Gatal pada Bayi: Penyebab, Ciri-Ciri, Mencegah, dan Cara Mengatasi

Bisa jadi gatal yang dialami si kecil karena kondisi penyakit tertentu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apakah belakangan bayi suka rewel dan menggaruk-garuk beberapa bagian tubuhnya? Setelah Bunda perhatikan, memang ada bagian di kulitnya yang kemerahan dan tergores karena garukan. Berikut ini penyebab gatal pada bayi beserta cara mengatasi dan mencegahnya, Bunda. 

Seperti Apa Kulit Gatal pada Bayi?

Jika bayi atau balita mengalami gatal-gatal, sudah pasti kemungkinan besar ia akan kesulitan memberi tahu Bunda. Anda mungkin akan mengetahuinya setelah melihat bayi menggaruk-garuk dirinya sendiri dengan konyol, dan melihat adanya tanda-tanda kemerahan atau goresan bekas garukan di kulitnya.

Bayi memiliki kulit yang sangat halus dan sensitif terhadap kelembapan dan perubahan cuaca. Hal ini bisa menyebabkan gatal pada bayi dan membuat bayi mengalami masalah kulit berkelanjutan.

Bila masalah kulit berlanjut hingga usia anak remaja, kondisi ini bisa memengaruhi aktivitasnya sehari-hari dan mengurangi rasa percaya dirinya, sehingga berdampak pada perkembangan kepribadian anak secara keseluruhan.

Selain itu, tentu saja masih ada beragam faktor penyebab lainnya yang membuat kulit bayi gatal. Adapun contoh sederhana yang sering dipikirkan orang tua yaitu karena gigitan serangga seperti nyamuk dan semut. 

Artikel terkait: Mengenal Penyakit Psoriasis, Beda dengan Kulit Gatal Biasa

Penyebab Gatal pada Bayi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Banyak bayi dan balita memiliki kulit kering. Oleh karenanya, jika ia gatal di sekujur tubuh, Bunda sering menyalahkan kurangnya minyak esensial pada kulit buah hati Anda yang mulus, terutama dalam cuaca dingin atau kering, ketika kelembapan udara kurang baik untuk kulit anak Anda. Jika Bunda juga melihat benjolan ataupun gatal-gatal, anak Anda mungkin mengalami reaksi alergi terhadap sesuatu.

Bunda, inilah beberapa faktor penyebab gatal pada bayi. Mungkin saja salah satunya dialami buah hati Bunda. 

1. Cuaca Terlalu Dingin atau Panas

Cuaca dingin memengaruhi kulit bayi dengan menyebabkan ruam, kemerahan, dan gatal. Kebanyakan ruam tidak berbahaya dan hilang dengan sendirinya.

Akan tetapi, dalam beberapa situasi, kondisi kulit bisa menjadi kronis dan sulit diatur. Begitu juga dengan cuaca yang terlalu panas, yang bisa membuat tubuh bayi berkeringat dan menyebabkan biang keringat hingga berujung pada gatal pada bayi.

2. Eksim

Eksim atau eksim atopik atau dermatitis atopik adalah salah satu kondisi kulit yang memengaruhi 1 dari 5 anak di seluruh dunia. Dermatitis atopik berlangsung lama (kronis) dan cenderung kambuh secara berkala.

Sering kali, itu muncul pada bayi di tahun pertama kelahiran dan berkembang sampai usia 5 tahun dan, dan kadang-kadang bisa lebih. Dermatitis atopik menyebabkan kulit meradang dan gatal, bercak merah dan kulit kering. Kondisi ini juga bisa semakin buruk selama bulan-bulan dalam kondisi cuaca dingin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dermatitis atopik juga dapat menyebabkan infeksi kulit. Kulit yang kering dan meradang tadi menyebabkan retakan sehingga memungkinkan mikroba masuk ke dalam kulit dan mengiritasi. Kekeringan, gatal, pecah-pecah, dan kemerahan adalah gejala umum dermatitis atopik, dan dapat terjadi di bagian tubuh mana saja.

3. Genetik

Seorang anak yang anggota keluarganya memiliki riwayat asma atau alergi lebih mungkin mengembangkan dermatitis atopik. Ada kemungkinan 40-50 persen seorang anak terkena dermatitis atopik jika salah satu orang tuanya juga menderita masalah tersebut. Angka ini bisa meningkat menjadi 50-80 persen ketika kedua orang tuanya menderita kondisi kulit yang sama.

4. Virus

Virus seperti rubella (tidak akan terjadi jika anak telah divaksinasi) juga dapat memicu kulit gatal, seperti halnya paparan poison ivy, oak atau sumac. Jika gatalnya kronis atau tidak hilang dan disertai dengan ruam yang kering, merah atau bersisik, itu bisa menjadi tanda eksim.

Jika ada lesi berdaging berbentuk kubah dengan bagian tengah berlesung pipit yang tampak sangat gatal, itu mungkin tertular virus Molluscum contagiosum atau moluskum kontagiosum (infeksi virus yang menyebabkan tumbuhnya bintil di kulit).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 8 Penyebab kulit mengelupas dan gatal, kenali cara mengatasinya berikut ini!

