Banyak perempuan yang tidak menyadari dirinya memiliki fibroid pada rahimnya. Fibroid rahim adalah pertumbuhan jaringan nonkanker yang berkembang di dalam rahim dan sulit diketahui keberadaannya karena memang tidak menunjukkan gejala apa pun.
Apakah ini membahayakan, serta apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya dalam artikel ini, yuk, Bunda!
Daftar isi
Apa Itu Fibroid Rahim?
National Health Service (NHS) menjelaskan fibroid sebagai pertumbuhan nonkanker (jinak) yang berkembang di dalam atau di sekitar rahim (rahim) perempuan di masa-masa suburnya.
Pertumbuhan yang dimaksud terdiri dari otot dan jaringan ikat di dinding rahim. Pertumbuhannya bisa berkembang di dalam dinding rahim, di dalam rongga utama organ atau bahkan di permukaan luar.
Ukurannya bisa sangat bervariasi, melansir laman Mayo Clinic. Mulai dari ukuran bibit yang tidak terdeteksi oleh mata manusia, hingga massa besar yang dapat mendistorsi dan memperbesar rahim.
Penderitanya bisa memiliki satu (nodul tunggal) atau kelompok (beberapa fibroid). Dalam kasus ekstrem, beberapa fibroid dapat memperluas rahim sehingga mencapai tulang rusuk dan dapat menambah berat badan penderitanya.
Cleveland Clinic menjelaskan, cluster fibroid dapat berkisar dari diameter 1 mm hingga lebih dari 20 cm (8 inci) atau bahkan lebih besar. Sebagai perbandingan, ukurannya bisa mencapai seukuran semangka!
Dalam dunia medis, fibroid rahim disebut juga dengan istilah uterine myomas (mioma uteri) atau leiomyomas (leiomioma).
Fibroid sebenarnya adalah jenis pertumbuhan yang sangat umum di panggul perempuan. Sekitar 40 hingga 80 persen perempuan memilikinya, menurut Office of Women’s Health seperti dilansir dari Healtline, sering dialami perempuan ber usia 50 tahun.
Akan tetapi, kebanyakan mereka tidak menyadari dirinya memiliki fibroid, karena memang penyakit ini tidak memiliki gejala apa pun. Bahkan ada yang memilikinya di sepanjang hidupnya dan ia tidak menyadarinya. Umumnya dokter menemukan fibroid ini di rahim secara tidak sengaja selama pemeriksaan panggul atau USG prenatal.
Kondisi ini tidak terkait dengan peningkatan risiko kanker rahim dan hampir tidak pernah berkembang menjadi kanker pada perempuan.
Artikel terkait: Menstruasi tak teratur dan menyiksa, gadis ini punya kelainan pada rahim dan vagina
Gejala Fibroid Rahim
Satu dari tiga perempuan dengan fibroid rahim mungkin akan mengalami gejala-gejala seperti ini:
- Periode menstruasi yang sangat berat atau menyakitkan
- Menstruasi bisa berlangsung lebih dari seminggu
- Sakit perut
- Nyeri punggung bagian bawah
- Sakit pada kaki
- Sering ingin buang air kecil
- Sulit mengosongkan kandung kemih
- Sembelit
- Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berhubungan seks
Akan tetapi, bila memperhatikan gejalanya, gejala-gejala ini juga umum terjadi atau mirip pada kondisi kesehatan yang lain.
Dalam kasus yang jarang terjadi, komplikasi lebih lanjut yang disebabkan oleh fibroid rahim dapat memengaruhi kehamilan atau menyebabkan infertilitas.
Penyebab Fibroid Bisa Berkembang
Penyebab pasti dari fibroid tidak diketahui hingga saat ini. Namun, beberapa ahli kesehatan mengaitkannya dengan beberapa hal seperti dirangkum dari beberapa sumber:
- Hormon Estrogen. Estrogen adalah hormon reproduksi wanita yang diproduksi oleh ovarium (organ reproduksi wanita). Fibroid biasanya berkembang selama tahun-tahun di bagian reproduksi wanita ini (sejak sekitar usia 16 hingga 50 tahun) –masa di mana kadar estrogen sedang berada pada tingkat tertinggi. Fibroid ini akan cenderung menyusut ketika kadar estrogen rendah, seperti setelah menopause ketika periode bulanan wanita berhenti.
- Selain hormon estrogen, fibroid dapat diturunkan dalam keluarga (genetik). Jika ibu, saudara perempuan, atau nenek Anda memiliki riwayat kondisi ini, Anda mungkin juga bisa mengalaminya.
- Kehamilan juga dapat meningkatkan produksi estrogen dan progesteron dalam tubuh Anda. Fibroid dapat berkembang dan tumbuh dengan cepat saat Anda hamil.
- Extracellular matrix (ECM). ECM adalah bahan yang membuat sel saling menempel, seperti mortar di antara batu bata. ECM meningkat pada fibroid dan membuatnya berserat, serta menyimpan faktor pertumbuhan dan menyebabkan perubahan biologis dalam sel itu sendiri.
