Gusi Bengkak pada Anak: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengobati

Si kecil mengalami gusi bengkak? Berikut penyebab dan cara mengatasinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gusi bengkak pada anak tentu saja menimbulkan rasa tidak nyaman. Tidak sedikit Parents yang khawatir ketika anak mengalaminya. Apalagi, bila si lecil mengeluhkan adanya rasa sakit pada daerah gusi yang bengkak itu. Simak penjelasan di bawah mengenai seberapa berbahaya penyakit ini pada anak.

Gusi Bengkak pada Anak Apakah Berbahaya? 

Gingivitis adalah peradangan pada gusi yang menyebabakan gusi menjadi merah dan bengkak, terkadang juga berdarah. Ini adalah bentuk awal dan ringan dari penyakit gusi.

Gusi bengkak pada anak, melansir laman Raising Children, terjadi ketika bakteri di mulut membuat lapisan lengket yang disebut plak pada gigi dan di sekitar garis gusi. Bakteri ini dan racun yang dihasilkannya kemudian mengiritasi gusi.

Jika plak tidak rutin dibersihkan dengan menyikat gigi secara teratur, maka plak bisa mengeras menjadi apa yang disebut karang gigi. Karang gigi dapat menarik lebih banyak bakteri, yang menyebabkan lebih banyak peradangan pada gusi.

Gingivitis ini normal dan umun terjadi pada anak-anak pada segala usia. Kondisi ini akan menjadi berbahaya bila Bunda mengabaikannya dan tidak membawa anak ke dokter gigi.

Penyebab Gusi Bengkak pada Anak

Gusi bengkak adalah bagian dari perjalanan penyakit gigi berlubang (karies dentis), yang cukup sering terjadi pada anak-anak. Beberapa penyebabnya yang tersering, yaitu:

1. Infeksi Akibat Lubang Gigi yang Tidak Ditangani

Pada awalnya, lubang gigi terjadi pada bagian enamel atau lapisan terluar gigi. Bila dibiarkan, lubang gigi akan semakin dalam serta dapat menembus lapisan dentin dan pulpa. Pulpa gigi berisi saraf dan pembuluh darah. Peradangan di area ini, atau disebut dengan pulpitis, mulanya akan menimbulkan rasa sakit yang hebat.

Akan tetapi, setelah beberapa waktu, rasa sakit dapat berkurang atau perlahan-lahan menghilang. Di titik ini, anak atau orang tua mungkin mengganggap sudah tidak ada lagi masalah pada gigi tersebut. Namun sebenarnya, yang terjadi adalah gigi membusuk, atau disebut dengan gangren pulpa. 

Gigi dengan gangren pulpa yang tidak dirawat akan memicu terjadinya infeksi pada ujung akar gigi. Tandanya, yakni gusi yang kemerahan, bengkak, serta keluarnya nanah hasil produksi bakteri yang berkumpul di bawah gusi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Gusi Bengkak pada Anak Dipicu Penumpukan Plak

Sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan baik akan membentuk plak yang menempel pada gigi. Kuman pada plak dapat menyebabkan peradangan berupa pembengkakan gusi.

3. Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Beberapa obat seperti antiepilepsi, kortikosteroid, atau antibiotik memiliki efek samping pada jaringan penyangga gigi. Anak yang secara rutin mengonsumsi obat-obatan tersebut berisiko lebih tinggi mengalami gusi bengkak.

Artikel Terkait: 4 Masalah Gigi Ini Sering Dialami Si Kecil, Ini yang Perlu Parents Perhatikan

Gejala Gusi Bengkak pada Anak

Tanda umum gusi bengkak pada anak adalah gusi berdarah, terutama saat menyikat atau membersihkan gigi. Gejala lainnya adalah gusi merah, bengkak atau lunak serta bau mulut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika buah hati Anda memiliki gejala gingivitis seperti gusi berdarah, anak harus tetap menyikat giginya dua kali sehari, terutama di sepanjang garis gusi. Anak Anda juga dapat menggunakan benang gigi wax atau sikat interdental untuk membersihkan sela-sela giginya sekali sehari. Ini akan sangat membantu dalam menghilangkan plak dan mengatasi radang gusi.