Ciri-Ciri Gatal pada Bayi

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ciri-ciri gatal pada bayi adalah:

  1. Bayi menggaruk-garuk tubuhnya dengan konyol
  2. Rewel atau bahkan menangis tanda tidak merasa nyaman
  3. Ada tanda kemerahan atau goresan bekas garukan pada kulitnya
  4. Terdapat bintik kecil, lesi merah, atau keropeng pada kulitnya

Cara Mencegah Gatal pada Bayi

Melansir laman NDTV, Rajesh Kumawat, Kepala Layanan Medis & Pengembangan Klinis The Himalaya Drug Company, membagikan beberapa tips untuk mencegahnya, terutama mencegah gatal yang disebabkan oleh dermatitis atopik:

1. Hindari Sabun dengan Kandungan Bahan yang Keras

Gunakan sabun mandi bayi yang mengandung bahan aktif herbal yang diformulasikan khusus untuk kulit bayi yang halus. Bahan-bahan alami seperti aloe vera (lidah buaya), minyak almond, susu, dan minyak zaitun bekerja sama untuk menutrisi dan menjaga keseimbangan kelembapan kulit bayi.

2. Hindari Mandi Air Panas dan Terlalu Lama

Pertahankan suhu air yang tepat untuk memandikan bayi. Air harus suam-suam kuku, karena air panas dapat membuat kulit bayi kering. Bayi harus dimandikan tidak lebih dari 10-15 menit. Tepuk-tepuk ringan kulit dengan handuk untuk menghilangkan kelebihan air atau mengeringkan badan, dan hindari mengeringkan kulit sepenuhnya.

3. Jaga Kuku si Kecil Tetap Pendek

Kuku bayi harus tetap pendek dan tutupi area yang gatal dengan kain atau perban untuk mencegah goresan yang dapat menyebabkan iritasi dan infeksi kulit.

4. Melembapkan Kulit untuk Mencegah Gatal pada Bayi

Oleskan losion atau krim yang lembut dan menghidrasi untuk melembapkan kulit bayi segera setelah mandi. Pelembap yang baik biasanya terdiri dari bahan-bahan alami seperti kelapa, kokam (buah seperti asam), beras, dan lidah buaya. Pelembap membantu menghidrasi kulit dan meredakan iritasi kulit.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Kenakan Pakaian yang Nyaman

Pakaian katun yang longgar membantu menjaga bayi tetap nyaman, sedangkan wol dan serat sintetis dapat membuat bayi terlalu hangat dan memperburuk kondisi kulitnya. Hindari menutupi bayi dengan selimut atau baju tebal yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi yang sensitif.

6. Hindari Produk Kimia yang Keras

Pilih produk yang bebas dari minyak mineral, paraben, wewangian, dan pewarna buatan. Bahan-bahan alami seperti kokam dan lidah buaya dikenal karena sifatnya yang menghidrasi dan melembapkan.

Ekstrak dedak padi menyediakan komponen kulit yang diperlukan yang disebut ceramide, yang penting untuk menjaga fungsi penghalang kulit dan mempertahankan kelembapan kulit. Kelapa memiliki sifat antiinflamasi yang membantu mengurangi kemerahan dan menenangkan kulit.

Cara Mengatasi Gatal pada Bayi

Apa yang harus Bunda lakukan untuk mengatasi kulit gatal pada bayi? Mengingat ini adalah kondisi yang tak nyaman bagi bayi jika dibiarkan terus-menerus. Melansir laman The Bump, inilah cara-cara yang bisa dilakukan:

1. Pelembap

Mulailah dengan krim pelembap yang kaya. Cari yang dikemas dalam kemasan, seperti Aquaphor, Vaseline atau Cetaphil, bukan dalam bentuk pump dengan tekstur yang lebih kental, dan pastikan tidak mengandung parfum atau bahan tambahan lain yang dapat mengiritasi kulit.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gunakan krim dua kali sehari untuk membantu mengunci kelembapan dan menambahkan minyak pada kulit yang kering.

2. Antihistamin

Jika Bunda mencurigai adanya reaksi alergi dan anak Anda berusia di atas 12 bulan, Bunda dapat mencoba memberinya dosis antihistamin seperti Benadryl, yang dapat meredakan gejala gatal.

3. Konsultasi Dokter

Jika ada riwayat eksim dalam keluarga, bicarakan dengan dokter Anda tentang cara mengobatinya. Selain itu, sering-seringlah mengoleskan pelembap ke kulit balita agar tetap terhidrasi dengan baik.

Lalu, jika ternyata penyebabnya adalah virus seperti Molluscum contagiosum, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menutupi area yang gatal dengan perban agar tidak menyebar ke orang lain.

Artikel terkait: 7 Tips Perawatan Kulit Bayi dan Memilih Baby Skincare Terbaik

Kapan Harus ke Dokter?

Jika gejalanya berlangsung sangat lama dan kondisi kulit sudah sangat parah, atau jika Bunda melihat ruam ungu tua (tanda pembuluh darah yang pecah), segera periksakan kondisi anak ke dokter kulit dan kelamin segera.

Memahami kondisi dan kebutuhan kulit buah hati Bunda sangatlah penting untuk perkembangan kulitnya yang sehat, baik fisik maupun mental. Ditambah, setiap penyakit kulit dapat memengaruhi kesehatan bayi secara keseluruhan, jadi atasi segera bila bayi Anda mengalami gatal pada kulitnya.

Baca juga:

Waspadai Alergi Pada Bayi, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

20 Masalah Kulit pada Bayi dan Cara Mengobatinya, Jangan Panik Parents!

Begini Cara Merawat Kulit Bayi Agar Tetap Lembut, Sehat dan Halus