Fionah Scimeca, gadis cilik asal Nashville ini didiagnosa mengalami sindrom Klippel-feil saat berusia lima bulan. Sindrom ini membuat beberapa tulang di punggungnya menyatu secara tidak normal.
Fionah kecil harus melewati sebagian besar hidupnya di rumah sakit, setelah didiagnosa dengan sindrom Klippel-feil. Dia harus mengalami 20 kali operasi yang membuatnya memiliki bekas luka besar di punggungnya.
Kondisi punggung Fionah pasca operasi. Sumber: Express
Tetap semangat meraih impian
Akan tetapi, itu tidak menghentikan Fionah untuk meraih impiannya menjadi cheerleader. Fionah bergabung dengan kelas cheerleader di gedung olahraga setempat dan ambil bagian dalam beberapa kompetisi grup yang membuat ibu Fionah senang.
Fionah bersama sang ibu, selalu semangat berlatih cheerleader.
Shawna Scimeca sang ibu, dengan berani membagi perjuangan putrinya di instagram dan menceritakan tekad sang anak untuk bergabung dalam cheerleader.
Perjuangan melewati rangkaian operasi
Shawna berkata, “Setiap hari hidup telah begitu menakutkan bagi Fionah, dia terus menerus mengalami operasi selama enam tahun kehidupannya.”
“Sangat sulit melihatnya memulihkan diri dari 20 operasi yang begitu melelahkan, tapi aku bisa tersenyum saat melihatnya latihan cheerleader.”
“Sekarang Fionah bisa berguling dan latihan setiap waktu di rumah.”
Dokter menyampaikan bahwa Fionah menderita situasi langka tersebut saat ia baru berusia lima bulan. Tiga bulan kemudian, Fionah menghadapi operasi pertamanya.
foto sinar X kondisi tubuh Fionah
“Dulu Fionah selalu berada dalam kesakitan, tapi ia adalah ksatria kecil dan telah memulai impiannya dengan bergabung tim cheers,” ujar sang ibu.
Mengikuti kompetisi
“Dia bisa melakukan lompatan dan ambil bagian dalam kompetisi, tentu saja semua orang yang terlibat tahu bahwa mereka harus ekstra hati-hati dengan Fionah.”
Fiona memiliki batang magnetis yang bisa melebar dengan pas di punggungnya, itulah yang membuat perbedaan besar bagi pergerakan Fionah.
Dan gadis cilik pemberani itu harus melakukan operasi setiap empat bulan sekali untuk menyesuaikan batang magnetis di punggungnya.
Shawna menyampaikan, “Fionah sering harus menggunakan kursi roda akibat tekanan pada punggung yang membuat tubuhnya lemah, dan paru-paru Fionah tak pernah bisa bekerja dengan sempurna.”
Percaya diri meski dengan keterbatasan yang dimiliki
“Sejak Fiona berusia 11 bulan, dia menantang semua rintangan dengan belajar berjalan. Sejak saat itu kami tak pernah melihat ke belakang.”
Fionah tumbuh menjadi anak yang antusias dan atletis dengan belajar sepeda, sekuter, juga cara berguling.
Shawna menambahkan,”Fionah memiliki bekas luka operasi yang besar di punggungnya, tapi itu tak menghentikannya untuk mengalahkan semua tantangan.”
“Kami pernah pergi ke pantai dan Fionah dengan percaya diri membiarkan punggungnya terbuka yang membuat saya sangat bangga sebagai ibunya.”
“Dia telah belajar bagaimana bermain sekuter dan bersepeda, bahkan berenang walaupun dia masih harus menggunakan pelampung tangan.”
“Fiona bahkan tahu untuk tidak menangis saat dipasangi infus dan dia sangat paham apa itu rontgen karena dia sering mengalaminya.”
Shawna telah mengelilingi Tennesse bersama Fionah untuk berkompetisi, dan dia sangat senang melihat putrinya bisa bertanding dengan anak-anak lain.
Shawna berkata,”Saya mengawasi Fionah dari dekat, dia adalah anak yang luar biasa.”
“Fionah telah memenangkan kompetisi cheerleader di sekitar Tennesse dan telah ambil bagian dalam sepuluh kompetisi bersama anak-anak lain.”
Terus berjuang meraih impian
Kami telah pindah lebih jauh ke pinggiran kota, tapi Fionah berharap bisa bergabung dengan tim pemandu sorak di fasilitas olahraga setempat. Fionah sangat suka menjadi anggota cheerleader yang bisa melakukan beberapa adegan ketangkasan.”
Fionah sering menderita infeksi seperti MRA yang diakibatkan oleh bakteri pada bekas luka operasi di punggungnya. Tapi Shawna berharap bahwa putrinya segera sembuh total dan tidak lagi memerlukan operasi ataupun mengalami infeksi.
Shawna berujar,”Sayangnya, akibat dari masalah pada susunan tulang di tubuh Fionah, dia memiliki napas pendek dan mudah sekali kehabisan nafas.”
“Saya berharap, batang magnetisnya yang sekarang bisa membantu tubuhnya tetap stabil untuk masa mendatang. Sehingga Fionah bisa melakukan berbagai aktifitas fisik seperti cheerleader yang sangat ia sukai.”
Baca juga:
Model Cilik Down Syndrome ini Sukses Lawan Diskriminasi di Dunia Modeling
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.