- Faktor pertumbuhan lainnya. Zat yang membantu tubuh mempertahankan jaringan, seperti faktor pertumbuhan seperti insulin, dapat memengaruhi pertumbuhan fibroid.
Artikel terkait: Kenali penyebab kelainan bentuk rahim yang membahayakan janin, waspadai 5 gejalanya
Faktor Risiko
Sudah pasti yang paling berisiko mengalami ini adalah kaum hawa. Perempuan berada pada risiko yang lebih besar untuk mengembangkan fibroid jika mereka:
- Berusia 30 hingga 50 tahun.
- Ada riwayat keluarga fibroid.
- Berasal dari keturunan Afrika-Karibia.
- Kelebihan berat badan atau obesitas karena kelebihan berat badan meningkatkan tingkat estrogen dalam tubuh.
- Tidak memiliki anak.
- Mengawali menstruasi lebih cepat dari anak perempuan lainnya.
- Menopause terlambat.
- Faktor lainnya, seperti kekurangan vitamin D; memiliki diet tinggi daging merah dan lebih rendah sayuran hijau, buah dan susu; aktif mengonsumsi minuman beralkohol, termasuk bir.
Pada perempuan yang telah memiliki anak justru risiko fibroid rahim lebih rendah, dan risikonya semakin menurun dengan semakin banyak anak yang dimiliki.
Diagnosis Uterine Fibroid
Oleh karena tidak memiliki gejala dan kalaupun ada gejalanya mirip dengan masalah kesehatan yang lain, maka untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, dokter harus melakukan pemeriksaan, tes, atau pemindaian ginekologi rutin.
Bila Anda mengajami gejala-gejala di atas secara persisten, segera temui dokter umum agar ia dapat menyelidiki kemungkinan penyebabnya.
Jika dokter umum mengira Anda memiliki fibroid, Anda akan segera dirujuk untuk:
- Ultrasonography (USG). Alat gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar rahim Anda di layar sehingga memungkinkan dokter melihat struktur internal dan fibroid yang ada (memeriksa kondisi, ukuran, dan bentuk rahim). Dokter juga bisa menggunakan ultrasonografi transvaginal berupa tongkat yang dimasukkan ke dalam vagina untuk mendapatkan gambar yang lebih jelas di dalam rahim.
- MRI Abdomen Pelvis. Tes pencitraan mendalam ini menghasilkan gambar rahim, ovarium, dan organ panggul lainnya.
- Computed tomography (CT): CT scan menggunakan gambar sinar-X untuk membuat gambar rinci organ internal dari beberapa sudut.
- Hysteroscopy: Histeroskopi berupa alat yang disebut scope (tabung tipis dan fleksibel dengan kamera di ujungnya) untuk melihat fibroid di dalam rahim. Scope dimasukkan melalui vagina dan leher rahim dan kemudian dipindahkan ke rahim Anda.
- Hysterosalpingography (HSG): Ini adalah sinar-X terperinci di mana bahan kontras disuntikkan terlebih dahulu dan kemudian sinar-X rahim diambil. Ini lebih sering digunakan pada orang yang juga menjalani evaluasi infertilitas.
- Sonohysterography: Dalam tes pencitraan ini, kateter kecil ditempatkan secara transvaginal dan saline disuntikkan melalui kateter ke dalam rongga rahim. Cairan ekstra ini membantu menciptakan gambaran rahim yang lebih jelas daripada yang bisa dilihat melalui USG standar.
- Laparoscopy: Tenaga medis akan membuat sayatan kecil di perut bagian bawah, lalu sebuah tabung tipis dan fleksibel dengan kamera di ujungnya akan dimasukkan untuk melihat organ dalam dari dekat.
Jenis Fibroid Rahim
Tidak hanya ukurannya, lokasi fibroid tumbuh juga penting untuk diketahui agar dokter tahu bagaimana memberikan perawatan kepada Anda. Lokasi tumbuhnya fibroid ini juga yang menjadi dasar dari jenis-jenis fibroid, yaitu:
- Submucosal fibroids (fibroid submukosa): Fibroid tumbuh di dalam ruang rahim (rongga) tempat bayi tumbuh selama kehamilan.
- Intramural fibroids (fibroid intramural): Fibroid tertanam di dinding rahim itu sendiri. Bayangkan sisi-sisi rahim seperti dinding rumah dan fibroid tumbuh di dalam dinding otot tersebut.
- Subserosal fibroids (fibroid subserosa): Fibroid terletak di bagian luar rahim dan terhubung erat dengan dinding luar rahim.
- Pedunculated fibroids (Fibroid bertangkai): Jenis yang paling tidak umum di mana fibroid terletak di bagian luar rahim dan bertangkai tipis yang menghubungkannya dengan rahim. Sering kali digambarkan seperti jamur karena memiliki tangkai dan bagian atas yang lebih lebar.