Anak yang mengalami gusi bengkak juga kerap kali mengeluhkan adanya:

  • Demam
  • Rasa sakit saat mengunyah
  • Sering menangis, gelisah atau rewel
  • Keluarnya nanah saat gusi terkena makanan atau sikat gigi
  • Sulit tidur

Cara Mengobati Gusi bengkak pada Anak

Saat anak mengalami gusi bengkak, penting untuk diketahui penyebabnya terlebih dahulu. Bila disebabkan oleh masalah pada gigi, dokter gigi akan melakukan pemeriksaan dan perawatan pada gigi yang bermasalah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bila terdapat infeksi gigi, perlu dilakukan perawatan saluran akar yang membutuhkan kunjungan berulang. Sedangkan gusi bengkak yang terjadi akibat gingivitis atau peradangan gusi, membutuhkan tindakan scaling atau pembersihan karang gigi.

Bila gusi bengkak disebabkan oleh obat-obatan, sebaiknya orang tua berkonsultasi dengan dokter yang meresepkan supaya dapat dievaluasi penggunaan obat tersebut pada anak.

Artikel Terkait: Si Kecil Punya Gigi Gingsul, Apa Penyebab dan Bagaimana Cara Merawatnya?

Sebagai tindakan pencegahan, orang tua perlu memperhatikan hal-hal berikut:

  • Pastikan anak menyikat gigi secara rutin dengan cara yang benar. 
  • Bawa anak rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Salah satu tujuannya adalah bila terdapat lubang gigi, dapat diketahui dan ditangani lebih awal. 
  • Bila anak mengeluh ada gigi yang sakit dan nampak ada lubang pada gigi tersebut, jangan tunda untuk membawanya ke dokter gigi dan mendapatkan perawatan.

Kapan Parents Harus Waspada?

Kemunculan gusi bengkak memang tidak selalu menandakan ada sesuatu yang serius. Namun, orang tua perlu waspada bila:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Gusi bengkak terjadi berulang kali. Biasanya, ini terjadi karena tidak dilakukan tindakan perawatan pada gigi yang bermasalah. Ketika anak masih bergigi susu, banyak orang tua beranggapan bahwa gigi susu yang rusak tidak perlu dirisaukan karena suatu saat akan digantikan oleh gigi permanen. Padahal, gusi bengkak yang berulang dan tidak segera diatasi dapat mengganggu pertumbuhan gigi permanen anak di area tersebut.
  • Gusi bengkak disertai oleh gejala demam. Orang tua harus lebih waspada karena ini berarti sudah terjadi infeksi gigi dan gusi lebih lanjut sehingga bakteri masuk ke dalam darah dan menimbulkan peradangan pada tubuh.
  • Gusi bengkak menyebabkan anak menjadi malas makan. Padahal, kecukupan nutrisi jelas diperlukan dalam proses tumbuh kembang anak. 
  • Gusi bengkak membuat anak rewel dan sulit tidur nyenyak. Bila kondisi ini berlangsung lama, kurangnya istirahat yang cukup dapat memengaruhi daya tahan tubuh anak.
  • Gusi berdarah berhari-hari. Si kecil sudah menyikat giginya –baik menggunakan flossing atau sikat interdental– dengan sangat hati-hati, tetapi gusinya berdarah tidak berhenti dalam waktu 3-4 hari dan bahkan radang semakin terasa sakit.

Bila gusi bengkak pada anak menyebabkan berbagai masalah di atas, segeralah bawa si kecil ke dokter gigi. Ditambah, bila ia juga memiliki tanda-tanda tidak sehat, seperti demam atau pembengkakan wajah dan khawatir itu disebabkan karena masalah gusi dan gigi yang dialaminya, segera temui dokter gigi atau dokter umum atau segera pergi ke unit gawat darurat rumah sakit.

Meski tampak sepele, masalah gusi bengkak pada anak dapat berdampak besar terhadap tumbuh kembang anak, khususnya balita. 

Komplikasi yang Diakibatkan Gusi Bengkak

Jangan takut atau malas membawa anak memeriksakan giginya ke dokter gigi, Bunda, meski tidak ada masalah pada gigi anak atau itu masalah ringan. Dokter gigi akan memberi tahu Anda dan anak bagaimana cara menangani gingivitis dan menghentikannya agar tidak bertambah parah.

