TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Benarkah Mulai Abai Protokol Kesehatan Ciri Pandemic Fatigue? Ini Penjelasannya!

Bacaan 5 menit
Benarkah Mulai Abai Protokol Kesehatan Ciri Pandemic Fatigue? Ini Penjelasannya!

Pandemic fatigue sumbang lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia, seperti apa gejalanya?

Sejak Maret 2020, pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia dan nampaknya belum ada tanda akan segera berakhir. Bahkan, Satgas COVID-19 terus mencatat kasus konfirmasi positif hingga korban meninggal yang semakin bertambah setiap harinya. Lantas, mungkinkah gejala pandemic fatigue menjadi pendorong fakta tersebut?

Apa Itu Pandemic Fatigue?

Masih segar dalam ingatan ketika awal pandemi, seluruh masyarakat terjebak panic buying dengan membeli produk kesehatan, seperti vitamin, masker, dan hand sanitizer. Alhasil, fenomena ini sempat membuat produk tersebut dibanderol dengan harga fantastis oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Tak selesai sampai di situ, pemerintah bergerak cepat menutup tempat yang ditengarai dapat memicu kerumunan. Suka tak suka, gerakan masyarakat dibatasi dan dianjurkan untuk tidak keluar rumah kecuali ada kepentingan mendesak. Sederhananya, masyarakat dipaksa untuk meninggalkan aktivitas normal yang dahulu bisa bebas dilakukan.

Berbulan-bulan lamanya, banyak orang lalu mulai berpikir: ‘ah, apa salahnya makan di kafe itu sebentar saja. Toh, enggak ramai, dan sudah sekian bulan lamanya saya baik-baik saja’. Akhirnya masyarakat pun mulai tergoda untuk berkumpul, makan di luar, bahkan berlibur di luar kota! Ya, rasa bosan mulai melanda.

Artikel terkait: KDRT meningkat selama masa pandemi, apa yang harus dilakukan?

Gejala Pandemic Fatigue

Merujuk pada data Satgas Penanganan COVID-19, terhitung sejak minggu ketiga September hingga minggu akhir Desember 2020 persentase kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan menurun.

Sebanyak 28% orang enggan mengenakan masker, serta 20,6% orang cenderung tidak menjaga jarak dan berani berkumpul dalam jumlah banyak. Tak pelak, hal ini berkontribusi menambah lonjakan kasus pandemi di tanah air. Lalu, apa hubungannya dengan pandemic fatigue?

Pandemic fatigue merupakan sebuah respons alami dan normal dalam diri seseorang yang merasa lelah secara fisik dan mental akibat pandemi COVID-19. Bayangkan saja, selama 10 bulan lebih lamanya banyak orang harus menahan diri di rumah saja.

“Wajar jika seseorang mulai merasakan burnout karena semuanya harus dilakukan di rumah. Mulai dari bekerja sampai anak sekolah, semuanya harus di rumah. Belum kalau rumahnya tidak terlalu nyaman, lama-lama dapat memicu pertengkaran dengan anggota keluarga,” demikian penuturan Ketua Prodi Spesialis Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Natalia Widiasih Raharjanti, mengutip dari laman Kompas.

Artikel terkait: 4 Rekomendasi Vitamin untuk Pasien COVID-19, Apa Saja?

Gejala Pandemic Fatigue

Gejala Pandemic Fatigue

Kendati terdengar asing, gejala pandemic fatigue dapat dialami oleh siapa saja. Cirinya bisa bervariasi pada setiap orang. Biasanya, ciri ini bisa terlihat secara fisik dan mental.

Secara fisik, Anda akan merasa tubuh sangat lelah padahal aktivitas yang dilakukan terbilang berkurang. Anda juga akan merasa lesu, tidak bergairah melakukan apapun, rasanya ingin rebahan saja. Pun bisa mengalami perubahan pola makan dan tidur, bisa lebih banyak atau sangat kurang dibanding biasanya.

Dari segi mental, seseorang akan mengalami perubahan suasana hati. Anda akan mudah merasa gelisah, sedih, mudah tersinggung dalam waktu bersamaan. Anda juga merasa kurang termotivasi dan sulit konsentrasi.

Dilihat dari pola mikir, Anda mulai tergoda mengabaikan aturan protokol kesehatan yang ada karena melihat orang lain melakukan hal serupa dan baik-baik saja.

“Ada orang yang karena sudah lelah, yang tadinya dia sudah sangat tertib terus lihat orang sekitarnya sembarangan ya sudah jadi apatis. Ini memang tergantung pola pikir. Apakah orang ini sedang ada di zona cemas atau sudah mencapai zona belajar?

Naik turunnya situasi ini tentu dipengaruhi oleh banyak hal. Kepribadian, ilmu pengetahuan, dan bagaimana orang melihat suatu masalah menentukan. Kalau segala hal dilihatnya negatif terus, pasti akan mudah lelah”, urai Natalia.

