Higroma kistik adalah kantung berisi cairan yang terdapat di kepala atau leher bayi dikarenakan penyumbatan dalam sistem limfatik. Gangguan ini bisa diketahui selama kehamilan atau sesaat setelah bayi lahir.
Pelajari penyebab, tanda atau gejala serta cara penanganannya dalam artikel ini.
Apa Itu Higroma Kistik?
Melansir WebMD, higroma kistik adalah pertumbuhan abnormal sejenis kista langka yang bisa muncul di bawah kulit kepala atau leher bayi. Kista ini berupa kantung berisi cairan yang bisa terdiri dari satu atau lebih dan cenderung tumbuh besar dari waktu ke waktu.
Gangguan ini umumnya berkembang saat bayi masih dalam kandungan –bisa juga muncul setelah lahir- dikarenakan sistem limfatik bayi tersumbat saat tumbuh. Sistem limfatik adalah jaringan organ yang membantu memindahkan cairan getah bening (cairan berair yang penuh dengan sel darah putih) ke seluruh tubuh melalui aliran darah dan sistem peredaran darah untuk membuang limbah dan racun.
Kantung kista ini biasanya terbentuk antara minggu ke-9 dan ke-16 kehamilan. Hanya 1 dari 8.000 bayi yang lahir dengan jenis kista ini, dan beberapa di antaranya kemungkinan juga memiliki cacat lahir tertentu.
Jadi jika bayi Anda memiliki cystic hygroma, dokter mungkin akan menyarankan tes untuk memeriksa adanya masalah lain, salah satunya kelainan kromosom. Kromosom adalah sel yang menampung DNA, dan ketika sebagian besar dari kromosom hilang atau rusak, maka komplikasi medis yang serius dapat saja terjadi. Kelainan kromosom ini akan muncul jika higroma kistik hilang pada minggu ke-20 kehamilan.
Akan tetapi, beberapa bayi yang lahir dengan higroma kistik kondisinya sangat sehat.
Terkadang juga kista ini hilang dengan sendirinya. Namun jika tidak, sangat penting bagi bayi Anda untuk menjalani operasi menghilangkan higroma kistik agar menghindari bahaya di area tubuh terdekat, terinfeksi, atau membuat bayi Anda tidak nyaman saat mereka tumbuh.
Bila higroma kistik diketahui selama kehamilan, dapat meningkatkan risiko keguguran dan bahkan dapat mengancam jiwa.
Artikel terkait: Polidaktili Adalah Kelainan pada Jari, Apa Penyebabnya?
Gejala atau Tanda
Gejala higroma kistik bervariasi berdasarkan ukuran dan lokasi dari kista. Melansir Cleveland Clinic, gejalanya meliputi:
- Benjolan di bawah kulit.
- Kulit di atas kista berwarna biru.
- Jika ditekan teksturnya lunak.
- Paling sering muncul di leher, tetapi bisa terbentuk di mana saja di tubuh.
- Ukurannya berkisar dari anggur hingga jeruk bali dan bisa bertambah besar seiring pertumbuhan bayi.
Gejala parah dari higroma kistik meliputi:
- Merusak bagian tubuh secara fisik.
- Kerusakan tulang atau organ.
- Anak kesulitan makan.
- Kesulitan bernapas (obstruksi jalan napas).
- Mengalami pendarahan.
- Terjadi infeksi.
Jika higroma kistik diketahui selama kehamilan, ada risiko keguguran atau lahir mati karena komplikasi dari kista yang memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan janin. Sebab, kista dapat membuat tubuh janin kelebihan cairan (hidrops) yang dapat berakibat kematian dini.
Penyebab Higroma Kistik
Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada pembentukan higroma kistik, yaitu faktor lingkungan dan genetik –ini yang lebih sering jadi penyebabnya. Faktanya, kelainan kromosom menyumbang 50 persen kasus ini.
Kondisi genetik yang menyebabkan higroma kistik meliputi:
- Sindrom Turner, adalah suatu kondisi di mana seorang perempuan kehilangan sebagian atau seluruh kromosom X. Ini dapat menyebabkan perubahan penampilan, dan masalah dengan jantung dan kesuburan.
- Sindrom Noonan. Orang dengan sindrom noonan mungkin memiliki fitur wajah yang tidak biasa, perawakan pendek, masalah jantung, masalah pendarahan, kelainan tulang, dan banyak gejala lainnya.
- Trisomi 13, 18, atau 21. Kondisi ini menyebabkan janin mengembangkan satu set kromosom ekstra, yang menghasilkan berbagai kelainan bawaan, termasuk cacat intelektual.
Penyebab lainnya mungkin termasuk:
- Infeksi virus yang ditularkan ke janin selama kehamilan
- Penggunaan narkoba atau alkohol selama kehamilan
Higroma kistik juga dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya.
Frekuensi Kejadian
Menurut The Fetal Medicine Foundation, melansir dari Medical News Today, higroma kistik memengaruhi 1 dari 800 kehamilan dan 1 dari 8.000 kelahiran hidup. Menurut Cleveland Clinic, jumlahnya hanya 6 persen dari semua jenis tumor nonkanker (jinak) di usia kanak-kanak.
Pada 80 persen kasus, higroma kistik muncul di wajah, termasuk kepala, leher, mulut, pipi, atau lidah. Selain itu, gangguan ini juga bisa tumbuh di area tubuh lainnya, termasuk ketiak, dada, kaki, bokong, dan selangkangan. Bahkan mungkin, ada lebih dari satu pertumbuhan yang akan tumbuh seiring waktu.
