Kunci seks yang hebat adalah eksplorasi dan salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan bercinta menggunakan bantuan mainan seks. Manfaat sex toys pun beragam mulai dari meningkatkan keintiman hingga membantu pasangan meraih orgasme.
Nah, namun di balik kesenangan yang ditawarkan, sudahkah Parents tahu tentang jenis dan risiko dari mainan sensual ini?
Kami akan mengulas beragam jenis mainan seks yang mudah dijumpai di pasaran sekaligus mengenal apa risikonya. Penasaran? Yuk cari tahu lebih jauh tentang sex toy di bawah ini!
Jenis dan Risiko Sex Toys yang Perlu Parents Ketahui
Sumber: Shutterstock
Sex toy atau mainan seks adalah alat penunjang yang membantu mengubah pengalaman seks Parents menjadi semakin menyenangkan. Saat ini, ada beragam jenis mainan seks yang bisa Parents dapatkan di pasaran.
Nah, bagi yang masih pemula, ada lima jenis sex toys yang perlu masuk dalam daftar belanja. Apa saja? Mengutip Hellosehat.com, berikut jenis sex toys yang bisa segera Parents coba bersama pasangan:
1. Vibrator
Ilustrasi vibrator (Sumber: Shutterstock)
Vibrator adalah jenis sex toys yang paling umum dan mudah dijumpai. Alat ini bekerja dengan cara menghasilkan getaran yang bisa membantu merangsang pasangan. Vibrator umumnya berbentuk lonjong seperti penis namun ada juga jenis vibrator dengan bentuk lain.
Perlu diketahui, alat ini pada dasarnya bisa digunakan baik oleh perempuan maupun laki-laki. Pada perempuan, biasanya vibrator digunakan untuk merangsang klitoris, sementara pada laki-laki, alat ini digunakan untuk membantu merangsang buah zakar ketika melakukan penetrasi.
2. Penutup mata dan pengikat tangan
Sumber: Shutterstock
Pernah melihat adegan BDSM dalam film? Biasanya kedua sex toys ini jarang absen dalam film berbau seks BDSM.
Penutup mata berbentuk seperti masker atau topeng dengan warna-warna menyala seperti merah atau ungu dan terkadang dengan variasi bulu-bulu. Sementara itu, yang dipakai untuk mengikat tangan biasanya adalah borgol berbulu rasfur.
3. Mainan penggelitik
Sumber: Hellosehat.com
Parents pernah melihat bulu-bulu yang biasa digunakan untuk mainan kucing? Nah, sex toys jenis mainan penggelitik hampir mirip bentuknya dengan mainan kucing.
Terbuat dari bulu-bulu halus yang bisa membuat pasangan semakin bergairah apabila menyentuh titik-titik sensitif seperti leher, dada, atau telinga.
4. Cincin Ereksi
Sumber: Hellosehat.com
Parents, pernah mencoba cincin ereksi? Sensasi yang ditawarkan alat ini tak bisa ditolak! Cara kerja alat ini hampir sama seperti vibrator hanya saja cincin ereksi perlu dipasang ke penis hingga ke ujung pangkal.
Nantinya, alat ini akan bergetar jika penis ereksi dan merangsang klitoris atau G-spot perempuan. Jadi, kesempatan untuk orgasme bersamaan semakin terbuka lebar!
5. We-vibe
Sumber: Sheknows.com
We-vibe pada dasarnya bekerja seperti vibrator, yaitu dengan menghasilkan getaran. Namun, alat ini perlu dimasukkan ke dalam vagina. Biasanya, ujung yang lebih kecil dimasukkan ke dalam vagina hingga kedalaman 3 cm.
Alat ini akan bergetar dan membantu merangsang vagina maupun penis yang telah melakukan penetrasi. Sementara, ujung yang lebih besar yang ada di luar akan memberikan rangsangan pada klitoris.
Jenis dan Risiko Sex Toys, Bisa Berbahaya Apabila Tidak Hati-hati!
Sumber: Shutterstock
Bercinta menggunakan sex toys memang terlihat seru dan menyenangkan. Namun, apabila dilakukan secara sembarangan, alat ini justru bisa memicu berbagai macam penyakit. Nah, untuk mengetahui risiko sex toys, kami telah merangkum bahaya yang akan Parents hadapi saat bercinta dengan bantuan alat ini.
Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Hellosehat.com:
1. Mengandung Bahan Kimia Berbahaya
Umumnya, sex toys terbuat dari bahan dasar plastik yang bisa berakibat buruk bagi tubuh. Pasalnya, terdapat bahan kimia bernama phthalates yang tidak baik untuk kesehatan. Bahan ini bisa menyebabkan gangguan reproduksi dan gangguan hati serta memicu kanker.
2. Sex Toys Bisa Menjadi Media Penularan IMS
Infeksi Menular Seksual adalah ancaman serius bagi pasangan yang aktif berhubungan badan. Penggunaan sex toys bisa meningkatkan infeksi IMS seperti HIV, hepatitis, klamidia, dan gonorea.
Cairan vagina atau penis yang menempel pada mainan seks bisa menjadi medium penularan apabila digunakan secara bergantian. Untuk mencegahnya, pastikan Parents tidak menggunakan sex toys secara bergantian dan bergonta-ganti pasangan.
3. Cedera, Luka, dan Alergi
Mainan seks biasanya bekerja menggunakan mesin sehingga apabila tidak digunakan dengan hati-hati bisa mengakibatkan cedera atau luka pada organ intim. Parents juga perlu menjaga kebersihan alat ini secara berkala agar tidak ada bakteri yang bisa mengakibatkan alergi.
***
Sex toys memang menawarkan keuntungan dan kerugian masing-masing ya Parents. Tinggal bagaimana kita bisa mencegahnya dengan cara melakukan seks secara aman. Bersenang-senang boleh tapi syarat utama tetap harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan ya!
Baca juga:
Perlu dicoba! Sex toy untuk menambah kehangatan hubungan suami istri
Dikira mainan, ibu ini tak sengaja belikan anaknya sex toy
Busui ini memakai sex toys untuk lancarkan ASI tersumbat, simak caranya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.