Artikel terkait: Penting! Ini 5 Pertanda Gejala COVID-19 Sudah Merembet ke Paru-paru

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Gejala Pandemic Fatigue

Umumnya, pandemic fatigue atau lelah karena pandemi ini banyak dialami oleh remaja dan orang dewasa muda. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan sosialisasi dengan orang banyak. Terlebih, sudah rahasia umum bahwa masyarakat Indonesia gemar berkumpul untuk mendiskusikan banyak hal.

Kendati begitu, harus disadari bahwa pandemi ini masih ada. Walaupun program vaksinasi sudah dalam proses, adalah hal yang bijak bagi kita semua tetap berpegang pada protokol kesehatan. Jika pandemic fatigue sudah terlihat mulai menghampiri, cobalah lakukan hal berikut ini:

  • Ingatkan diri sendiri bahwa tidak semua situasi bisa dikontrol. Setiap orang tidak bisa mengontrol orang lain, tetapi bisa membatasi diri sendiri. Utamakan kesehatan diri dengan tetap melakukan 3M yaitu mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak. Sadari bahwa setiap aktivitas interaksi memungkinkan Anda tertular atau bahkan menularkan orang lain
  • Terapkan hidup sehat. Selain protokol kesehatan, jangan lupakan pula pola hidup sehat di rumah. Jaga pola makan, pola istirahat, dan rutin berolahraga
  • Batasi asupan berita. Masuknya pandemi membuat arus informasi mengalir deras, termasuk informasi yang belum tentu benar adanya. Perbanyak membaca berita positif, alih-alih berita yang menakuti dan memicu stres berlanjut
  • Jaga komunikasi dengan orang terdekat. Tak hanya Anda, setiap orang menyikapi pandemi ini dengan cara berbeda. Agar tidak merasa kesepian, tetap jalin komunikasi dengan orang dekat, mulai dari keluarga, rekan sejawat di kantor, hingga sahabat dekat. Ganti pertemuan langsung dengan telepon atau video call melalui aplikasi yang tersedia.
  • Lakukan relaksasi. Penting bagi Anda mengenali tanda diri mulai merasa lelah, baik secara fisik atau mental. Jika tubuh sudah merasa lelah, tak ada salahnya sejenak berhenti dan tidak melakukan apa-apa. Tidur menjadi cara paling mudah dan murah yang bisa dilakukan. Temukanlah cara rileks versimu sendiri.

Parents, semoga informasi seputar gejala pandemic fatigue ini bermanfaat!

Baca juga:

13 Cara Paling Efektif untuk Menghindari Virus Corona, Jangan Sampai Lupa!

id.theasianparent.com/aplikasi-penanganan-covid-19

Perlu Tahu! Ini Bedanya Pusing karena COVID-19 dengan Sakit Kepala Biasa

Cerita mitra kami
Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?
Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?
Ingin Si Kecil Aktif dan Stylish Tanpa Terganggu Popok? Simak Rahasianya di Sini!
Ingin Si Kecil Aktif dan Stylish Tanpa Terganggu Popok? Simak Rahasianya di Sini!
Sariawan pada Anak dan Obat yang Aman, Catat Ya, Bun
Sariawan pada Anak dan Obat yang Aman, Catat Ya, Bun
8 Cara Mengobati Panas Dalam, Alami dan Sederhana
8 Cara Mengobati Panas Dalam, Alami dan Sederhana

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Erinintyani Shabrina Ramadhini

Diedit oleh:

Finna Prima Handayani

  • Halaman Depan
  • /
  • Info Sehat
  • /
  • Benarkah Mulai Abai Protokol Kesehatan Ciri Pandemic Fatigue? Ini Penjelasannya!
Bagikan:
  • Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?
    Cerita mitra kami

    Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?

  • Obat Amoxicillin untuk Bayi dan Anak, Ini Dosis dan Aturan Penggunaannya

    Obat Amoxicillin untuk Bayi dan Anak, Ini Dosis dan Aturan Penggunaannya

  • Ingin Si Kecil Aktif dan Stylish Tanpa Terganggu Popok? Simak Rahasianya di Sini!
    Cerita mitra kami

    Ingin Si Kecil Aktif dan Stylish Tanpa Terganggu Popok? Simak Rahasianya di Sini!

  • Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?
    Cerita mitra kami

    Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?

  • Obat Amoxicillin untuk Bayi dan Anak, Ini Dosis dan Aturan Penggunaannya

    Obat Amoxicillin untuk Bayi dan Anak, Ini Dosis dan Aturan Penggunaannya

  • Ingin Si Kecil Aktif dan Stylish Tanpa Terganggu Popok? Simak Rahasianya di Sini!
    Cerita mitra kami

    Ingin Si Kecil Aktif dan Stylish Tanpa Terganggu Popok? Simak Rahasianya di Sini!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti