Kasus kehamilan langka belum lama ini terjadi di Inggris. Seorang ibu berusia 39 tahun yang bernama Rebecca Roberts mengandung 2 janin kembar, tetapi dengan usia yang berbeda. Apa yang dialami oleh Rebecca dalam dunia medis disebut hamil superfetasi. Lalu, apa itu kehamilan superfetasi? Simak penjelasannya berikut ini!
Ibu Hamil Superfetasi di Inggris, Janin Kembar Selisih Usia 3 Minggu
Sumber: iStockphoto
Fenomena bayi kembar tentu sudah sering kita jumpai. Ada kembar identik, kembar siam, ada pula kembar tetapi beda jenis kelamin. Lalu, bagaimana dengan bayi kembar yang memiliki selisih usia cukup jauh? Pernahkah Parents menjumpainya?
Hamil kembar tetapi dengan selisih usia janin yang jauh berbeda disebut hamil superfetasi. Ini adalah fenomena langka yang jarang sekali terjadi. Namun, seorang ibu di Inggris bernama Rebecca Roberts belum lama ini dilaporkan mengalami kehamilan superfetasi.
Rebecca mengalami hamil pertama di usianya yang ke-39 tahun setelah mencoba meminum obat kesuburan dan mengikuti program hamil selama bertahun-tahun. Ia kemudian dinyatakan hamil awal tahun lalu. Saat itu, dokter pun belum menyadari bahwa ia mengalami kehamilan supefetasi.
Beberapa waktu kemudian, saat memeriksakan kandungannya yang menginjak usia 12 minggu, dokter mendapati kejanggalan lain di dalam rahimnya.
“Reaksi awal saya adalah, mungkin saya melewatkan kembaran si bayi,” kata dr. David Walker, seorang OB-GYN di RS Royal United di Bath, mengutip dari Kompas.
Ternyata, terdapat satu janin lagi yang bersemayam di dalam rahim Rebecca dan usianya masih 3 minggu. Pada awalnya, dokter sempat kesulitan membedakan ukuran kedua janin tersebut.
“Dan sekarang saya sedikit lega, itu bukan kesalahan saya (karena melewatkan janin kembar), tapi ini kehamilan yang sangat luar biasa,” kata dr. David Walker.
Ibu Hamil Superfetasi di Inggris, Janin Sempat Didiagnosis Tidak Akan Selamat
Ilustrasi bayi lahir prematur. (Sumber: iStockphoto)
Kehamilan langka yang dialami Rebecca rupanya membawa kabar buruk. Pasalnya, dokter memperkirakan janin kedua Rebecca tidak akan sanggup bertahan karena terlalu lemah.
Akan tetapi, dugaan tersebut ternyata meleset. Pada bulan September 2020, saat usia kehamilan janin kedua Rebecca mencapai 33 minggu, tim dokter memutuskan untuk segera melakukan induksi. Sebab, janin kedua tiba-tiba berhenti tumbuh karena terdapat masalah pada tali pusar.
Sebagai informasi, induksi adalah sebuah tindakan untuk merangsang kontraksi rahim sebelum kontraksi alami terjadi. Tujuannya adalah untuk mempercepat proses persalinan.
Tak disangka, ternyata kedua bayi Rebecca berhasil lahir dengan selamat. Bayi yang lebih tua diberi nama Noah, sementara bayi yang lebih muda diberi nama Rosalie.
Meski demikian, kedua bayi tersebut masih harus tinggal di ruang perawatan intensif selama beberapa waktu. Noah dirawat selama 3 minggu, sementara Rosalie yang kondisinya lebih lemah harus dirawat selama 95 hari.
Kini, badai tersebut telah berhasil dilewati. Mereka tumbuh dengan penuh ceria di kediaman Rebecca di Inggris.
“Ketika kami meletakkan kedua bayi bersampingan, mereka seperti langsung tahu. Mereka menjangkau dan menyentuh wajah satu sama lain, dan itu adalah hal yang paling indah,” kata Rebecca kepada Good Morning America, mengutip dari Kompas.
Apa Itu Kehamilan Superfetasi? Mengapa Bisa Terjadi?
Sumber: iStockphoto
Kehamilan superfetasi adalah kondisi ketika terdapat dua janin di dalam rahim dengan usia kandungan yang berbeda. Mengutip situs Klik Dokter, dr. Arina Heidyana, mengatakan penyebabnya adalah pembuahan di waktu yang berbeda.
“Superfetasi adalah kehamilan dua janin dengan usia kandungan yang berbeda. Penyebabnya karena sel telur dibuahi pada waktu yang berbeda juga,” kata dr. Arina.
Kondisi ini cukup langka mengingat saat perempuan dinyatakan hamil, ada hormon yang tugasnya menghentikan ovulasi sementara dan mencegah pelepasan sel telur dari ovarium.
Meski ada kemungkinan untuk berhasil, tetapi kehamilan superfetasi bisa menyebabkan bayi lahir secara prematur. Ini karena perbedaan usia kandungan di mana kandungan pertama sudah cukup usia untuk lahir, tetapi yang kedua belum.
Bayi yang lahir prematur memiliki risiko kematian lebih besar karena rentan mengalami masalah seperti kesulitan bernapas, berat badan lahir rendah, sulit makan, pendarahan otak, hingga gangguan pernapasan.
Nah, Parents, demikian informasi mengenai hamil superfetasi yang dialami oleh seorang perempuan di Inggris. Semoga informasi di atas bisa menambah pengetahuan kita seputar kehamilan, ya.
Baca juga:
Apa kata dokter tentang PPI, ancaman persalinan prematur yang menghantui Bumil
Parents, Kenali 5 Jenis Masalah Kulit yang Rentan Dialami Bayi Prematur
Bayi Lahir Prematur Dimasukkan ke Kantong Sandwich oleh Dokter, Ini Alasannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.