Kepercayaan mengenai gigi renggang menjadi tanda keberuntungan sudah ada sejak lama di masyarakat. Selain itu, mitos gigi renggang pun digunakan untuk membaca kepribadian seseorang. Salah satunya ialah orang tersebut biasanya memiliki kepribadian unik dan cerdas.
Nah, dalam artikel ini TheAsianparent akan mencoba mengulas mengenai topik tersebut. Parents bisa simak hingga akhir, ya.
Artikel Terkait: 6 Mitos dan fakta seputar pertumbuhan gigi bayi, Parents wajib tahu nih!
Mitos Gigi Renggang di Masyarakat dan Faktanya
Kondisi gigi renggang dikaitkan dengan membawa keberuntungan dan merupakan tanda kecerdasan. Meski sudah dipercaya sekian lama, tetapi hal ini tidak terbukti secara ilmiah.
Kepercayaan ini tentunya akan dikembalikan lagi pada individu ya, Parents. Bila menjadi satu sugesti positif, hal tersebut akan bisa bermanfaat. Namun sebaliknya, bila menjadi kekhawatiran atau kecemasan, sebaiknya tidak terlalu menganggap serius kepercayaan ini.
Kecerdasan dan keberuntungan merupakan hal yang bisa diupayakan dalam keseharian. Jangan sampai karena kepercayaan ini, pemilik gigi renggang merasa tak perlu melakukan usaha dalam meraihnya.
Sebaliknya, Parents hendaknya fokus pada fakta ilmiah mengenai penyebab gigi renggang hingga langkah untuk melakukan perawatan.
Penyebab Gigi Renggang
Melihat dari segi estetika, ada sebagian orang yang merasa bahwa ini agak mengganggu penam[ilan. Di sisi lain, ada orang yang merasa tak menjadikannya masalah. Namun, pada beberapa kasus kondisi gigi renggang memang bisa mengganggu proses mengonsumsi makanan tertentu.
Berkaca pada penyebabnya, ilmu kedokteran telah mengungkap faktanya. Hal ini kebanyakan disebabkan oleh faktor genetik hingga kebiasaan yang dilakukan sejak kecil.
Ya, orangtua yang memiliki gigi renggang cenderung bisa melahirkan anak dengan kondisi gigi yang sama. Hal ini berlaku sebaliknya, pada orangtua yang memiliki gigi lebih rapat. Faktor kondisi bentuk rahang pun bisa jadi salah satu penyebabnya.
Selain itu, ada juga faktor kebiasaan anak sejak dini. Misalnya saja terlalu sering mengisap jempol hingga empeng bisa menimbulkan hal ini.
Artikel Terkait: Perlukah Khawatir Bila Bayi Tumbuh Gigi Taring Duluan? Ini Faktanya
Pentingnya Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Gigi
Meski bukan menjadi permasalahan serius, kondisi gigi yang renggang bisa menjadi awal dari penumpukkan plak dan karang gigi yang berisi bakteri. Selain dari segi estetika, kondisi ini pun bisa menyebabkan bau mulut hingga sakit gigi.
Oleh karena itu, penting untuk mempraktikkan kebersihan mulut yang baik. Praktik sehat seperti menyikat gigi dan flossing secara teratur akan membantu mencegah hal ini.
Selain itu, pemeriksaan gigi secara teratur penting untuk mengevaluasi kesehatan gigi Parents dan menentukan mengenai keperluan intervensi lebih jauh. Hal ini bisa Parents biasakan sejak si kecil belia agar ia semakin terbiasa dan sadar akan kebersihan dan kesehatan giginya.
Artikel Terkait: Mitos Gigi Berbunyi saat Tidur, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Jadi, mitos gigi renggang yang dikaitkan dengan keberuntungan dan kecerdasan memang tak terbukti adanya. Meski dianggap sebagai suatu sugesti positif, alangkah baiknya Parents lebih fokus pada perawatan gigi sejak dini, sebab kondisi gigi renggang bisa berpotensi menumpuk plak dan bakteri.
Semoga informasi di atas bisa bermanfaat, ya.
****
Baca Juga:
Pertumbuhan Gigi Bayi: Ketahui Tahapan Perkembangan dan Cara Merawatnya
Parents Ingin Pasang Crown Gigi? Kenali Dahulu Jenis, Prosedur, hingga Tips Merawatnya
Ada Gigi di Miss V? Ini Fakta Medis Vagina Dentata yang Perlu Parents Tahu!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.