Amankah jika gerakan bayi terlalu agresif dalam kandungan?
Pertanyaan di atas kerap terlintas pada pikiran siapa saja yang melihat gerakan bayi yang gerakan bayi terlalu agresif dalam kandungan ibu ini. Dalam rekaman video yang beredar di Youtube dan Facebook ini, terlihat perut si ibu sampai berpindah ke kanan dan ke kiri, bahkan ke atas, seolah sang bayi ingin menerobos keluar.
Video tersebut telah dibagikan hampir sebanyak 3000 kali. Ratusan pengguna Facebook pun tak tahan untuk tidak mengomentarinya.
Banyak yang kaget, dan mempertanyakan bagaimana bisa bayi di dalam rahim bergerak sedahsyat itu. Salah satu akun dengan nama sampai berkomentar, “There is something wrong with the pregnancy. This is not natural (Pasti ada yang salah dengan kehamilannya. Ini bukan hal yang alami).”
Menurut Clare Herbert, seorang bidan senior di Plymouth Hospitals, gerakan bayi dalam rahim yang terlalu aktif jarang menunjukkan adanya masalah pada kehamilan.
Namun, gerakan janin yang berbeda secara signifikan dari biasanya sebaiknya dilaporkan pada dokter atau bidan. Seperti gerakan-gerakan yang tiba-tiba meningkat, terlalu kuat dan tak terduga, terutama jika diikuti oleh periode tidak aktif atau diamnya bayi untuk jangka waktu yang cukup lama.
Artikel Terkait: 10 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 1 Rekomendasi, Sudah Ceklis yang Mana?
Bagaimana gerakan janin yang normal?
Kebanyakan wanita mulai merasakan gerakan janin pada usia kehamilan antara 16 dan 22 minggu. Pada kehamilan kedua, ibu mungkin merasakan gerakan lebih awal dari kehamilan pertama, karena sudah terbiasa dan tahu bagaimana gerakan bayi di dalam kandungan.
Jika ibu hamil tidak merasakan adanya gerakan pada saat bayi di kandungan berusia 22 minggu, sebaiknya segera periksa. Selain itu, tanyakan pada dokter apakah Anda harus menghitung jumlah tendangan bayi yang Anda rasakan selama trimester ketiga.
Dalam trimester ketiga, sebagian besar bayi bergerak setidaknya 10 kali selama dua jam; Jika bayi Anda bergerak kurang dari itu, atau apakah bayi tadinya sering bergerak lalu tiba-tiba gerakannya berkurang selama berjam-jam, maka konsultasikan kepada dokter Anda tentang hal itu juga.
Perubahan gerakan bayi yang tiba-tiba dan tak biasa dapat mengindikasikan gawat janin. Biasanya, gawat janin mengakibatkan pergerakan menurun, namun peningkatan kerasnya gerakan secara drastis juga bisa menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah.
Artikel Terkait: 6 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 2 Rekomendasi, Cek!
Tips mengendalikan gerakan bayi dalam kandungan
Jika bayi di dalam kandungan bergerak sedemikian rupa sehingga Anda tidak bisa beristirahat atau tidur nyenyak, cobalah berjalan-jalan selama beberapa menit. Goyangan dari gerakan tubuh Anda dapat menenangkan bayi dalam rahim, sama seperti bayi yang sudah lahir saat digendong.
Selain itu hindari minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan soda, karena bisa merangsang bayi Anda menjadi lebih aktif.
Hal-hal yang sebaiknya didiskusikan bersama suami, menjelang masa bersalin
Terdapat banyak hal penting menyangkut kehidupan bayi yang harus Parents diskusikan sebagai salah satu persiapan persalinan. Apa sajakah itu?
-
Diskusi bersama suami tentang cuti melahirkan
Yang biasanya dibicarakan bisa seputar berapa lama cuti yang akan diambil Anda berdua, atau apakah Bunda memutuskan berhenti bekerja setelah sang anak lahir.
Bagi Ibu yang ingin kembali bekerja setelah lahir, tentu harus memikirkan apa yang harus dipersiapkan menjelang cuti melahirkan selesai. Siapa yang akan menjaga bayi atau apakah si kecil akan dititipkan di daycare.
-
Diskusikan jadwal menjenguk bayi (untuk teman atau kerabat yang ingin berkunjung)
Teman dan kerabat pastinya antusias untuk melihat bayi baru lahir. Oleh sebab itu, kunjungan dari mereka pun tak terelakkan. Namun, sebagai orangtua Anda bisa memutuskan kapan bisa menerima kunjungan dan kapan tidak.
Membatasi jam berkunjung atau hari waktu Anda menerima tamu, bukan berarti tidak menghargai mereka yang ingin menjenguk bayi.
-
Bagi tugas suami-istri, terutama tugas jaga malam karena si kecil akan sering bangun, termasuk pada tengah malam
Kehadiran bayi, akan membuat Anda kehilangan banyak waktu tidur. Namun, Bunda dan Ayah bisa berbagi tugas agar tidak kelelahan.
Diskusikan hal ini sebelum bayi lahir sebagai persiapan persalinan, agar Anda berdua berbagi tugas, bergantian mengurus bayi yang bangun minta susu atau minta diganti popoknya.
Semoga informasi ini bermanfaat, Bunda.
Artikel Terkait: Rekomendasi 4 Barang Wajib Ibu Hamil di Trimester 3 Kehamilan
Sumber: theAsianParent Singapura
Baca juga:
8 Vitamin yang Bagus untuk Ibu Hamil Rekomendasi, Ini Cara Memilihnya
11 Skincare untuk Ibu Hamil dan Menyusui Pilihan, Aman dan Berkualitas
Gerakan Bayi Dalam Kandungan Prediksikan Perilaku Bayi Kelak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.