Dulunya masturbasi atau onani dianggap sebagai suatu penyimpangan. Namun belakangan, aktivitas ini telah dipandang sesuatu yang normal, apalagi menurut ilmu kedokteran ada sejumlah manfaat masturbasi untuk kesehatan. Hanya memang, masturbasi yang dilakukan secara berlebihan juga tidak baik. Lalu, apa saja efek masturbasi yang tidak boleh disepelekan?
Masturbasi dan Manfaatnya
Masturbasi adalah cara memperoleh kepuasan diri dengan merangsang alat kelamin, seringkali dengan menggunakan tangan, atau beberapa mungkin menggunakan alat khusus untuk membantu mencapai orgasme. Biasanya aktivitas ini menjadi bawaan atau dorongan alami yang dilakukan oleh sebagian besar laki-laki muda saat fase pubertas.
Gairah saat masturbasi dirangsang baik dengan bahan visual atau audio, bahkan bacaan, yang mampu membangkitkan fantasi seksual. Dalam beberapa kasus, aktivitas ini bisa berubah dari kebiasaan bawaan alami menjadi kecanduan perilaku yang berdampak buruk.
Saat masturbasi, umumnya seseorang akan mencapai orgasme. Dengan begitu, masturbasi yang menghasilkan orgasme dapat memberikan banyak manfaat kesehatan, seperti mengurangi stres dan kecemasan, kualitas tidur yang lebih baik, meredakan sakit kepala, hingga meningkatkan kepuasan seksual. Bahkan, ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa masturbasi dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Artikel terkait: Masturbasi Sehat Bikin Imun Tubuh Meningkat? Ini Penjelasannya
6 Efek Masturbasi atau Onani Jika Dilakukan Secara Berlebihan
Sebagaimana kata pepatah yang menyebut segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, demikian halnya dengan kebiasaan melakukan masturbasi. Berikut ini sejumlah dampak buruk masturbasi.
1. Sakit dan Peradangan di Alat Vital
Faktanya, masturbasi secara berlebihan bisa melukai alat vital. Beberapa orang mengalami cedera seperti kulit lecet di bagian alat vital karena masturbasi terlalu sering. Meski umumnya, peradangan ini akan sembuh sendiri dalam beberapa hari.
Dalam kondisi yang lebih berat, seseorang bisa mengalami peyronie, yaitu penumpukan plak di batang penis akibat mengelusnya secara berlebihan.
2. Meningkatkan Risiko Infeksi
Karena saat masturbasi biasanya menggunakan tangan atau sex toy untuk mencapai kepuasan, ini akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Jadi, pastikan untuk memerhatikan aspek kebersihan.
Jika Anda menggunakan sex toy untuk masturbasi misalnya, Anda harus menjaganya tetap bersih, karena alat yang tidak steril dapat menjadi sarang bakteri penyebab infeksi. Juga, hindari menggunakannya secara bergantian dengan orang lain. Ini dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual yang lebih berbahaya.
3. Efek Masturbasi: Memicu Stres dan Rasa Bersalah
Alih-alih menikmatinya sebagai salah satu pengalaman seksual yang menyenangkan, kadang-kadang orang merasa bersalah ketika mereka masturbasi. Apalagi, jika dilakukan dalam frekuensi yang sangat sering. Ini bahkan biasa memengaruhi kehidupan sosial seseorang hingga memicu stres.
Artikel terkait: Benarkah masturbasi menyebabkan jerawat? Ini jawaban pakar
4. Memengaruhi Kehidupan Seksual dengan Pasangan
Beberapa orang lebih suka masturbasi daripada aktivitas seks yang sebenarnya karena mereka merasa lebih mendapatkan kepuasan. Terutama jika orgasme dicapai dengan fantasi tertentu yang tidak dapat diterapkan sepenuhnya atau sebagiannya dalam kehidupan nyata.
Tetapi jika dilakukan berlebihan, itu mungkin berdampak pada kehidupan seksual bersama pasangan. Pasalnya, menggosok atau membelai penis mengajarkan tindakan solo ke otak Anda. Semakin sering melakukannya, otak dan tubuh akhirnya hanya bergerak dalam respons solo tersebut. Hal ini bisa berdampak buruk pada hubungan seksual Anda dengan pasangan.
5. Menyebabkan Kecanduan
Kebiasaan melakukan masturbasi sangat mungkin memicu kecanduan hingga bisa menyebabkan seseorang kehilangan kontrol atas dirinya sendiri. Kecanduan ini dapat merusak banyak aspek kehidupan dalam jangka panjang. Jika Anda merasa kesulitan mengendalikan diri untuk mengelola dorongan bermasturbasi, jangan ragu untuk mencari bantuan dari tenaga medis profesional.
6. Mengganggu Kehidupan Sosial, Salah Satu Efek Masturbasi
Masturbasi secara berlebihan dapat juga memengaruhi kehidupan sosial. Melakukannya terlalu sering tentu akan menghalangi seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain.
Kebiasaan masturbasi hanya membuang-buang waktu dan menghambat produktivitas kerja. Padahal, ada banyak hal bermanfaat lainnya yang bisa dilakukan. Hal ini ujung-ujungnya dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.
**
Lalu, seberapa sering frekuensi yang aman untuk dilakukan? Pada dasarnya, tidak terdapat batasan yang pasti berapa kali masturbasi yang dianggap berlebihan. Namun secara umum, melakukan masturbasi akan dianggap berlebihan bila telah menimbulkan berbagai dampak negatif seperti yang telah disebutkan.
Menghabiskan berjam-jam, bahkan berhari-hari untuk menonton film porno, berfantasi seksual, hingga bermasturbasi merupakan tanda nyata seseorang mungkin telah mengalami kecanduan. Segera hubungi dokter atau tenaga kesehatan profesional untuk menghindari berbagai efek masturbasi yang lebih parah.
Baca juga:
id.theasianparent.com/bahaya-masturbasi
id.theasianparent.com/manfaat-masturbasi
id.theasianparent.com/masturbasi-dalam-islam
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.