Bila tidak segera diobati, gingivitis dapat berubah menjadi bentuk penyakit gusi yang lebih serius yang disebut periodontitis. Periodontitis dapat menyebabkan kerusakan permanen pada gusi dan tulang penyangga gigi si kecil. Di mana rasa sakit yang dirasakan akan lebih lagi, gusi anak juga akan menyusut, ia kehilangan giginya dan juga bau mulut.

Artikel terkait: Risiko Mencabut Gigi Susu Anak Menggunakan Benang

Pencegahan Gusi Bengkak pada Anak

Ada 2 cara utama yang dapat dilakukan anak untuk mencegah radang gusi. Yaitu:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Merawat Gigi dengan Baik

Sebagai tindakan pencegahan, orang tua perlu memperhatikan hal-hal berikut:

  • Menyikat gigi dua kali sehari dengan sikat gigi berbulu lembut dan menyesuaikan dengan usia anak.
  • Menggunakan pasta gigi rendah fluoride yang dikhususkan anak berusia mulai dari 18 bulan hingga 6 tahun. Setelah itu anak bisa menggunakan pasta gigi biasa yang digunakan orang dewasa.
  • Menggunakan benang wax atau sikat interdental untuk membersihkan sela-sela gigi sekali sehari.

2. Pemeriksaan Gigi secara Teratur

Umumnya anak harus mulai mengunjungi dokter gigi pada saat ia berusia satu tahun atau ketika gigi pertamanya tumbuh –mana saja yang terjadi lebih dulu. Lakukan pemeriksaan setiap 6 bulan sekali.

Salah satu tujuannya adalah bila terdapat lubang gigi, dapat diketahui dan ditangani lebih awal, dan langkah ini juga akan sangat membantu mencegah masalah gigi lainnya seperti kerusakan gigi.

Pengobatan Alami untuk Mengatasi Gusi Bengkak pada Anak di Rumah

Jika gejala mulut seperti pembengkakan pada gusi anak benar-benar terjadi, ada beberapa pengobatan rumahan yang menjanjikan. Di antaranya adalah:

1. Air garam

Menggunakan pembilas air asin ternyata dapat meningkatkan kesehatan mulut dan meredakan peradangan pada gusi. Jika ingin mencobanya, Parents hanya perlu mengikuti caranya seperti di bawah ini.

  • Campurkan satu sendok teh garam ke dalam satu cangkir air hangat.
  • Bilas mulut si kecil dengan larutan air asin ini selama 30 detik.
  • Setelah itu, minta anak untuk memuntahkannya dan jangan menelannya.
  • Lakukan ini dua hingga tiga kali sehari sampai bengkaknya hilang.

2. Kompres air hangat dan dingin

Selain air garam, Bunda dan Ayah juga bisa menggunakan kompres hangat dan dingin untuk mengobati gusi bengkak pada anak. Pasalnya, sebuah studi menyebutkan bahwa cara ini dapat meredakan nyeri sekaligus pembengkakan pada gusi.

Cara:

  • Rendam waslap atau handuk bersih dalam air hangat, kemudian peras kelebihan airnya.
  • Berikutnya, pegang kain hangat di wajah si kecil (di luar mulut, tidak langsung di gusi) selama sekitar lima menit.
  • Jika sudah, maka bungkus sekantong es serut dengan waslap atau handuk bersih dan tempelkan di wajah buah hati selama sekitar lima menit.
  • Ulangi siklus hangat dingin ini dua sampai tiga kali lagi.

3. Jahe

Jahe memiliki sifat anti inflamasi dan mengandung antioksidan yang akan mengurangi pembengkakan pada gusi anak maupun orang dewasa. Untuk mencoba metode ini, Parents hanya perlu mengikuti arahan berikut ini.

Cara:

  • Hancurkan dan tumbuk jahe, lalu tambahkan garam ke dalamnya supaya mendapatkan pasta kasar.
  • Gosokkan pasta ini pada bagian gusi yang bengkak dan biarkan selama 10-12 menit.
  • Setelah itu, bilas mulut anak dengan air biasa.
  • Lakukan cara ini dua sampai tiga kali dalam sehari.

