Ketika sebuah merk baju terkenal Osh Kosh B’Gosh menggelar casting untuk mencari model baju untuk produknya, Meagan Richter Nash segera mengirimkan foto-foto anaknya yang ia rasa berbakat dalam dunia modeling.
Namun, saat foto tersebut dimasukkan ke sebuah agensi model, agensi tersebut langsung melakukan penolakan. Alasannya, mereka tidak butuh model anak yang memiliki kecenderungan down syndrome.
Mengatahui bahwa anaknya ditolak, Meagan merasa bahwa agensi telah mendiskriminasi anaknya hanya karena ia adalah seorang anak berkebutuhan khusus.
“Bahkan pihak agensi tidak diberi kesempatan sama sekali untuk memasukkan fotonya dan aku pikir ini adalah hal yang salah,” ujarnya pada Weekend Express HLN.
Kekecewaannya pada agensi modeling membuatnya berinisiatif untuk membuat sebuah Fans Page di Facebook yang memuat foto-foto Asher Nash. Dari sini, ia mendapat dukungan oleh para netizen.
Meagan menyesalkan tentang minimnya representasi anak-anak berkebutuhan khusus di dunia modeling. Ia ingin membuktikan bahwa semua anak-anak adalah makhluk luar biasa yang tak pantas didiskriminasi karena keadaan tubuhnya.
“Setiap kali di depan kamera, Asher selalu tampak gembira seolah dia tahu bahwa dia harus memperlihatkan pose terbaiknya pada dunia,” tuturnya kepada Fox 5 Atlanta.
Ia juga menyatakan bahwa Asher sangat berbakat dalam dunia modeling. Sehingga agen modeling manapun tak berhak untuk mendiskriminasinya.
Pentingnya menghargai keragaman anak
Perjuangannya tak sia-sia. Setelah direspon oleh para netizen, akhirnya Meagan dan Asher berhasil bertemu dengan CEO dari perusahaan induk Carter’s Osh Kosh. Tak hanya itu, Model cilik down syndrome ini juga berhasil mendapat kontrak iklannya.
Meagan sangat gembira dengan respon netizen dan pimpinan Osh Kosh yang memiliki ide serupa untuk menggunakan model cilik down syndrome sebagai tanda bahwa dunia modeling menghargai perbedaan dan keragaman.
Ia berharap anak dengan kondisi spesial lain akan ikut meramaikan industri modeling karena representasi soal perbedaan fisik maupun mental anak itu sangat penting. Selain itu, ia juga ingin agar akan ada lebih banyak lagi model cilik down syndrome.
Dr. Cynthia Arnold, seorang psikolog khusus anak Autis di Portland menyatakan bahwa memiliki role model di segala bidang akan membuat anak-anak autis lebih bisa menyesuaikan diri untuk mengembangkan kemampuannya hidup normal.
Pernyataan yang dikutip dari Thinking Autism Guide ini menjadi semacam panduan bagi orang tua untuk mengenalkan sosok teladan yang memiliki down syndrome kepada anak-anak berkebutuhan khusus.
Jika anak-anak berkebutuhan khusus terus dipinggirkan dan tidak diberi kesempatan sama sekali menyalurkan bakatnya, maka ia akan terus menerus diabaikan dan terdiskriminasi.
Bahkan, Disney pernah dipetisi oleh pasangan suami istri untuk membuat karakter putri Disney dengan karakter down syndrome. Petisi ini telah ditandatangani oleh 98.852 pendukung dari target 100.000 tandatangan.
Hadirnya representasi anak-anak berkebutuhan khusus di berbagai sektor akan membuka pandangan masyarakat bahwa dalam keadaan apapun, seseorang tidak boleh didiskriminasi. Dengan makin terbukanya kesempatan di berbagai sektor, anak-anak berkebutuhan khusus jadi punya banyak pilihan untuk masa depannya nanti.
Baca juga:
Noelia Garella, Guru dengan Down Syndrome Pertama dari Argentina
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.