Higroma kistik yang muncul saat lahir atau berkembang setelah lahir biasanya jinak, artinya tidak berbahaya. Namun, benjolan ini dapat merusak, tumbuh menjadi sangat besar, dan memengaruhi pernapasan dan kemampuan menelan anak.
Umumnya higroma kistik menyerang anak-anak, pada orang dewasa kasusnya sangat jarang terjadi.
Diagnosis Higroma Kistik
Diagnosis cystic hygroma biasanya dilakukan sebelum anak mencapai usia 2 tahun. Selama kehamilan, diagnosis kistik mungkin dilakukan melalui ultrasonografi prenatal rutin. Tes darah guna membantu memastikan diagnosis sekaligus untuk mendeteksi alfa-fetoprotein dilakukan antara usia kehamilan 15 hingga 20 minggu.
Jika tes prenatal menunjukkan bahwa anak memiliki jumlah kromosom yang tidak normal, dokter akan cenderung mendiagnosisnya dengan cystic hygroma dan dokter akan memantau perkembangan janin dengan hati-hati untuk memastikannya sehat.
Setelah bayi lahir, pemeriksaan fisik kista, bersama dengan sinar-X, ultrasound atau MRI akan membantu dokter menguatkan diagnosisnya dan membuat rencana perawatan yang sesuai dengan kondisi anak Anda.
Artikel terkait: Mengenal Jenis Penyakit Karena Kelainan Genetik dan Pentingnya Pemeriksaan Genetik saat Hamil
Penanganan
Tiap pasien anak dengan higroma kistik mendapatkan perawatan yang berbeda sesuai dengan kondisinya. Jika memungkinkan, tujuan dokter mengobati kista adalah untuk menghilangkannya, di mana pengobatan dapat mencakup:
- Pembedahan untuk mengangkat kista.
- Mengeluarkan cairan dari kista (drainase perkutan).
- Mengubah rute cairan kista ke seluruh tubuh (skleroterapi).
- Menghilangkan kista dengan laser (terapi laser).
- Mengecilkan ukuran kista (ablasi frekuensi radio).
Dalam beberapa kasus, memang tidak diperlukan pengobatan karena kista bisa hilang dengan sendirinya. Namun dalam beberapa kasus, kista bisa kembali setelah perawatan jika ada kerusakan pada sistem limfatik. Atau, jika ada sebagian kista yang tertinggal, ada kemungkinan 15 persen higroma kistik akan kembali lagi.
Kemungkinan Komplikasi
Salah satu pilihan pengobatan cystic hygroma adalah skleroterapi. Selama skleroterapi, seorang spesialis menyuntikkan bleomycin (agen kemoterapi) yang fungsinya mengecilkan pertumbuhan kista. Namun, masih ada kemungkinan higroma kistik tumbuh kembali.
Operasi menghilangkan cystic hygroma umumnya dilakukan saat anak sedikit lebih tua. Namun, pembedahan dapat menyebabkan jaringan parut yang signifikan. Begitu juga dengan operasi pengangkatan dapat menyebabkan kerusakan saraf, arteri, pembuluh darah, dan struktur di dekat higroma kistik.
Perlakukan kista anak Anda seperti luka, terutama jika bayi baru saja sembuh dari operasi. Ada risiko infeksi dengan pengobatan apa pun, jadi pantau higroma kistik dan pastikan tidak keluar nanah bening atau kuning, berubah warna atau ukuran atau hangat atau lembut saat disentuh. Hubungi layanan medis jika Anda mencurigai si kecil terkena infeksi.
Higroma kistik selama kehamilan dapat menyebabkan Anda menghasilkan terlalu banyak atau terlalu sedikit cairan ketuban, yang kemudian dapat membahayakan bayi di dalam kandungan –sering kali menyebabkan keguguran. Bayi yang lahir dengan cystic hygroma dapat memiliki komplikasi lain, seperti:
- Massa (kista) dapat menghalangi tenggorokan bayi.
- Bayi mungkin mengalami kelainan bentuk wajah.
- Kista dapat menyebabkan infeksi kulit yang disebut selulitis.
- Pembedahan untuk mengangkatnya dapat menyebabkan masalah termasuk kerusakan saraf dan pendarahan hebat.
- Higroma kistik dapat tumbuh kembali.
Artikel terkait: Waspada Rett Syndrome pada Anak, Kelainan Genetik Langka yang Pengaruhi Perkembangan
Pencegahan
Sulit untuk mencegah cysic hygroma karena penyebabnya tidak diketahui sampai sekarang. Namun, Parents bisa mengambil langkah-langkah untuk memastikan buah hati Anda yang sedang berkembang di dalam kandungan selalu dalam keadaan sehat dengan:
- Melakukan tes genetik dengan berkonsultasi pada tenaga medis sebelum hamil untuk memahami risiko memiliki anak dengan kondisi genetik.
- Tidak merokok atau minum alkohol selama kehamilan.
- Menghadiri pemeriksaan rutin selama kehamilan untuk memantau kesehatan janin yang sedang berkembang.
- Makan makanan yang seimbang dan tetap sehat.
***
Demikianlah, Bunda, penjelasan mengenai higroma kistik. Bila ada anggota keluarga atau Anda maupun pasangan yang memiliki masalah kromosom, ada baiknya Anda melakukan tes genetik dari sebelum merencanakan kehamilan.
Baca juga:
5 Kelainan kromosom pada bayi yang harus diwaspadai ibu hamil, ini cara deteksinya
Mengenal Jenis Penyakit Karena Kelainan Genetik dan Pentingnya Pemeriksaan Genetik saat Hamil
Down Syndrome Bisa Sebabkan Komplikasi, Ketahui Gejala dan Faktor Risikonya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.