4. Lidah buaya

Lidah buaya merupakan tanaman umum yang mungkin sangat membantu untuk radang mulut. Sebuah penelitian dalam Jurnal Internasional Kebersihan Gigi mencatat bahwa gel lidah buaya mengurangi pembekakan pada gusi akibat radang.

Tidak heran jika saat ini ada banyak obat kumur lidah buaya yang tersedia di pasaran. Tidak perlu membelinya, Bunda bisa membuatnya sendiri di rumah dengan cara berikut.

Cara:

  • Ekstrak gel yang ada di dalam daun lidah buaya dioleskan pada gusi yang bengkak.
  • Biarkan selama mungkin dan kemudian bilas mulut anak.
  • Lakukan sekitar dua kali sehari.

Parents juga dapat menggunakan gel untuk berkumur supaya pengobatan gusi bengkak yang efektif.

5. Jus Lemon

Sebagai informasi, lemon mengandung senyawa antimikroba yang akan membunuh mikroba penyebab infeksi dan pembengkakan yang terjadi pada gusi anak. Ini juga menyeimbangkan pH di mulut anak.

Cara:

  • Siapkan satu sendok makan jus lemon, segelas air hangat, dan satu atau dua tetes sari bunga mawar (opsional).
  • Kemudian, campurkan jus lemon dengan air hangat tersebut.
  • Berkumurlah dengan minuman ini dan lakukan dua kali setiap hari sampai si kecil tampak nyaman.

6. Minyak Esensial

Beberapa minyak esensial juga dapat meningkatkan kesehatan mulut secara umum. Menurut penelitian dalam European Journal of Dentistry, minyak peppermint, tea tree, dan thyme efektif mencegah pertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit di mulut.

Cara:

  • Campurkan tiga tetes minyak esensial peppermint, tea tree, atau thyme dalam secangkir air hangat.
  • Bilas mulut si kecil dengan campuran itu selama sekitar 30 detik.
  • Muntahkan dan jangan sampai anak menelannya.
  • Lakukan ini dua kali sehari sampai bengkaknya hilang.

Pertanyaan Populer Terkait Gusi Bengkak pada Anak

Berapa hari gusi bengkak pada anak sembuh?

Pembengkakan pada gusi seharusnya tidak bertahan lebih dari seminggu atau lebih. Namun jika dikarenakan kondisi yang serius, maka itu bisa bertahan sampai mingguan bahkan bulanan. Terutama jika kondisinya berkaitan dengan jaringan gigi.

Apa obat sakit gusi untuk anak?

Ada sejumlah jenis obat yang bisa dikonsumsi untuk mengobati gusi bengkak pada anak. Diantaranya adalah paracetamol, ibuprofen, kumur dengan air garam, kompres hangat dingin, jaga kesehatan gigi dan mulut, serta minum banyak air putih.

Sebagai catatan, Parents perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan obat tertentu kepada anak

Apakah paracetamol bisa menyembuhkan gusi bengkak?

Paracetamol atau acetaminophen adalah salah satu obat sakit gigi yang paling banyak digunakan. Ia diketahui dapat meredakan nyeri gusi, sakit kepala, demam, dan meriang yang disertai dengan sakit gigi. 

Meskipun bisa dibeli tanpa resep dokter, pastikan Bunda selalu membaca dan mengikuti saran penggunaan yang tertera dalam kemasan obat atau bisa juga tanyakan pada apoteker.

***

Jadi demikian penjelasan terkait gusi bengkak pada anak, serta bila anak mengeluh ada gigi yang sakit dan tampak ada lubang pada giginya. Ingat,  jangan tunda untuk membawanya ke dokter gigi dan mendapatkan perawatan yang tepat.

Artikel diupdate oleh: Fadhilla Arifin

Baca Juga:

Gusi Bayi Bunda Putih? Kenali Berbagai Penyebab dan Cara Mengatasinya

Waspada Gusi Berdarah saat Hamil, Atasi dengan 10 Cara Berikut Ini!

Benarkah Gigi Renggang Artinya Membawa Keberuntungan? Ini Faktanya