Lahir di usia kandungan 23 minggu 6 hari, bayi prematur selamat meski berat badannya hanya sekitar 700 gram dengan panjang 19,8 cm. Dalam upaya menyelamatkan nyawanya, dokter menempatkan bayi laki-laki bertubuh mungil ini ke dalam kantong plastik seukuran kotak pensil.
Bagaimana bayi prematur selamat berkat kantong plastik?
Christina Hahn, seorang ibu baru yang berasal dari Virginia, AS, melahirkan anaknya, Markcus Cropper Jr, tiga bulan lebih awal dari waktu yang diperkirakan. Baby Markcus lahir pada tanggal 23 Juli 2017, padahal kelahirannya diprediksi terjadi pada tanggal 13 November.
“Rasanya begitu menyeramkan saat mengingat waktu saya melahirkan, dan langsung bertanya ‘apakah anak saya selamat?’ Dia lahir dengan tubuh yang begitu kecil,” katanya.
“Saat itu juga saya dan suami berpikir kalau kami akan kehilangan putra yang sudah kami tunggu-tunggu. Tapi ternyata anak kami bisa bertahan hidup. Ini adalah sebuah keajaiban.”
Dua jam perjalanan menuju rumah sakit
Umumnya, rata-rata usia kehamilan berlangsung selama 38 minggu, demikian menurut National Institutes of Health (NIH). Sementara, Christina mengalami pecah ketuban secara tiba-tiba saat usia kandungannya hanya 23 minggu.
Seketika itu juga, Christina langsung dilarikan ke rumah sakit tak jauh dari rumahnya. Sayangnya, rumah sakit tersebut tidak memiliki perlengkapan untuk melakukan persalinan bagi ibu dengan usia kandungan di bawah 24 minggu.
Christina pun harus segera dirawat dan mendapatkan perawatan secara intensif di ruang perawatan khusus di rumah sakit lain, yaitu Children’s Hospital of The King’s Daughters (CHKD), yang lokasinya di Norfolk, Virginia.
Perjalanan menuju rumah sakit tersebut tidaklah mudah karena membutuhkan jarak tempuh hingga dua jam. Tenaga medis pun sempat memberi tahu Christina dan suami, bahwa ada kemungkinan bayinya tidak akan selamat.
Christina akhirnya melahirkan di Children’s Hospital of The King’s Daughters. Markcus pun langsung dilarikan ke unit perawatan neonatal.
“Sungguh aneh rasanya melihat bayi yang baru saja dilahirkan ada di dalam kantong plastik. Tapi, cara itu dilakukan untuk mencegah bayi kami mengalami hipotermia. Memang itu hanya beberapa saat, sampai akhirnya ia dimasukkan ke dalam inkubator,” Christina menceritakan pengalamannya.
Bayi prematur selamat setelah dirawat di RS selama 81 hari
Tenaga medis memutuskan untuk merawat bayi Markcus di unit perawatan neonatal selama 81 hari, sementara orangtuanya hanya diizinkan mengunjungi selama 12 jam setiap hari.
Untuk menyelamatkan Markcus, dokter harus meminta serangkaian suntikan steroid untuk membantu paru-paru yang belum berkembang bisa bekerja dengan baik.
Setelah melewati sejumlah perawatan, bayi Markcus pun semakin kuat. “Kami sangat beruntung, banyak orangtua lain yang mengalami patah hati karena harus melalui banyak operasi dan harus menerima kondisi organ bayi lahir prematur belum berkembang dengan sempurna,” kata Christina.
“Kini Markcus sehat dan sangat menggemaskan. Saya sangat bangga padanya. Dia adalah pejuang kecil saya.”
Baca juga: Selalu ada harapan hidup bagi bayi prematur, 9 foto senyuman ini membuktikannya
Tingkat kelangsungan hidup bayi prematur
Data National Institutes of Health menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup bayi prematur telah meningkat menjadi 65% dalam beberapa tahun terakhir.
Kini Marckus sudah sehat, terlepas dari masalah pendengaran yang terjadi pada telinga kanannya.
Bayi Markcus sekarang sudah berusia enam bulan. Christina berbagi foto yang memperlihatkan bayi prematurnya yang berhasil bertahan hidup, dan kini memiliki berat badan lebih dari 5 kg.
Baca juga:
Perjuangan bayi Rasyiqul, yang lahir prematur di usia kandungan 5 bulan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.