“Bunda, aku takut ke dokter gigi, ngga mau lihat alat congkel-congkel itu Bunda!” Waduh, siapa diantara Parents yang pernah mendapati si kecil takut ke dokter gigi? Ya Bun, bagi sebagian anak, pengalaman pergi ke dokter gigi merupakan pengalaman yang menyeramkan.
Membayangkan alat-alat dokter akan masuk ke mulut mereka saja, mungkin sudah membuat si kecil enggan memeriksakan gigi ke dokter. Atau mungkin, si kecil pernah memiliki pengalaman buruk saat pergi ke dokter gigi?
Wah, kalau sudah begini, pasti Parents akan sulit untuk mengajak anak rutin memeriksakan gigi ke dokter, sebelum ataupun saat ada keluhan.
Artikel terkait: 3 Kondisi yang Menyebabkan Gigi Susu Perlu Dicabut
Beberapa waktu lalu saya sempat bertemu dengan drg. Ratu Mirah Afifah, GCClienDent., MDSc., dalam acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2019”: 10 Tahun Komitmen Pepsodent Ciptakan Senyum Sehat Keluarga Indonesia.
Beliau bercerita kalau ternyata menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riseksdas) tahun 2018, sebanyak 95.5% masyarakat Indonesia tidak pernah berkunjung ke tenaga medis gigi. Hal ini menyebabkan 88,8% masyarakat memiliki masalah gigi berlubang. Termasuk diantaranya 92,6% terjadi pada anak berusia 5 tahun.
Nah, bukan tidak mungkin penyebab utamanya adalah karena anak takut pergi ke dokter gigi, kan? Padahal, baik orang dewasa maupun anak-anak wajib cek kesehatan giginya secara rutin 6 bulan sekali untuk memastikan tidak ada masalah di gigi.
Untuk itu, Parents tak boleh mengabaikan bila si kecil takut mengunjungi dokter gigi. Rasa takut itu harus dihilangkan demi kesehatan gigi si kecil.
Tips agar anak tidak takut ke dokter gigi
Di acara yang sama, drg. Stella Lesmana, Sp.KGA., selaku “Pahlawan Senyum” dari komunitas KEJORA (KEsehatan untuk JunioR IndonesiA) juga memberikan tips bagaimana agar anak mau memeriksakan gigi ke dokter, untuk mencegah dan mengobati jika ada keluhan.
Drg. Stella mengatakan ada berberapa hal yang perlu diingat oleh semua orangtua, yaitu sebagai berikut:
1. Bacakan buku edukasi tentang kesehatan gigi
Membacakan si kecil buku tentang kesehatan gigi dan pemeriksaan gigi akan membantunya mengetahui lebih dahulu bagaimana suasana saat pemeriksaan gigi. Selain itu, ia juga bisa memahami kalau memeriksakan gigi penting dilakukan agar gigi selalu sehat.
“Membacakan buku juga bisa memberikan gambaran kalau ke dokter gigi seperti apa, apa saja alat-alat yang akan dia temui, dokternya akan ngapain dan ada pesan-pesan kesehatannya, mengapa harus rajin sikat gigi,” ungkap drg. Stella.
2. Ajak anak rajin menyikat gigi
Dikatakan drg. Stella, orangtua harus membiasakan diri mengajak anak menyikat giginya. Karena kebiasaan menyikat gigi anak itu datang dari orangtua.
“Dari orangtua itu sendiri harus biasakan sikat gigi di rumah, karena kan kebiasaan datang dari orangtua, anak kan mengikuti apa yang orangtua lakukan”
3. Orangtua rajin periksa gigi secara rutin
Anak tumbuh dengan meniru orangtuanya, karena itulah kita harus memberikan mereka contoh yang baik dalam menjaga kesehatan gigi.
“Orangtua harus rajin kontrol ke dokter gigi. Anak akan mencontoh juga kalau orangtuanya rajin periksakan gigi ke dokter.”
4. Jangan menakut-nakuti
Drg. Stella juga menyarankan agar anak tidak ditakut-takuti untuk periksa ke dokter gigi. Dengan mengajaknya rutin mengunjungi dokter gigi, ia pun akan mulai terbiasa.
5. Membatas makanan manis
Karena makanan dan minuman manis juga berperan penting menyebabkan masalah pada gigi, orangtua perlu membatasi seberapa banyak konsumsi yang manis-manis untuk anak.
“Membatasi makanan manis itu juga penting, karena banyak banget yang loss. Anaknya rajin sikat gigi tapi makanan manisnya ngga dikontrol, jadi tetap saja bisa berlubang juga giginya,” terang drg. Stella.
6. Kegiatan menyikat gigi bersama anak
“Anak bisa diajak sikat gigi bareng, kalau masih kecil kan anak harus dibantu sikat gigi. boleh sikat gigi sendiri, setelah itu disikatin lagi sama orangtuanya. Itu harusnya 7-8 tahun harus dibantu, karena gerakan motoriknya tuh lancar. Anak kalau sikat gigi sendiri suka buru-buru kan. Kalau diatas 5 tahun, anak mau sikat gigi sendiri sebaiknya ditemani dan dilihat, jadi jangan cepat-cepat,” tutup drg. Stella.
Nah itu tadi beberapa tips dari drg. Stella agar si kecil tidak takut pergi ke dokter gigi. Selain mengedukasi si kecil akan pentingnya kesehatan gigi, peran dokter saat memeriksa gigi, Parents juga harus biasakan si kecil rajin menyikat gigi.
Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Baca juga
Jangan salah kaprah! Gigi susu berlubang bisa berbahaya bagi anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.