahi. Jika tidak cukup kental, maka sel telur pun tidak akan tertanam.
Gejala progesteron rendah pada wanita yang sedang tidak hamil meliputi:
- Sakit kepala atau migrain.
- Perubahan suasana hati, termasuk kecemasan atau depresi.
- Ketidakteraturan dalam siklus menstruasi indikasi ovarium tidak berfungsi baik dan progesteron rendah.
Progesteron rendah juga dapat menyebabkan perdarahan uterus abnormal pada wanita yang tidak hamil.
Menurut Healthline, bila jumlah hormon progesteron tidak cukup, estrogen bisa sangat dominan di tubuh Anda, dan ini bisa menyebabkan gejala umum seperti:
- Penambahan berat badan
- Penurunan gairah seks, perubahan suasana hati, dan depresi
- PMS, siklus haid tidak teratur, pendarahan hebat
- Nyeri payudara, payudara fibrokistik
- Fibroid
- Masalah kandung empedu
Untuk mengatasi masalah ini, Bunda mungkin dianjurkan untuk melakukan terapi hormon agar kehamilan tetap sehat hingga persalinan tiba. Namun, perawatan ini mungkin dapat meningkatkan beberapa risiko kesehatan pada beberapa kondisi, sehingga dokter biasanya tidak akan menyarankan terapi hormon pada ibu hamil yang memiliki riwayat kesehatan berikut ini:
- Kanker payudara
- Kanker endometrium
- Penyakit hati
- Stroke
Sementara, kekurangan hormon progesteron pada wanita hamil bisa menimbulkan beberapa risiko. Dijelaskan dr. Gita Permatasari, beberapa risiko yang bisa terjadi di antaranya adalah perubahan berat badan secara tidak normal, timbulnya bercak atau perdarahan, hingga keguguran.
Progesteron yang rendah juga dapat mengindikasi adanya kehamilan ektopik. Di mana ini dapat mengakibatkan keguguran atau kematian janin.
Artikel Terkait: 10 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 1 Rekomendasi, Sudah Ceklis yang Mana?
Cara Meningkatkan Hormon Progesteron
Selain terapi hormon, kadar progesteron juga bisa ditingkatkan dengan beberapa cara alami. Seperti mengonsumsi makanan yang dapat membantu meningkatkan kadar hormon ini atau pun mengonsumsi beberapa suplemen vitamin.
Beberapa cara alami yang bisa dilakukan mencakup:
Pertama, perhatikan makanan yang Anda konsumsi. Usahakan makanan tersebut mengandung ini:
- Seng: Daging sapi, kerang, kacang mete, buncis, lentil, dan telur.
- Vitamin C: Buah jeruk, paprika, stroberi dan brokoli.
- Vitamin B: Wortel, bayam, kenari, dan unggas (ayam dan kalkun).
- Magnesium: Sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian dan buncis.
Kedua, cukup istirahat. Usahakan tidur malam minimal 8 jam setiap hari, dan tidur siang jika memungkinkan.
Ketiga, belajar mengelola stres dengan baik, seperti meditasi atau menjauhkan diri dari pemicu kemarahan/stres itu sendiri.
Keempat, berolahragalah secara rutin.
Terakhir, terapkan pola hidup sehat seperti berhenti merokok dan minum alkohol terutama saat hamil.
Setiap kondisi ibu hamil berbeda-beda, sehingga dianjurkan untuk Anda berkonsultasi ke dokter untuk mendiskusikan perawatan terbaik terkait kondisi progesteron rendah yang Anda alami.
Artikel terkait: Ketahui 3 Terapi Infertilitas untuk Parents yang Mendambakan Buah Hati
Efek Hormon Progesteron Tinggi
Hingga saat ini, sih, belum diketahui apakah ada konsekuensi medis serius bila seorang wanita mengalami kelebihan progesteron, terutama di masa kehamilannnya.
Kadar progesteron yang tinggi umumnya berhubungan dengan kondisi hiperplasia adrenal kongenital dan peningkatan risiko perkembangan kanker payudara. Tapi sejauh ini, kadar hormon progesteron yang tinggi merupakan konsekuensi dari dua penyakit tersebut, BUKAN PENYEBAB.
Pertanyaan Populer Terkait Hormon Progesteron
Apa yang terjadi jika kekurangan hormon progesteron?
Tanda hormon progesteron pada wanita dibedakan dengan kondisinya, antara hamil dan tidak hamil. Pada wanita sedang tak hamil, ditandai dengan sakit kepala atau migrain, suasana hati yang berubah-ubah, sering merasa cemas atau depresi, dan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Sedangkan pada wanita hamil, tandanya adalah berat badan bertambah dengan cepat, gairah seks menurun, suasana hati juga berubah-ubah, mudah depresi, payudaran nyeri (fibrokistik), mengalami masalah fibroid dan kandung empedu.
Apa yg terjadi jika hormon progesteron tinggi?
Ketika hormon progesteron meningkat melebihi batas wajar, tubuh Anda tidak akan berovulasi. Dan pada wanita yang sedang tidak hamil, korpus luteumnya akan rusak. Kondisi ini justru bisa menurunkan kadar hormon progesteron di dalam tubuhnya sehingga memicu menstruasi.
Nah, itulah beberapa manfaat dan fungsi penting hormon progesteron untuk kehamilan. Apabila Bunda mengalami gejala kadar progesteron rendah seperti sulit konsentrasi, perubahan berat badan drastis, atau pun munculnya bercak, maka jangan ragu untuk segera periksakan diri ke dokter, ya. Hal ini dilakukan agar kondisi Anda bisa segera ditangani secara cepat dan tepat.
Artikel Terkait: 6 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 2 Rekomendasi, Cek!
Semoga artikel ini bermanfaat, Bunda!
***
Artikel diperbaharui oleh: Ester Sondang
Sumber:
Progesterone
https://my.clevelandclinic.org/health/body/24562-progesterone
Low Progesterone: Complications, Causes, and More
https://www.healthline.com/health/womens-health/low-progesterone
Baca juga:
Hadiah di Tengah Pandemi, Ibu Ini Berhasil Hamil Setelah Kehilangan Separuh Tuba Falopi
Cara Hitung Masa Subur Perempuan untuk Tingkatkan Peluang Kehamilan