Artikel terkait: Rahim Retro, Kelainan Posisi Rahim yang Membuat Bunda Susah Punya Anak
Komplikasi yang Mungkin Dialami
Meskipun dikatakan fibroid rahim sebagai kanker jinak dan tidak berbahaya, penyakit ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan beberapa komplikasi, lebih disebabkan karena menstruasi berat. Di antaranya:
- Penurunan sel darah merah (anemia)
- Kelelahan
- Kehilangan banyak darah, tetapi jarang yang sampai harus mengalami transfusi karenanya.
Anemia adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke organ tubuh. Kondisi itu bisa membuat tubuh merasa lelah dan lemah.
Dalam hal ini penderitanya membutuhkan perawatan seperti suplemen zat besi atau infus zat besi (dengan IV) –dalam kasus parah.
Fibroid juga umumnya tidak mengganggu kehamilan. Namun, ada kemungkinan fibroid –terutama fibroid submukosa– bisa menyebabkan infertilitas atau keguguran.
Fibroid juga dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan tertentu, seperti solusio plasenta, pembatasan pertumbuhan janin, dan kelahiran prematur.
Cara Mengobati Fibroid Rahim
Fibroid tidak perlu diobati jika tidak menimbulkan gejala. Perawatan fibroid rahim bervariasi tergantung pada ukuran, jumlah dan lokasi fibroid, serta gejala apa yang disebabkannya.
Jika Tidak Ada Gejala
Anda mungkin tidak memerlukan perawatan. Seiring waktu, fibroid akan menyusut dan bahkan menghilang tanpa pengobatan, terutama setelah menopause.
Gejala Ringan
Jika Anda memang memiliki gejala yang disebabkan oleh fibroid, obat untuk membantu meringankan gejala biasanya akan direkomendasikan terlebih dahulu oleh dokter. Fibroid juga dipantau secara ketat dari waktu ke waktu, tetapi tidak perlu mengambil tindakan segera. Pemeriksaan panggul dan ultrasound berkala biasanya akan direkomendasikan dokter tergantung pada ukuran atau gejala fibroidnya.
Gejala Berat
Seperti anemia akibat perdarahan berlebih, nyeri sedang hingga parah, masalah infertilitas atau saluran kemih dan usus masalah. Rencana perawatan Anda akan tergantung pada beberapa faktor, termasuk berapa banyak fibroid yang dimiliki, ukuran fibroid, lokasi fibroid, gejala apa yang dialami terkait fibroid, dan rencana kehamilan.
Pilihan perawatan mungkin juga akan tergantung pada tujuan kesuburan Anda di masa depan. Jika Anda ingin memiliki anak di masa depan, beberapa pilihan pengobatan mungkin tidak bisa menjadi pilihan. Berkonsultasilah dengan dokter mengenai hal ini.
Pilihan Pengobatan Tergantung Rencana Kehamilan
Pilihan pengobatan untuk fibroid rahim dapat meliputi:
Obat-obatan
Di antaranya: Obat nyeri yang dijual bebas (OTC); suplemen zat besi; alat kontrol kelahiran seperti pil kontrasepsi oral, kontrasepsi intravaginal, suntikan, dan alat kontrasepsi (IUD); Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) agonis, berupa obat semprotan hidung atau injeksi yang bekerja mengecilkan fibroid.
Operasi
Ini berkaitan dengan ingin atau tidaknya Anda hamil lagi.
- Bila masih ingin hamil bisa dengan prosedur myomectomy (miomektomi). Prosedur yang memungkinkan pengangkatan fibroid tanpa merusak rahim ini bisa dilakukan dengan cara histeroskopi, laparoskopi, atau laparotomi.
- Bila tak berencana hamil, operasi menghilangkan fibroid bisa dilakukan dengan cara histerektomi, uterine fibroid embolization, atau radiofrequency ablation (RFA).
Upaya Pencegahan
Secara umum, tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk mencegah fibroid. Setelah didiagnosis memiliki fibroid Rahim, Anda hanya dapat mengurangi risiko dengan menjaga berat badan yang sehat dan melakukan pemeriksaan panggul secara teratur.
Juga, beberapa penelitian menunjukkan bahwa menggunakan kontrasepsi hormonal dapat dikaitkan dengan risiko fibroid yang lebih rendah.
Fibroids
www.nhs.uk/conditions/fibroids/#
Uterine fibroids
www.mayoclinic.org/diseases-conditions/uterine-fibroids/symptoms-causes/syc-20354288
Uterine Fibroids
my.clevelandclinic.org/health/diseases/9130-uterine-fibroids
Baca juga:
Kenali penyebab kelainan bentuk rahim yang membahayakan janin, waspadai 5 gejalanya
Tanda Awal Rahim Bermasalah yang Memengaruhi Kesuburan, Bunda Wajib Tahu!
Catat! 7 Gejala Rahim Rusak yang Harus Diwaspadai Semua Perempuan