Seperti halnya langkah pertama bayi, gerakan bayi dalam kandungan juga sangat bervariasi. Kapan pertama kali dan bagaimana aksinya? Berikut adalah apa yang biasanya dirasakan para ibu hamil:
Kapan gerakan bayi dalam kandungan bisa dirasakan?
Semakin sering seorang ibu hamil, maka semakin cepat dia bisa merasakan gerakan janin. Dalam kehamilan kedua biasanya ibu bisa merasakan senggolan kecil dari dalam perutnya sejak minggu ke-13. Artinya, jaringan rahim dan ingatan ibu sudah terbiasa dengan kehamilan sebelumnya.
Sedangkan ibu yang baru pertama kali hamil mungkin baru merasakan gerakan bayi dalam kandungan pada minggu ke-20. Ketebalan lemak pada perut ibu juga menentukan sensitif tidaknya ibu pada tendangan janin. Ibu yang kurus akan lebih mudah merasakannya.
Jadi meski bayi sudah mengaduk-aduk perut ibu selama beberapa bulan, baru setelah minggu ke-18 kaki-tangan mungilnya bisa cari-cari perhatian dari dalam.
Apa yang ibu rasakan?
Pada minggu-minggu pertama janin bergerak aktif, hanya ibu yang bisa merasakannya. Kadang ibu dapat salah mengartikannya sebagai gas di perut. Nanti saat ‘gelembung gas’ di perut bergerak semakin kuat, barulah ibu sadar bahwa itu adalah sentuhan kecil si buah hati.
Sentuhan kecil ini bisa sangat unik bagi setiap ibu. Beberapa ibu mendeskripsikannya seperti ‘debaran’, ‘lonjakan’, ‘kedutan’, ‘cubitan’ dan ‘gelombang’.
Pada satu atau dua bulan terakhir, tendangan si kecil akan makin keras. Tak jarang ibu akan dibuat terbangun pada tengah malam.
Memprediksi temperamen bayi
Seiring janin tumbuh, tidak hanya intensitas tendangannya yang berkembang, tapi juga frekuensinya. Namun ada saat-saat gerakan bayi dalam kandungan lebih lemah dari biasanya.
Gerakan janin bervariasi sesuai kepribadian atau wataknya. Artinya temperamen bayi bisa diprediksi dari seberapa aktif ia sejak di kandungan. Frekuensi gerakannya bisa mulai dari 50 sampai 1000 tendangan per hari, dengan rata-rata 200 kali dalam 24 jam.
Ibu mungkin paling gampang merasakannya pada saat bersantai, karena si kecil di rahim suka aktif justru pada saat ibu sedang beristirahat.
Penelitian menunjukkan gerakan bayi dalam kandungan paling banyak terjadi pada rentang pukul 8 malam sampai 8 pagi. Hal ini mungkin disebabkan karena pada siang hari janin bisa terlelap tidur oleh gerakan ketika ibu beraktivitas.
Beberapa hasil penelitian tentang kaitan gerakan bayi dalam kandungan dan temperamen bayi setelah lahir yang dilansir dari scienceofmom.com adalah:
- Banyaknya gerakan lemah saat bayi di dalam rahim berkaitan dengan banyaknya bayi menangis selama 1 tahun pertama. Hal ini tidak berlaku untuk gerakan kuat. Sisi baiknya, gerakan bayi dalam kandungan tidak berkaitan dengan pola tidur maupun pola makan bayi setelah lahir.
- Dr. Janet DiPietro dari Johns Hopkins selama 20 tahun mempelajari gerakan bayi dalam kandungan dan mengungkapkan bahwa semakin aktif janin, maka bayi semakin aktif dan tak dapat diduga.
- Penelitian lain menunjukkan bahwa bayi yang aktif selama di dalam rahim cenderung tidak mudah frustasi saat berusia 1 tahun dan lebih independen bermain sendiri di usia 2 tahun.
Di mana gerakannya bisa dirasakan?
Di minggu-minggu awal gerakan, ibu bisa merasakannya di setiap bagian rahim ibu. Karena masih banyak ruang bagi janin melakukan gerakan ala pesenam.
Ketika rahim ibu makin sempit, janin akan mulai berdiam dalam posisi yang paling nyaman baginya. Normalnya dengan bagian punggungnya di kiri rahim dan kepala di bagian bawah.
Nah saat inilah ibu akan sering merasakan tinju ke arah tengah perut atau tendangan tepat di bagian bawah rusuk kanan.
Sensasi geli sampai kadang sakit karena kelincahan si bayi di kandungan tidak akan lama ibu rasakan. Jadi nikmatilah sebelum ibu merindukannya ketika si buah hati telah lahir nanti.
Baca juga:
Parents mau tahu bagaimana gerakan bayi dalam kandungan? Lihat video ini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.